img Aisyah (Kisah Pilu Gadis tak Beribu)  /  Bab 3 Rindu yang Membelenggu | 2.52%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Rindu yang Membelenggu

Jumlah Kata:1487    |    Dirilis Pada: 06/07/2022

menunduk dalam waktu yang cukup lama, membuat Aisyah semakin tak

anya dengan suar

pat, mengambil air di kendi kemu

enaruh asal gelas tersebut kemudian menyebut

yum. Bibirnya pucat dan napas

harus segera ke kamar," ucap Aisyah

i. Aisyah terus menggandeng Maimunah. Tubuh kecilnya sigap menjadi penopang tatkala neneknya terh

di dapur dan kehadiran mere

Ridwan, menilik

tidak

i mana? Dari tadi aku

atan batin antara keduanya masih begitu terasa. Cinta mereka tetap saling menguatkan sehingga ketika s

g. Perangai keduanya sangat lembut dan santun. Bahkan, dalam ko

ahut Maimunah memenuh

Kata Aisyah kamu batuk'

irahat dan setelah itu aku pasti akan segera sembuh. Ai

ggil Pak Ramli dan kita jual saja pohon kelapa

ih bisa memanen buahnya untuk kebutuhan Aisyah. Kalau

aimunah melihat wajah Aisyah yang

panggil

ya,

perjalanan. Baw

a sampailah mereka di kamar berukuran tidak terlalu lebar. Hanya ada sebuah lincak dengan kas

Syah. Mbok kayak yang

embantu Simbok untuk duduk dengan baik. Takut masih pusing atau merasakan sakit, Aisyah meminta simbok untuk be

mbalan di setiap sisinya. Hanya saja, ketika Maimunah sudah memakainya, ia

itu memejamkan mata. Tidak bisa tidur sebab batuk masih terus menyerang Maimunah dan Aisyah sangat

bok mau tidur dulu. Setelah ini pasti sudah sembuh,"

guk dengan hat

nyakit Simbok, sembuh

*

lumnya. Matanya pun terpejam dengan Aisyah yang terus berjaga di sampingnya, khaw

panggil

ap. Meski mencoba memejamkan mata, sama sekali tidak bisa. Wajah sang istri terci

jawaban. Tak sabar, Ridwan pun akhirnya bangkit

rpaksa ia melepaskan pelukan dari simbok, merapikan kain jarit yang digunakan sebagai selimut itu

asa untuk menarik perhatian. Ia yang tak bisa melihat itu me

nya Aisyah seray

nyakan keberadaan istrinya. "Di mana

kan simbok beristirahat. Apakah Mbah lapar? Biar Aisyah yang ambilkan,

aknya bayi yang menunggu sang ibu

ng kembali ke masa kanak-kanak kembali. Ingatannya yang sering lupa, emosinya yang sering tidak stabi

akan kasih sayang yang selama ini tidak pernah diberikan oleh siapa pun, termasuk abahnya. Aisyah

uk, sedih, ingin, penuh harap, bahkan merasa sangat kasihan

hagiakan mereka!' tek

di rak, ia berjalan menuju bhernyik, tempat

tapi ada tutupnya. Dari luar terlihat seperti brangkas. Ukurannya cukup b

ah dan Mbah Kakung serta Simboknya itu memang jauh dari kesan rumah mod

n makanan. Kendi dari tanah untuk menyimpan air. Tungku untuk memasak dan Sobluk

h kendi berukuran mini. Sayur labu siam yang tadi pagi Maimunah petik Aisyah petik di pekarangan rupanya sudah t

embuatnya sedikit bosan. Ia pun penasaran d

Aisyah seg

lan menuju lincak tempat M

a, Mbah?" tany

dari

kerutan di wajahnya dengan rasa penuh cinta. Ia julurkan tangannya, sendok berisi nas

syah tersenyum sembari terus

kan minuman. Ketika itu pula, Ridwan merasak

t, Mbah pasti tidak akan mere

meratapi nasibnya. Yang jelas Aisyah sangat

encoba mengalihk

hut Ridw

ngan Simbok dulu. Usia kalian, kan, sudah tidak lagi muda,

tersenyum. Angannya terbang ke masa mudanya. S

embeli cobek. Kebetulan, Mbah meman

ng seni, ya? Kaligrafi Allah dan Mu

lemari, ettok, rak, dan semua perlatan di

li. Bagus!" pu

nya putihnya yang terlihat sebab hit

ung tangan sang kakek yang b

ya Ridwan seolah mengerti dengan sika

enggorokan saja. Ia menarik napas dalam, lalu membayangkan

ar saling mencintai? Apakah kehadiran dirinya memang diinginkan? Atau mungkin, apakah pria yang b

