putih Ermenegildo Zegna. Ia mendorong terbuka pintu ruangan bosnya dengan
plis jangan ngamuk dulu
ya'kan?!" Gelegar Sua
kan niat, memupuk nyali untuk berhadapan denga
n di depan meja kerjanya. Mata Bastian seperti belati yang menusuk lurus ke
mati
..." Nisa mencoba menjelaskan sehati-hati mungkin, dengan pandangan ter
saya keluar kota kek, ke Seattle kek
f, M
yang sudah kamu
ir di pelupuk mata Ni
tarik begini, Nis. Tolong kamu pahami kalau kita ini perusah
aa
ti hentakan langkah stiletto berwarna kuning cerah
k Gi
t tua. Dan Nisa, udah berapa kali dibilangin sih, G
aya. Nisa bagaikan mangsa yang diam pa
bendung sedikit oleh rasa kaget ketika melihat sosok manusia
da nggak bilan
tukan Tian itu disambut kejan
or itu memegang perut, berbalik badan lalu buru-buru keluar ruangan dengan air muka tak terbaca. Hentakan kakin
diare, Mas." Nisa berkat
eketika. Pasalnya, Gita memang sedang menyelesai
dia nggak sampe pulang. Orang cuma di
ggeleng
it kepala," erang lelaki it
elanjaan yang sedari tadi ia bawa, membuat T
da sofa panjang di sudut ruangan. Nisa mel
pa pun dari ayah atau ibu saya, mengerti?" Tian berkata serius
a,
engah pintu membuat Nisa hampir mencelat karena kaget. Entah berapa k
t suit sama dasi, kemeja, celana." Nisa menj
e 'Mbak'! Dan Tian,
akak, membenahi manner a
ang aku pakai sekarang." Tian melanjutkan, membuat Gita b
Bolvaint, merk asal Paris berwarna hitam legam seharga moto
kakaknya yang beringsut tak nyaman di-judge
waktu. Nisa, kosongkan ja
n!" eran
ambut Tian, bilangin kita ketemu di rumah 3
ahi Tian
it, habis ini aku
juga nggak apa-apa
gkit terburu-buru mende
aring Gita teredam oleh pintu ruan
kan, Git?" Tian buka suara ketika k
re sampai nanti malam, pesawat mereka delay. Pas mereka baru sa
kan wajahnya dal
Atau kamu aja deh yang berangkat
r bisa refreshing bareng Bunda. Dan ya, aku mau, tapi aku apa sih, Mas? Statu
engar jawaban adiknya, sebel
delegasi kerajaannya, Mas. Selalu putra
sungguh-sungguh
a karena status ... apa tadi? Putra mahkota?" Tian meringis. "Sementara, Mas sendiri punya Pandora di sini, Git. Media bakal nangkep gimana? Kalau suatu
kakaknya dengan
sinya gimana? Aku pake
ali tertawa seirin
, jadi pegawai biasa, bukan anggota keluarga Cokro. Gimana?" Ma
gerutkan ke
ah acara yang wajib dihadiri oleh para delegasi perusahaan ternama tanah air un
egeri itu, terdapat Cokro Group. Salah s
tatus sarjana dan tak terikat lagi dengan pendidikan formal, Tian bersikukuh ingin
rta berbumbu sebersit harapan putra sulungnya itu dengan ajaib akan membuka h
erusahaan gigantis begini. Biarkan sajalah, bagus dia mencari pen
Cokro Group pada malam penghargaan Mitra tahun ini. Itu juga yang jadi penyebab dia
masuk dalam list nominasi apa pun. Namun demikian, ia tak rela jika media menangkapnya sebagai 'penerus Cokro Group di masa depan' seb
untuk menobatkan p