/0/21152/coverbig.jpg?v=86ee881b396773f7dc78621d24c81df4)
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Pukul 08:00 Pagi.... Saat ini Pak Heru sedang duduk disofa sambil melihat layar laptopnya.
Seperti biasa sebelum berangkat ke kantor, Pak Heru selalu meminta pembantunya membuatkan kopi kesukaannya.
Beberapa saat kemudian, Bu Erna datang sambil membawa kopi kesukaannya Pak Heru.
"Ini Pak kopinya." Ucap Bu Erna, lalu meletakkan kopinya diatas meja.
Pak Heru tidak sengaja melihat payudaranya Bu Erna bergelantungan, saat meletakkan kopinya diatas meja.
Seketika otaknya langsung traveling dan rudalnya langsung terbangun.
Pak Heru seorang pengusaha kaya raya, dia memiliki bisnis dibidang Properti, usianya sudah memasuki 40 tahun.
Pak Heru memiliki seorang istri namanya Mita, Usia istrinya 35 Tahun, beda 5 Tahun dengan usianya.
Pak Heru juga memiliki seorang anak, nama anaknya Andra. Usia anaknya masih 15 Tahun, Namun anaknya ikut dengan neneknya, karena tidak betah tinggal bersamanya.
Setelah membuatkan Kopi, Bu Erna kembali lagi ke belakang, karena masih banyak pekerjaan yang harus dia kerjakan.
Namun baru beberapa langkah Bu Erna pergi, Pak Heru kembali memanggilnya.
"Bi, ibu sudah berangkat belum?" Tanya Pak Heru memastikan.
"Sudah Pak, tadi pagi-pagi sekali Ibu sudah berangkat." Jawab Bu Erna sopan.
Mendengar itu perasaanya sangat lega, karena otaknya sudah mulai konslet, Pak Heru terus memikirkan yang Bergelantungan di tubuhnya Bu Erna.
"Ya sudah kalau begitu." Sahutnya merasa lega.
Istri Pak Heru bekerja disalah satu perusahaan ternama, yang bergerak dibidang Chemical.
Istri Pak Heru menjabat sebagai Asisten direktur. Sudah beberapa kali Pak Heru meminta istrinya untuk berhenti bekerja, namun istrinya tidak mau mendengarkannya.
Pak Heru sudah beberapa kali mengajak istrinya untuk mengelola perusahaannya. Namun istrinya tetap tidak mau mendengarkannya.
"Baik Pak kalau begitu saya izin mau lanjut bersih-bersih rumah dulu." Kata Bu Erna.
"Silahkan." Sahutnya sambil melihat kepergian Bu Erna.
Bu Erna seorang pembantu, dia sudah 1 tahun bekerja di rumahnya Pak Heru.
Sudah dua tahun Bu Erna menjanda, karena suaminya meninggal akibat kecelakaan.
Bu Erna memiliki seorang anak perempuan yang tak kalah cantik dengannya, Nama anaknya yaitu Yanti, usianya 15 tahun, Yanti juga ikut bekerja bersama Ibunya.
Karena memang ekonominya sulit, Bu Erna tidak mampu menyekolahkan anaknya hingga tamat, Yanti hanya lulus sampai smp saja.
"Bu, aku mau bersih-bersih taman dulu ya, setelah itu baru bersih-bersih ruangan." Kata Yanti anaknya Bu Erna.
"Ia nak." Sahut Bu Erna sambil membereskan area dapur.
Setelah mendapatkan izin, Yanti pergi ke depan untuk membersihkan taman dan halaman rumah. Sementara Bu Erna masih membersihkan peralatan dapur.
Saat ini, Pak Heru sudah tidak konsen lagi dengan pekerjaannya, karena otaknya terus memikirkan sesuatu yang Bergelantungan, dan otaknya pun sudah mulai kotor.
Pak Heru sangat gila dalam bekerja, saking gilanya, dia jarang sekali libur, dan Pak Heru juga sudah jarang sekali berhubungan dengan istrinya. Karena memang Istrinya sangat sibuk dengan pekerjaannya, hingga mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.
Pak Heru baru sadar, jika pembantunya itu sangat menggairahkan.
Sudah sangat lama Pak Heru tidak berhubungan intim dengan istrinya, karena Pak Heru sangat sibuk dengan pekerjaannya, dan istrinya juga sibuk dengan pekerjaannya.
Karena pikirannya tidak tenang, Pak Heru memutuskan untuk pergi ke dapur menemui Bu Erna.
Sesampainya didapur, Pak Heru berdiri sambil melihat Bu Erna yang hanya mengenakan Daster kuning.
"Kenapa aku baru sadar, kalau pembantuku sangat menggairahkan." Ucapnya dalam hati, sambil terus menatap tubuhnya Bu Erna dari belakang.
