a
as itu. Bram memperhatikan secara intens, wanita itu kini sedang berdiri di meja counter itu. Bram juga tidak tahu apa yang di catat wanita itu. Ada beberapa pr
ikan kemeja putih un
h ke arah Bram,
nya berdesir. Bram menatap punggung Agni dari belakang, wanita itu
uhan tubuhnya. Tubuh laki-laki itu begitu bidang,
antung yang di rak. Ia lalu mengambil
tuk anda" ucap Agni, Agni mempe
il kemeja dari tangan Agni. Bram sengaja menyentuh tangan Agni. Bra
kasih" u
an jas hitam untuk
Pilihan tidak diragukan lagi, sangat pas padahal ia pikir wanita itu memilihnya asal,
di hadapannya, wanita itu tersenyum kembali kepadan
cocok memakai
at pas untuk anda" Agni menyerahkan
karena jas memang tidak perlu masuk ka kamar pass.
memang di takdirkan u
amu", Agni lalu mengambil dasi ber
kan dasi itu untuk sa
minta memasangkan dasi itu untuknya. Agni juga tidak bisa menolak, karena supe
. Agni bersyukur bahwa ia mengenakan hak tinggi, hingga tubuhnya ha
nafas itu terasa di permukaan wajahnya. Bram merasakan harum stroberi dari tubuh Agni. Dulu inilah yan
" ucap
bayangannya di cermin. Pilihan Agni memang sanga
graeni" u
ahi, "anda tahu na
aja, itu nam
saya ham
lan dengan anda" ucap Bram
nyentuh permukaan kulitnya. Sedetik kemudian Agni melepaskan tanga
semua" ucap
baru" ucap Agni lagi lalu
Bram membayar semua pembe
inta nomor ponsel
sek kartu kredit Bram dan di serah
saya dapat diskon" ucap Bram, ia me
lirik Bram "disini
a nomor ponse
idak menolak ketika Bram
elankan nada suaranya, agar tida
ahkan kepada Agni. Agni menekan nomor ponsel mil
ia memasukan kembali pon
rapa?" Tanya
ta
ih muda"
udah tua" t
kan sudah tua
umur kamu 36 tahu
rediksi kamu
r, jadi umur kamu berap
ahun
mpir mendekati
teman tidak m
tidak mema
ah memilihkan pak
sama-
lagi" ucap Bram, sebe
ari kejauhan. Sementara A
, kamu kenal laki-l
gga
wok sekeren dia ma
emang
mu beruntung banget !
rtawa. Jujur ia tidak percaya bahwa ada laki-lak
***