alamnya terdapat meja panjang dikelilingi
namun sebagian lagi merupakan wajah-wajah
a pula ini?
ng yang sedang mengobrol santai. Dari atmosferny
Eva? T
dasi biru muda bersuara dari ujung meja. Ia adalah salah satu
va menjawab sopan sambil duduk di salah satu kursi koson
baru semua." Pak Bram melanjutkan percakapan,
wajah di sini tidak membangki
Eva menjaw
Eva. Antara stasiun TV dan brand
rship. Betul kan, buka
saya kenalkan. Yang di sebelah kamu itu
ah Pak Bram sendiri. Lelaki dengan hidung penuh, rahang kuat, dan
as Tian dan Nisa ini adalah perwakilan dari
p ketika perhatian Ev
elihatan muda, sih. Mungkin seumuran gue? Atau 30, maybe? Aduh, b
gin apa, sih?!' sadar
at sepasang lesung pipit yang timbul di sana. Bibirnya melekuk indah dan matanya diteduhi sepa
onality-nya itu ketangkep banget di kamera, wajahnya juga kalo masuk laya
kata
abutan memungut suaranya, dan melihat respons
ja, skill dan pamornya Eva ini sudah setara deng
nya bos gue malah ngomporin gini di dep
va ini ... yang dapet award
l dari dua kursi disamping Eva. Pr
Eva sp
n semangat. Eva hanya bisa menanggapi den
a bisa terus bekerja sama kedepannya." Suara Tian ditujukan
Mas ...." Tanpa sad
." Pak Bram melanjutkan kalimatnya, kali ini
dah. Perempuan itu tak lagi men
romosi? Tapi buat apa? Apa ia ingin memamerkan pamor perusahaannya mela
lama bagi Eva, lebih lama dari 30
rhatikan, ini lebih seperti ajang menjalin koneksi antar brand dan perusahaan. Yah, wajar sih,
lah di benak Eva, jika hal ini ternyat
imat penutup yang sudah dinanti-nanti. Dengan persetujuan untuk pertemuan lanjutan, Pak Bram juga
emperhatikan Tian dan asistennya, Nisa, yang tampak sedang berdiskusi.
ogoh po
sage fr
kok, gue free sekara
ndiri, yaitu untuk tidak mencampuri urusan pribadi
Halo, say
iba-tiba berkata dan mengulurkan satu tangan,
li sadar akan keadaan, Eva
...
seluruh kontak orang-orang yang terlibat dalam program i
mbil mengangguk mend
ya mencatat kontaknya, Mbak? Email
mbil memproses permint
nya mewakili atasan saya saja, namanya Pak Adi. Dia kepala divisi Broa
ama Pak Adi dalam buku kontak, tidak menangk
. Mbak
yo, nih nomernya." Eva meny
asrah, menaruh buku note yang ia genggam ke
ternyata berisikan poin-poin penting yang Nisa catat rapi sepanj
aya boleh mi
mpak menghidupkan cahaya ya
, Mb
Adi. Kita kan sama-sama jadi asisten nih, ceritanya." Eva memandang l
n catatannya, yang langsung Eva s
mpan, Eva men
lus, yang dibalas dengan anggukan
kan ruangan. Baru saja Eva hendak melangkah pergi, menda
siang? Kenapa nggak iku
ari sisi ini, dapat Eva lihat
inya? 180? 185?' bat
a katany
emudian tersadar, melambaikan
saya sudah