Pak Heru terus melihat tubuh pembantunya dari jarak 5 meter.
Bu Erna belum menyadari kalau saat ini Pak Heru sedang memperhatikannya dari belakang.
Walaupun Usia Bu Erna sudah 35 tahun, namun Bu Erna masih terlihat sangat cantik. Bu Erna juga memiliki tubuh yang tinggi, kulitnya pun sangat putih.
Walaupun Bu Erna tidak pernah berdandan. Namun Bu Erna masih terlihat cantik.
Bu Erna tidak pernah menggunakan Make up yang mahal, dia hanya memakai bedak saja, itupun hanya saat ada keperluan saja.
Beberapa saat kemudian, Bu Erna merasa seperti ada yang sedang mengawasinya.
Bu Erna lalu menoleh kebelakang.
Saat Bu Erna melihat kebelakang, Bu Erna sangat terkejut ketika melihat Juragannya sedang berdiri menatapnya.
"Eh Bapak." Ucapnya sedikit kaget. Karena tidak biasanya Pak Heru bersikap seperti itu kepadanya.
"Yanti kemana Bi?" Tanya Pak Heru sambil celingukan mencari Yanti.
"Yanti lagi didepan Pak, dia lagi bersih-bersih Taman." Jawab Bu Erna lalu menundukan kepalanya karena merasa canggung.
Mendengar Yanti sedang diluar. Pak Heru mulai merasakan seperti ada dorongan di dalam tubuhnya.
Tak tahu kenapa Pak Heru sangat penasaran dengan pembantunya.
Saat ini Perasaan Bu Erna sudah mulai tidak nyaman, karena tidak biasanya Pak Heru bersikap seperti ini kepadanya, apalagi menanyakan soal anaknya.
Karena yang Bu Erna tahu, selama Bu Erna bekerja disini, Pak Heru sangat cuek sekali dengan anaknya.
Pak Heru sudah tidak tahan lagi menahan hasratnya, karena pikirannya terus terbayang-bayang sesuatu yang Bergelantungan.
Pak Heru kembali bicara.
"Bi, tiba-tiba badan saya pegel-pegel nih, Tolong pijitin badan saya ya." Ucap Pak Heru yang mulai melancarkan serangannya.
Bu Erna sangat kaget ketika mendengar Majikannya ingin di pijat. Karena tidak biasanya Pak Heru memintanya untuk memijat tubuhnya.
Saat ini Bu Erna sangat bingung, ingin sekali ia menolaknya, karena Bu Erna merasa hal ini sangat tidak sopan dilakukannya, apalagi saat ini dirumah hanya ada dia dan anaknya.
"Bi kok bengong?" Tanya Pak Heru karena melihat Bu Erna tidak meresponnya.
"Ma_maaf Pak, bukannya saya tidak mau, tapi menurut saya, ini kurang sopan, apalagi Ibu sedang tidak ada dirumah." Jawab Bu Erna dengan perasaan campur aduk.
"Masa nggak sopan, kan kita nggak ngapa-ngapain." Pak Heru terus berusaha membujuk Bu Erna, agar Bu Erna bisa menuruti keinginannya.
"Ta_tapi Pak..." Belum selesai Bu Erna mengatakannya, Pak Heru kembali bicara.
"Kamu kerja sama saya, jadi kamu harus ikuti semua perintah saya." Kata Pak Heru yang tidak suka di bantah.
Mendengar Pak Heru berkata seperti itu, Bu Erna tidak bisa berkutik, karena apa yang Pak Heru katakan memang benar.
Dengan terpaksa Bu Erna menuruti keinginan majikannya.
"Ba_baik Pak." Sahut Bu Erna sangat gugup, karena ia sangat takut.
Mendengar itu Pak Heru merasa sangat senang, karena sebentar lagi dia akan memulai rencananya.
"Ya sudah sekarang juga kamu mandi dulu, karena saya tidak mau mencium sesuatu yang kurang sedap." Pak Heru sudah tidak sabar ingin segera memulai rencananya.
Mendengar itu Bu Erna semakin merasa heran, karena menurutnya hal ini sangat tidak masuk akal.
Bu Erna kembali bicara.
"Ta_tapi Pak, saya sudah mandi tadi pas sholat subuh." Ucapnya
"Ya udah kamu mandi lagi aja, karena kamu dari tadi sudah bekerja, pastinya sudah mengeluarkan keringat kan."
Pak Heru sengaja meminta Bu Erna membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, karena Pak Heru sangat bergairah, saat melihat wanita selesai mandi.
"Ba_baik Pak kalau begitu saya izin pamit mau ke kamar saya dulu." Bu Erna tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa menuruti keinginan majikannya.
"Ya sudah, kalau kamu sudah selesai mandi, kamu bisa langsung ke kamar saya." Kata Pak Heru dengan tatapan liarnya.
