mil
POCONG
ar
R.D.L
g ...
gal! tolong ... mo
seketika membuat jiwa-jiwa yang sedang te
berlarian ke arah suara, sebagian mengejar
banyak yang terjaga karena tadarusan
ncang, serentak dengan suara
k karena jarak dengan warga yang mengejar memaka
uk
ahan warga. Lelaki berbaju hitam itu te
itu berusaha bangkit meski dengan luka da
rikan diri meski terpincang dan d
berlari lintang pukang ke sembarang arah. Mencoba menghi
na!" teriak salah seorang
noh! di sono!" sa
ai! maling m
t mendengar teriakan dan derap ka
injak kepala lima itu berusaha menyembunyikan diri di sela
pas yang satu-satu. Dibawah langit malam yang tia
itu, lelaki tua itu memega
anku, bantulah aku agar bi
ak dalam perut Istri nya yang sedang mengandung sembila
hat Si Bapak yang berjongkok sembari memeluk kakinya
g menghajarnya tanpa ampun. Sekitar dua puluhan lebi
i tendang, di tonjok, dan yang membuatnya tersungkur tak berdaya saat k
ar. Darah keluar dari hidung, mulut, juga k
ur
asakan tubuhnya di siram c
biar t
al memang haru
l
nas yang merayap menyusuri tubuhnya saat api m
rga yang merasa menang dengan kematian seorang begal t
gan cara yang sangat menyiksa
*
gelus perutnya. Menatap sendu anaknya
ruh baya berumur empat puluh lima tahun itu, menatap resah
ah Firman sebentar," sahut
duduknya dengan susah payah. Perut besar
langkah masuk. Perutnya sudah mula
terasa merdu dan menyejukkan
ya, Indah, begitu fasih mengumandangkan b
ucapnya bangga. Ia kem
i, Ibu Kartini tak berpuasa. Ia yang sedang men
a ke arah dapur. Mengangkat tudun
tongan singkong rebus. Ya, hany
rapa hari ini. Beruntung, ia rajin mena
tu warisan kedua orang tuanya seb
dan lauk pauk tak tersedia
jatuh di ujung mata. Memikirkan na
minum-minuman keras dan berjudi. Setiap
an takut menggunakan uangnya. Ia lebih memilih
k ada kabar ataupun sebuah pesan, ia kembali resah. Meskipun suaminya
itu uang yang Ibu simpan buat pegangan a
emang ga ada uang, Ibu minta tolong Mbok Timah, dukun beranak di
nya. Malam ini Kartini melihat suaminya berb
luk tubuh kurus suaminya
nya mengelus pucuk
, Buk. Bapak sayang Ibu," satu ke
ru kendaraan roda dua terdengar
nar kepergian suaminya hingga
a napasnya sesak. Rasa khawa
n lembut di lengannya
balik dan melihat senyum
ah lihat dari ta
pakmu, Nak, dari semalam
..
tuk berbicara, saat mendengar
e arah depan rumahnya, di mana sudah banyak ora
rgejolak. Apa terjadi ses
*