tok
dari setengah jam namun wanita itu tak kunjung keluar. Dia jadi khawatir Kanza pingsan
a wanita itu dengan nada rag
ni
menyahut, aku lan
elum s
elan, membuat Farrel urung
lama. Aku sudah menyiap
ada sa
rti mengapa kesedihan yang tampak jelas dalam mata Kanza mengusik hatinya. Padahal tidak sedikit w
eja depan tv. Dia tidak pintar masak seperti Fachmi. Karena itu ia terburu-b
seperti ini hanya untuk menghibur seorang wanita yang telah ia buat menangis. Kalaupun
annya. Tidak ada lilin dan bunga untuk menambah kesan romantis. Makanan
tu sangat pelan, tapi dia bisa mendengarnya dengan jelas. Seketika Farrel menjadi cemas. Sungguh, lebih mud
di dekat sofa. Tanpa menunggu tanggapan, dia merangkul pundak wanita itu lalu
n itu dengan tatapan yang sulit diartikan
arrel mencoba menggoda namun m
an
minta
a Kanza mendadak minta maaf. Seharu
yembunyikan air mata yang kembali mengalir. "Aku memang egois. Aku meminta terl
apa-apa. Aku yang minta maaf. Wanita itu, dia mantan kekasihku. Aku
ajingan yang sesungguhnya. Yah, meski itu benar. Tapi seharusnya dia
adalah or
pa yang harus ia katakan? Bah
ta hitam Farrel seraya kedua tangan menangkup di depan dada dalam posisi memohon. "Sungguh, aku janji tidak akan ber
rut tidak mengerti. "Apa maksudmu? Kau tunanga
asih," ucapnya singkat lalu menghadap makanan yang sudah disajikan Farrel. "Seharusnya k
erharap menemukan jawaban atas kebingungannya. Sebenarnya seperti apa hubungan Kanza
ntu saja itu akan menimbulkan kecurigaan. Jadi di
nza karena Farrel masih dia
l lalu mengalihkan perhatia
*
seorang diri. Namun pulangnya dia juga membawa banyak bel
bermain peran. Ya, sikapnya seperti dipaksakan. Bibirnya tetap tersenyum namun hatinya mungkin masih terlu
nya tidur di sofa. Lagi-lagi itu di luar kebiasaannya. Dia tidak
elesai mengecat kamar Kanza. Dia tidak bisa menahan senyum puas mel
mi. Ini in
ertama kali dalam hidupnya, dia tidak suka mendengar seseorang salah menye
ahku dengan sangat deta
u betul itu bukan pura-pura. Namun bukannya senang, Farrel semakin kesal
au inginkan malam ini. Jadi sebaiknya kau segera mandi dan ganti pakaian." Kanza berbalik
ngin jalan-jalan. Kudenga
an kecewanya. "Kalau begitu hati-hati di j
u? Aku tidak ingin pergi send
n itu. Lagi-lagi dia terbawa suasana. Padahal Fachmi hanya bersikap
engan Kanza lalu menyelipkan kedua
knya mandi dan
nya kenapa? Para wanita selalu bilang aku
n pakaianmu kotor. Kalau kau tidak keberatan diang
i ada banyak wanita yang menempel padaku s
mbali didera rasa bersalah. Kenapa dia harus selalu terbawa suasana? Dia tidak berhak melarang Fachmi dekat dengan wanita manapun. Sementara it
aa
Kanza yang lebih dulu memalingkan wajah karena mendadak debar
bingung. Dia tidak mengerti perasaan apa yang tadi
karang sebelum malam semakin
lalu buru-buru keluar kamar. Tapi beberapa detik kemudian Kanza kembal
yang keluar." Lalu buru-buru dia kelua
itu. Lelaki itu jadi terlihat amat manis. Mendadak Kanza menepuk kening dengan kesal saat
*
erhatikan keramaian di sekeliling mereka. Lalu
" tanya Farrel seraya m
a." Kanza
indahkan tangan Kanza yang balas menggenggam jemarinya agar merangkul l
rcanda. Lalu keduanya berjalan mengikuti arus ma
enunjuk salah satu jepit saat mereka
kawat dengan hiasan bunga yang ditunjuk Fa
u ini.
aya gemulai, membuat wanita itu me
l. Kapan k
E
aja bicara. Astaga, kenapa dia lupa bahwa dirinya sedang berperan menjadi Fachmi? Saudara kembarnya i
rupakan salah satu teman dekatnya, Trevor. Tanpa kata, Farrel menatap tajam Trevor sambil berdoa dalam hati semoga dia
ukira Farrel. Maaf telah mengganggu." Setelahnya Trevor buru-buru
nghela na
tu?" tan
in salah orang," s
aki itu kembali berubah. Dia jadi bertanya-tanya apa dirinya melakukan sesuatu
bertanya, masih d
tid
alu berbisik, "Cepat beli jepit manapun yang kau mau. Kita tidak bisa berlama
ka jika sikap Fachmi sudah berubah menjadi kaku dan dingin seperti ini. Bahkan sepanjang
mbali. Ada banyak kantong belajaan namun semua itu atas pilihan Far
keluar rumah selama berjam-jam. Saat dirinya keluar kamar mandi, dia
dada. Tadi dia sudah melepas pakaian dan kini hanya me
za yang tidak sepenuhnya tertutup lengannya. Tapi buru-buru dia mengalih
erkerut bingun
u berubah aneh." Lagi, ini di luar kebiasaan Farrel. Di
lucu. Kenapa harus minta maaf un
s minta maaf karena telah membuatmu tid
eringai. "Kalau begitu tung
ik menuju lemari. Beruntung Farrel segera menarik lengannya tapi
ia
embuat dirinya menegang. Padahal sedari
, m
Tapi keseimbangan tubuhnya belum terjaga hingga ia lagi-lagi h
Kembali dia berusaha bangun dari atas tubuh Farrel nam
mberi Kanza kesempatan menghindar, dia menyambar bibir wanita i
---------
ya Emi