sangat cantik dengan gaun yang dipilih oleh Renjana sendiri. D
ski undangan tidak keseluruhan, tapi
an tangannya me
ng memang ingin menikah satu kali dalam hidupnya. Memiliki istri yang cantik,
anji bukan hanya pada orangtua saja. Tapi juga berjanji
mengagetkan pernikahannya ini dengan keinginannya untuk haknya itu
Sungguh dia tidak pernah membayangkan
ng, mungkin masih ta
ke bibir dan
an buru-buru untuk melakukannya. Dia selalu
as saja Hanif juga merasa bahagia bis
Nggak nyangka si lapuk sekarang udah punya is
kerjaan. Sampai dia kemudian susah sekali mendapatkan pasangan yang memahami kesibukannya. "Abis ini
a yang te
mbahagiakan. "Semangat jad
li teman-te
udah pulang karena membawa anak kecil. Tadi bahkan Renjana terlihat bingung deng
alan sama mereka. Aku tahu kamu
wanita. Dia memang terbilang laki-laki tampan, teduh-pembawaannya tenang dan mudah sekali tersenyum. Banyak
Hanif memaksa mereka berdua bermalam di hotel kar
da bant
ra mereka. Hanif malah
dan orangtua Hani
ke kamar yang s udah di
. Tapi Hanif? Jangan ditanya dia mati kutu di depan istrinya. Mereka sama-sama
dirasakan oleh Hanif. "Ada apa, J
bakalan laku
mana mungkin akan terjadi kalau Hanif saja tidak be
ndi dul
mandi bareng, tidak
terlebih, dia masih belum berani melihat hal yang belum dia saksikan sa
embersihkan kelopak bunga dari atas ranjang mereka. Hanif juga masih
ak t
ita harus bangun
m keadaan
angi dengan Renjana. Pengantin bukannya harus sama-sama saling memberi ke
an
an
n kemudian kembali kaku
u du
ekali dengannya. "Aku n
i depannya "Boleh ak
n Hanif memegang tangan istrinya lalu menc
alah dan juga berani untuk menang. Kalah dalam arti, dia ak
Renjana. Dia jadi tidak yakin kalau dia bis
an
nutup mata kemudian mem
ya. "Maaf." Dia mencium bi
eku, kemudian dia
seorang pria akan dituntun oleh nalurinya sendiri untuk hal tersebut. Yang jelas
tubuh istrinya. Ia mencium bibir Renjana semakin dalam. Lidah mereka beradu. S
ertama kalin
ku juga. Makanya aku n
aat dia mendekatkan wajahn
ia mampu menjaga diri dari nafsu, dia mendapatkan istri yang juga
ak pernah punya pengalaman
ana menutup dadanya dan mengge
k kemudian menc
an Hanif berbaring kembali di dekat Renj
eka. Dia bisa memeluk Renjana ketika tidur. Renjana juga membalas pelukan