et. Petugas kebersihan apartemen pasti akan mengeluh dalam hati karena mereka datang dengan air menetes-netes dari tubuh. Tapi Fa
henti menangis namun sakit hatinya masih terasa jelas. Sedang
kanan Kanza erat. Sementara Kanza hanya pasrah saja. Tidak menolak tapi juga tidak menunjukkan
wanya. Dia bahkan sama sekali tidak menolak saat Farrel menariknya menuju
ebih membenciku dari ini." Farrel berusaha melucu namun Kanza sam
ninggalkan Kanza karena wanita itu terus berdiri bak patung. Tapi
eras diiringi isakan. Perlahan tubuh Kanza merosot lalu terduduk di lantai dengan kedua kaki menekuk di de
melayang pada pertemuan pertama
*
inum dul
a menerima teh hangat dari
ari ini. Asma Ayah kambuh lagi." Kanz
Kanza. "Ayah baik-baik saja. Kalau hari ini Ayah tidak bekerja, gaji Ayah
mend
a menutup-nutupi penyakit yang ia derita. Apalagi alasannya kalau bukan biaya pengobatan? Dan
lain. Pekerjaan yang tidak membuat asm
bakau, membuatnya harus berjam-jam menghirup aroma bahan utama rokok yang mengandung nikotin itu
kan dengan gaji sang Ayah. Hanya cukup untuk makan mereka sehari-hari. Lalu untuk membayar uang sekolah Wina, mereka mencari penghasilan tambahan dengan menj
i Kanza dan sang Ayah bertekad agar Wina bisa melanjutkan ke bangku kuliah. Setidaknya sang adik ti
k sekolah Wina. Jika tidak, Wina tidak akan bisa mengikuti ujian akhir. Bahkan Kanza sudah mulai bertanya pada
Kanza menanggapi kata-kata Kanza seb
eminta sang Ayah berhenti bekerja. Namun gajinya sendiri terlalu kecil untuk me
ita meminta dan menurut Tuhan kita pantas mendapatkan apa yang kita minta, maka Dia akan memberikannya. Kalau apa yang kita minta tid
. "Apa mungkin ada sesuatu yang pernah kita
hadiah jika kita berhasil." Ayah Kanza tersenyum, kembali
ut tersenyum, paha
rr
an perhatian wanita dua puluh satu t
nda yang bisa menghubungkan Wina dengan Kanza. Ya, tidak jarang mereka harus meninggalkan Wina sendirian di rumah karena Kanza dan sang Ayah harus bekerja hingga
ak berbasa-basi setelah membac
da Kakak dari
E
ang berbicara padanya. Dia sampai menjauhkan ponsel dari telinga lalu m
nga lalu berkata, "Iya, benar. Ini siapa dan k
ya tahan di kantor karena baru saja mencob
E
lebih menyakitkan. Dia sampai ternga
adiknya? Apa mungkin dia salah orang? Tapi pons
yah Kanza karena merasaka
lalu menggeleng pelan. Nanti saja akan Kanza katakan
ya tidak pernah melakukan hal semacam
a dia bukan adik Anda, biar saya
i Anda." Kanza mulai panik lalu bu
ali ini sang Ayah b
Wina mencoba mencopet dan sekar
tik berikutnya dia memegang dad
yang sedang duduk di kursi kayu ruang tamu. Buru-buru di
ahkan air mata. Selama beberapa saat dia hanya menggenggam
i itu hanya salah paham," ujar
mana?" suara Kan
udah biasa kambuh. Setelah istiraha
ari barang bekas hari ini. Biar Kanza
nenangkan putrinya. "Sudah, sa
n dan pipi sang Ayah sejenak
k mengumpulkan barang bekas yang nantinya mereka jual. Namun pagi ini kondisi sang Ayah terlihat lebih buruk
reka mendidik mereka dengan baik. Lalu bagaimana bisa Wina ada
an segera menghampiri salah seorang security yang tampak berjaga di pintu depan. Security itu mengatakan
ang yang telah melakukan aksi pencopetan. Itu memang Wi
