h membayarnya!" gumamnya dalam hati semba
badinya. Mereka akan menikah besok pagi. Bagi Arjuna pernikahan
engan cara apapun. Sebenarnya Arjuna memiliki kekasih, namun keluarga
asar Papa! Memilih calon menantu aja harus dibayar 60 juta. Padahal yang mau sama gue dengan
juna pun tak segan-segan bertind
unakan. "Bangun, sekarang!" titahnya dengan sedikit kasar.
tika telinganya yang sensitif me
sehabis dipukuli palu besar, Sinta mengerang da
layar ponselnya. "Astaga masih jam 3 subuh
tempat tidurnya, apalagi suara pria sombong itu sudah
tu? Memangnya nggak bisa berkata sopan
h. "JANGAN MENASEHATIKU?!" bentak Arjuna. "Ingat ya, kamu sudah aku beli
gat membenci kata "Beli" itu. Ia tetap tak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dan
g? Kenapa membangunkanku?"
edikit memaksa. Tak ada kata p
." Sinta membiarkan tubuh Arjuna terbarin
h kekar itu dan cukup membuat fantasi liar berkecamuk. Tan
amu tertarik?" tanya Ar
ini ia melihat raut wajah Arjuna
nelan salivanya sembari f
makan besi," gumamnya, dalam hati. "Aku suka tubu
luruh tubuh Arjuna. Sekarang ia mengelusnya dengan
memijat juniorku?" gumam Arjuna dalam hati. Juni
kamar mandi. Ia merasa pikirannya sudah tak terkendali lagi. "Apa ya
i Arjuna sudah duduk di ranjangnya. Ia tak ingin ber
ntai aja. Nggak perlu bap
. Meskipun sebenarnya ia sama sekali tak peduli dengan Sin
an baru malam ini aku memegang punggung laki-laki. Mak
dan merebahkan tubuh itu di ranjang. Ia tak berniat untu
mbayarmu, aku tidak peduli. Yang jelas aku nggak a
itu benar-benar menghinanya, ia tak berani
jengkel. "Apa kamu pikir aku akan menci
maksamu untuk menikah denganku. Aku hanya ingin ibuku sembuh sa
gerti!" Arjuna lalu melempar selimutnya ke tubuh Sinta. "Bersiapla
ng dan begitu menghinanya. Ia pu
kemana?" t
mungkin aku akan tidur sekamar denganmu," ungkap Arj
pria sombong itu. Padahal dia bisa saja
*
a malam-malam. Pria itu hanya ingin memastikan jika anaknya yang keras
Papa! Jangan membuat keluarga besar Himawan malu. Paham!"
tenang saja," sahut Arjuna de
dan pekerja keras. Dia cocok untukmu yang terlalu menoton. Dia akan memberi war
ak ingin mendengar hal itu. Dia bisa-bisa ngel
ita aja nggak becus. Bagaimana menjalankan perusahaan Papa," hina Rico. Ar
bat, tapi papa aja yang tak menyukainya. Malah memilih wanita pol
baik dari wanita yang sombong dan nggak tau etika itu. Berhentilah membel
di lehernya. Wajahnya memerah menunjukan sangat marah. Arju
keluarga Himawan." Arjuna protes. "Perni
ilang? Ulangi co
ur, sudah ngantuk sekali," dalih Arju
papa dan ibunya. Berbeda dengan kakak
eponnya setelah dia pamit. Setelah i
ini? Sampai-sampai Papa be
*