"Ba_baik Pak." Jawab Bu Erna patuh.
Bu Erna dan Pak Heru pergi ke kamarnya masing-masing, dan mereka semua sedang bersiap-siap.
Sesampainya di dalam kamar, Bu Erna pergi kekamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya. Sedangkan Pak Heru sedang berganti pakaian di dalam kamarnya.
Saat ini Pak Heru hanya mengenakan celana kolor saja, Pak Heru terpaksa menunda pekerjaannya hingga misinya selesai.
Cerita Khusus Dewasa... Banyak sekali adegan panas di konten ini. Mohon Bijak dalam Membaca. Basah, Tegang, bukan Tanggung Jawab Autor. Menceritakan seorang pria tampan, bekerja sebagai sopir, hingga akhirnya, seorang majikan dan anaknya terlibat perang diatas ranjang.
Bagi yang belum cukup umur, DILARANG KERAS Membaca Cerita ini, karena banyak sekali adegan Dewasa. Mohon Bijak Dalam Membaca.⚠️ Menceritakan seorang anak muda, yang terjerumus kedalam lubang hitam, hingga akhirnya, pemuda tampan kecanduan seks dengan Guru dan keluarganya sendiri.
Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat
Cerita tentang kehidupan di kota kecil, walau tak terlalu jauh dari kota besar. Ini juga cerita tentang Kino, seorang pria yang menjalani masa remaja, menembus gerbang keperjakaannya, dan akhirnya tumbuh sebagai lelaki matang. Pada masa awal inilah, seksualitas dan sensualitas terbentuk. Dengan begitu, ini pula kisah tentang the coming of age yang kadang-kadang melodramatik. Kino tergolong pemuda biasa seperti kita-kita semua. Apa yang dialaminya merupakan kejadian biasa, dan bisa terjadi pada siapa saja, karena merupakan kelumrahan belaka. Tetapi, kita tahu ada banyak kelumrahan yang kita sembunyikan dengan seksama. Namun Kino mempunyai hal yang menarik yang dalam cerita ini lebih menarik dari cerita fenomenal lainnya.
Zara adalah wanita dengan pesona luar biasa yang menyimpan hasrat membara di balik kecantikannya. Sebagai istri yang terperangkap dalam gelora gairah yang tak tertahankan, Zara terseret ke dalam pusaran hubungan terlarang yang menggoda dan penuh rahasia. Dimulai dengan Pak Haris, bos suaminya yang memikat, kemudian berlanjut ke Dr. Zein yang berkarisma. Setiap perselingkuhan menambah bara dalam kehidupan Zara yang sudah menyala dengan keinginan. Pertemuan-pertemuan memabukkan ini membawa Zara ke dalam dunia di mana batas moral menjadi kabur dan kesetiaan hanya sekadar kata tanpa makna. Ketegangan antara kehidupannya yang tersembunyi dan perasaan bersalah yang menghantuinya membuat Zara merenung tentang harga yang harus dibayar untuk memenuhi hasratnya yang tak terbendung. Akankah Zara mampu menguasai dorongan naluriahnya, atau akankah dia terus terjerat dalam jaring keinginan yang bisa menghancurkan segalanya?
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.
Aku mengira, kalo ini hanya mimpi. Atau kalo enggak, ini hanya prank sebagai kejutan ulang tahunku yang ke delapan belas. Tapi ternyata, ini realita pahit yang harus kuterima. Aku terpaksa menerima pernikahan ini, dengan seorang laki-laki berumur yang sama sekali belum kukenal sebelumnya. "Kamu bisa masak?" tanyanya. "Bisa." "Saya jarang masak disini. Jadi kamu bisa masak kalo lapar, atau kamu bisa delivery. Ini kartu kredit dan ATM buat kamu," Aku menoleh, melihat David meletakkan dua kartu itu di atas meja rias. "Aku nggak butuh kartunya deh," kataku sambil bangkit. David mengernyit. "Kasih duit aja. Keperluanku nggak seberapa. Susah juga kalo pake itu buat beli pentol, abangnya bingung mau gesek kemana," "Kamu bisa ambil pake ATM, berapapun kamu mau, kapan pun. Zaman sekarang tuh udah mudah, nggak perlu lagi bawa duit kemana-mana," "Kamu janji mau ngurusin aku kan?" tanyaku. "Itu emang janji saya," "Kalo gitu jangan nyusahin aku. Tinggal kasih aku duit nyata, apa susahnya sih," dengusku. Apa yang bisa kuharapkan dari pernikahan yang nggak kuinginkan ini? Bahagia, atau aku hanya sengsara. Apalagi, seorang laki-laki bernama Dinar datang dan dengan bangga mengatakan kalo dirinya sanggup menungguku sampai aku menjanda.