a langsung bertanya begitu ia
makin menunduk, tak berani
mu?" Kanza mendesak seraya mengguncang bahu Wina. Namun sang Adik mas
a memang pencopet." Security berkumis tebal yang
u menatap tajam si security. "Siapa yang Anda bilang pen
orban sendiri yang langsung menangkap adik Anda sebelum sempat kabur." Si security menjelaskan dengan santa
, Wina, dan security berkumis tebal. Lelaki itu duduk tenang memperhatikan keributan di
ng. Adik saya tidak mungkin mencopet. Walau kami orang miskin, Ayah kami selalu mengajar
. Dia hanya diam dengan tatapan lur
diam, berarti Anda mengakui bahwa Anda memang
lelaki itu balik tanya. "Apa itu artiny
E
gi karena sakit hati adiknya dituduh macam-macam, melainkan karena dia mulai berpik
ya-tidak
ak
Kanza. Buru-buru dia menghampiri adik
n mata merahnya yang masih nampak berai
bahwa ini salah paham
itu yang bisa Wina kataka
, Win? Kenapa kamu lakukan itu?" kali ini Kanza membiarkan air matanya mengalir. "Apa kamu
terisak. "M
nya lalu menghadap pada dua orang lelaki dalam ruangan itu. "Saya-" Kanza tercekat. "Saya mewa
ta hitam. Dia hanya bertindak sebagai penengah di sini. Jadi dia
diri. Lalu dia mengatakan sesuatu yang
ntar kali
*
Effendi. Kanza semakin merasa bersalah saat lelaki itu mempersilakan dir
ra Kanza yang duduk di sebelahnya tampak gelisah. Wina yang duduk di kursi dep
f untuk kejadian tadi." Kanz
ebih dari sepuluh kali. Aku
gin itu dari Fachmi. Dia berpikir bahwa lela
rumah Kanza dan Wina yang tampak nyaris roboh. Ya, kayu-kayu penopan
anya Fachmi dengan nada datar set
lelaki itu tidak segera pergi. Dia jadi berpikir apa lelaki it
aku m
ling pandang. Tapi kemudi
dalam rumah seraya memanggil sa
memanggil Ayah. Dia pasti
an pandangan mengarah pada sekeliling ruangan.
enemukan ayahnya di kamar. Apa ayahnya
AK
uara tadi berasal. Seketika mata Kanza melebar melihat san
*
am waktu satu hari. Perubahan itu tentu karena campur tangan seorang Fa
i dua anak itu dirawat intensif di rumah sakit. Kanza dan Wina hanya bisa menangis. Mereka tidak
ngan nada datarnya dia berkata akan menanggung penuh biaya pengobatan Ayah
da syaratnya," uja
Kanza bertanya
s menikah
tidak ada kata-kata yan
ang di hadapan Wina dan Kanza. "Kakakku bukan wanita mura
endak menjual diri? Yang aku
lam hati masih merasa apa yang
ikah denganku?" Akhirnya
ah dan hatiku merasa kau
uargaku menyeretmu dalam masalah. Kenapa kau
tau tidak? Aku juga akan menjamin kehidupan Ayah dan Adikmu di sini. Semua k
tungkan Kanza dan keluarganya. Bahkan dia sendiri juga akan d
g tidak baik yang akan menimpa Kakak." Wina berkata dengan suara pelan. Dia yang salah karena telah membawa Fachmi dalam
. Perasaannya
ernikahan? Ditambah lagi pernikahan ini akan membuat kehidupan Ayah d
na jawabanmu?"
mnya tapi ka
set
menoleh menatap sang Kakak de
Tidak perlu menatap ngeri seperti itu. Kakak hanya
melamarmu di depan Ayahmu. Minggu depan kau akan ikut bersamaku untuk bertemu kel
nza mulai panik. "Bagaimana
k akan menol
arganya. Setelahnya semua berjalan seperti
ginkan istri di atas kertas. Kanza akan menjadi istri sah Fachmi dan Fachmi akan memenuhi semua kebutuhan
--------
ya Emi