ginan dirinya untuk

Aisyah r

img

Konten

Bab 1 Setelah Lulus Mau Sekolah di Mana Bab 2 Ketakutan yang Teramat Sangat Bab 3 Rindu yang Membelenggu Bab 4 Ketulusan Hati Bab 5 Di Ambang Dilema Bab 6 Mencoba Bertemu Bab 7 Perlakuan yang Berbeda Bab 8 Meminta Pertanggung Jawaban Bab 9 Dua Pilihan yang Sulit Bab 10 Sindiran yang Menyakitkan
Bab 11 Aisyah Azzahra
Bab 12 Foto Usang di Sepanjang Kenangan
Bab 13 Kehangatan Keluarga
Bab 14 Dua Sisi Dua Kubu
Bab 15 Kejadian yang Hampir Mengancam Nyawa
Bab 16 Kondisi yang Menghawatirkan
Bab 17 Biang Mala Petaka
Bab 18 Ada Benci Ada Peduli
Bab 19 Tamu yang Ditunggu-Tunggu
Bab 20 Suara Hati Simbah
Bab 21 Keputusan Seorang Abah
Bab 22 Bernostalgia dengan Masa Lalu
Bab 23 Risiko Dari Mengambil Keputusan
Bab 24 Perdebatan Sengit
Bab 25 Ada Benci Ada Sayang
Bab 26 Apa Maksudnya
Bab 27 Hal yang Tidak Biasa
Bab 28 Jangan Seperti Itu
Bab 29 Tak Kuasa Melepas
Bab 30 Kembali Pulang
Bab 31 Hal yang Paling Ditakutkan
Bab 32 Semangat, Aisyah!
Bab 33 Tawa Ejekan
Bab 34 Hari Pertama
Bab 35 Larangan Berjualan
Bab 36 Anak dan Menantu Durhaka
Bab 37 Ide Licik si Tamak
Bab 38 Lidah Manis Hasutan Dendam
Bab 39 Dewasa Sebelum Waktunya
Bab 40 Dilarikan ke Rumah Sakit
Bab 41 Tetap Tenangkan Dia
Bab 42 Hanya Berjanji, Sulit Ditepati
Bab 43 Surat Cinta Ummi
Bab 44 Jangan Tinggalkan Aisyah, Mbok!
Bab 45 Pesan Mbah Kakung
Bab 46 Kehilangan Keduanya
Bab 47 Rumah untuk Pulang
Bab 48 Jatah untuk Aisyah
Bab 49 Aksi Nekat Demi Tidak Terlambat
Bab 50 Maukah Kau Jadi Temanku
Bab 51 Perlakuan yang Berbeda
Bab 52 Diskriminasi Itu Menyakitkan
Bab 53 Fakta Apa Lagi Ini
Bab 54 Benar-benar Jahat
Bab 55 Kejadian Janggal
Bab 56 Mimpi Buruk
Bab 57 Antara Sadar dan Tak Sadar
Bab 58 Kekasih Simpanan
Bab 59 Misteri yang Disembunyikan
Bab 60 Ancaman Ekonomi
Bab 61 Pengaruh Jahat
Bab 62 Mau Menjual Tanah
Bab 63 Semakin Ngelunjak
Bab 64 Dalam Pengaruh Sihir
Bab 65 Awal yang Baru
Bab 66 Nasihat Kebaikan
Bab 67 Apa Cita-citamu
Bab 68 Masa Remaja Memang Penuh Warna
Bab 69 Hadiah untuk Aisyah dan Ahmad
Bab 70 Asrama
Bab 71 Ungkapan Hati
Bab 72 Pertemuan Kembali
Bab 73 Kehangatan Keluarga
Bab 74 Luka Itu Masih Ada
Bab 75 Bertemu Si Pengkhianat
Bab 76 Malam Keberangkatan
Bab 77 Dunia yang Penuh Sandiwara
Bab 78 Cemburu
Bab 79 Sepertinya Ada yang Suka
Bab 80 Calon Imam
Bab 81 Sakit Karena Rindu
Bab 82 kedekatan dengan Abah
Bab 83 Pembelajaran Berharga
Bab 84 Pertemuan Setelah Cukup Lama Terpisah
Bab 85 Tidak Sadarkan Diri
Bab 86 Penyesalan Terdalam
Bab 87 Jatuh Sakit
Bab 88 Pulang Karena Sakit
Bab 89 Pengakuan Mengejutkan
Bab 90 Kembalilah Padaku
Bab 91 Pernikahan ke Dua
Bab 92 Khitbah Langsung Nikah
Bab 93 Bagaimana, Aisyah
Bab 94 Surat Rahasia
Bab 95 Dear Aisyah
Bab 96 Percaya Kemampuan Diri
Bab 97 Kepanikan di Hari Bahagia
Bab 98 Pesaing Cinta
Bab 99 Apa Opname
Bab 100 Di Antara Dua Pilihan
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY