a
k Adel yang berada di sampingnya. Adel memegang lengan Agni secara otomatis,
rvaisornya juga memperhatikan Bram. Agni kembali memandang Bram, Bram manatapnya intes,
blezer menahan gugup. Bram kini berada di hadapannya. Hingga
ya, menunjukkan pukul 20.15 menit. Ia
a kamu pulang" ucap Bra
erusaha menenangkan detak jantungnya. Agni l
unya saya pulang
anyaan konyol yang ia lontarkan terhadap Bram, bukankah terl
m datang untuk menemuinya dan menjemputnya, bi
rius. Bram memegang pundak Agni, "Bukankah ter
umnya, dan jujur saya terkejut atas kedat
ya janji dengan laki-l
begitu maksud
gan. Outlet butik mewah, yang di rancang khusus dengan bergaya klasik Venesia dan
anyak sekali kerjaan saya di kantor. Sekarang saya putusk
sor saya, tunggulah disini" Agn
, dan ia lepas stiletto hitam yang di ke
kamu" tanya
" Agni mengambil sendal flat dan di letak
erlihat pac
dak tahu dia tiba-tiba datang kes
, yang kamu pasangin
a m
lian pasangan serasi" ucap emba
ya ini mulai ingin tahu lebih dalam. Agni bersiap untuk
saya pul
amu hat
u meninggalkan emba
Agni, hanya rambut itu, sudah terurai. Bram meraih tangan kurus Agni. Agni merasakan tangan
fokus dengan kemudi setirnya, meninggalkan area Mall. Agni
ajak kamu makan
malam d
kamu ak
ya
u tidak apa-apakan pula
idak a
ng di pesan oleh Aldo. Inilah rencana Bram, ia ak
****
tis dari makan malam di atas gedung pencakar langit, sembari memandang keindahan lampu-lampu kota Jakarta. Restoran ini biasa di kunjungi turi
m berada disini. Agni terpana, seumur hidupnya baru kali ini, ada laki-l
gni melihat hidangan telah tersaji sempurna disana. Agni kembali terpana, ia memand
Agni, "duduklah" ucap Bra
ada laki-laki membuatnya terpana. Agni tidak munafik bahwa setiap wanita pasti akan tersanjung ada laki-laki yang
menyesap cocktail yang tersaji di meja. "Saya hanya ingin bersama
akan mengajak saya makan malam
yak uang, yang Bram keluarkan han
Bram, ia memotong daging steak
pat ini, dan saya merasa wanita paling beruntung di duni
capan Agni. "Selamat datang
***