Buku sadzia
Stempel Miskin untuk Keluargaku
“Bayar dulu hutang-hutang yang kemarin! Baru emak bisa belanja lagi disini.” Hatiku terkejut mendengar seseorang menghujat emak. Empat tahun tidak pulang ternyata begitu banyak rahasia yang disimpan rapat keluargaku. Tidak hanya dari warga, pun dengan keluarga dekat ku sendiri. Miskin? Jika hanya dilihat dari harta siapapun pasti bisa menilai kami orang tak punya. Rahasia lain, ternyata bapak memiliki sebidang tanah. Benarkah? Bisakah aku membuktikan jika dengan kaya ‘hati’, semua bisa kami miliki agar tidak pernah dipandang sebelah mata lagi oleh mereka.