img Heartache  /  Bab 5 Chapter 5 | 50.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Chapter 5

Jumlah Kata:1550    |    Dirilis Pada: 27/06/2022

if datang tuh

atanya ingin mencetak undangan pernikahan. Sangat cepat dan statusnya sebentar lagi akan berubah men

a sekarang. Tapi karena Yoga sudah memutuskan hubungan

k pernah menyenangkan. Ibarat pisau yang mengiris sebuah daging yang di mana daging tidak bisa melakukan perlawanan pada pisau yang mengir

Menuju ruang tamu kemudian Renjana melihat ada calon s

rol sebelum

a meminta izin kepada orangtuanya Renjana u

nan menuju ke percetak

aik sepeda motor lalu si pria memasukkan tangan kekasihnya ke dalam saku sw

ee Shop hari ini. Aku li

gia dengan masa lalu y

angnya. "Kamu ke mana?" "Aku memang di sa

yang ingin membatalkan pernikahan kita k

h. S

emang kamu ingin batalin, aku bisa ngomong ke orangtua kita biar kamu nggak terbebani. A

ang akhirnya buat kamu ja

ang akan mengajaknya menikah seperti Hanif. Apalagi pria ini cukup sopan dari aw

u nggak bi

uskan dengan syarat nggak akan ada masa lalu di antara kita. Maksud aku, aku nggak maksa kamu lupain Yoga. Tapi aku nggak

memang selalu memiliki pemikiran yang berbeda dengan

lanj

gak mau tunda, yaitu

nggak ada alasan lagi

mau membatalkan pernikahan asal Yoga mau melamarnya. Sayang sekali harapan itu adalah sebuah kapas kering

hanya dengan Hanif. Pria yang

lain. Kita bisa tidur di kamar berbeda. Tapi seperti yang kamu tahu, aku bukan tipe pria yang permainkan pernikahan. Bisa lihat dari saudara aku yang lain. Mereka

usnya dia percaya juga kalau dirinya memang sudah ditakdirkan bersama dengan Hanif. Harusnya dia j

ka, itu bisa dipikirkan nanti Renja

dalam mobil ketika diperjala

ali lagi aku tanya, sebelum undangan itu jadi d

lanya, jika ini batal. Tentu saja yang malu itu adalah orangtuanya juga. Bukan hany

au kamu memang

, Renjana. Apa pun yang terjadi ke depannya, kita yang bakalan lewati bersa

saha meyakin

an sesuatu dari dalam sak

Christie yang sama dengan milik Hanif. "Aku sengaja beli ini tadi. Biar nanti ketika kita pergi ke mana-mana. Kamu nggak telat lagi kayak gini, aku sudah lama

uka pintu untuknya dan meminta tangannya untuk digenggam. "Jan

Terserah kam

um oleh tempat ini. "Sekalian kamu cobain g

ang

hu ini d

soal beginian paling cepet." Hanif berkata dengan ju

ka diberikan contoh yang sangat banyak. Renjana melihat warna yang sedikit lebih inda

a yang tadi dipilihnya karena terlihat lebih mewa

ah k

n lima rat

di. Siapa yang akan Renjana undang sebanyak itu? Lagipula teman

. Nanti kita b

n mengundang banyak orang. Temannya hanya sedikit. "Mama kamu mau

ul dari Renjana un

kemudian matanya terpaku pada gaun berwarna putih dengan de

kan menikah dan baru kali ini bisa melihat gau

rnikahan kita lusa, untuk pestanya bed

ekarang. Tapi ini adalah orang yang melamarnya, orang yang akan hidup dengannya. Du

malam terlalu larut. "

alasan kamu lamar aku."

amu tahu aku

emannya. Terus biasanya mama kamu diundang juga, di sana kan mama kamu

knya Renjana menjawab karena be

masih di perjalanan. "Aku udah lama pengin lamar kamu, pah

maksud ka

get tahu nggak. Jadi aku kan nyos

bareng hari ini. Tapi Renjana merasa sudah dekat dengan H

kalau aku kerja terus. Jadi waktu Mama mutusin buat lamar, itu panjang banget prosesnya. Kar

belum ja

. Mulai besok pasti sudah hias rumah kamu. Akad nikah kita di rumah kamu, kan. Jangan telat bang

sudah yakin sam

k mungkin aku melangkah. Dan sekarang alasan aku mau cepat- cepat karena a

oga. "Sok tau." Sebal sekali wajahny

ikah. Percayalah bahwa jodoh itu adalah cerminan kita. Kamu mau

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY