a
ia mengenakan jas hitam yang sempurna dan Melisa tak kalah cantiknya, mengenak
sajian makanan lezat tersedia disana. Penampilan hiburan yang sudah profesional mengiringi sesi makan malam, dan penari juga memeriahkan suasana pes
rut bergembira atas pernikahan itu, ia sangat menyangi Adam. Agni memandang kedua o
rafer mengambil sesi foto keluarga di akhir jam pesta. Agni berdi
Adam. Adam tersenyum menatap Agni, a
a menjadi suami yang b
u ibu dan bapak dirumah. Rajin-rajinlah kuli
as" uc
kamu sekarang tumbuh cantik. Mas, sayan
skan pelukkannya. "Jika kamu
m dan mengang
lihat. Pesta pernikahan mewah ini memang permintaan Adam, agar keluarganya tidak di lecehkan oleh keluarga Melisa. Melisa terlah
kedua orang tuanya. Awalnya Adam menyerah saja, ingin mengakhiri hubungannya dengan Melisa. Tapi M
rnya Adam dapat menyelesaikan kuliah teknik sipilnya dengan cepat. Sekarang Adam bekerja di perusahaan kontruksi
kan cinta yang tidak ada habisnya. Cintalah yang membuat mereka bersama. Agni juga salut kepada Melisa yang teg
orang tuanya secara paksa. Wajar saja itu terjadi, orang tua mana yang men
-sia. Tahun berganti tahun semuanya semakin berubah, dan semua itu butuh proses yang panjang. Adam telah membuktikan semuanya bahwa laki-laki misk
****
ngannya, rahangnya mengeras, ia ingin sekali menghancurkan pernikahan itu. Hatinya seakan mendidih melihat k
" ump
doh
isa. Sedetik kemudian ia mengalihkan tatapannya, kepada wanita berambut panjang, berj
dia" ta
n dahi, "Dia?"
Bram, Bram menunjuk ke arah wanita ber
ng di maksud Adam. "It
baru melihatn
il bekerja di outlet butik di salah satu Mall. Mungkin Agni sib
perempuan itu adalah Agni, adikny
tertawa bersama Melisa mereka terlihat sangat akrab. Bram kembali me
na?" Tanya B
s Ekonomi, jurusan Akuntansi. S
a melirik Alan. "Dari ma
a dengan baik. Saya akan melamarnya s
menyangka bahwa Alan diam-diam telah
intainya?"
tentu
dak menika
kuliahnya dulu Bram, saya
a wanita itu". ucap Bram, ia lalu
*