jam sebel
nggak ke kep
depan cermin, tak yakin sepenuhnya akan s
n dandanan Eva untuk sebuah acara
enangan." Ika menyahuti dari sisi lain ruangan, memilah-mi
nda sopan kami segan." Mata Eva menelusuri potonga
panjang yang ditutup renda halus pada ujungnya, dan rok yang-benar kata Ika, panjangnya sepanjang jalan kenangan-jatuh dan sedik
, single, dan ber-chuan banyak. Tapi di balik s
antisipasi akan la
n sopan-tidak-sopan-nya belahan dada lu, karena emang engg
Eva masih SMA dan berusia belasan tahun, kalimat tadi akan menohok insecurity-nya secara fatal, membu
nget ya?" Kali ini Eva meny
diapresiasi di depan orang-orang terkaya se-Indonesia Raya. Bayangin, gimana nama
." Eva memotong kalimat Ika sambil menghela nafas
nya emang excited banget, tapi lama-lama, ya gitulah ...
ah Eva yang telah dipulas riasan lebih tebal dari yang biasa ia kenakan saat on air-eyeshado
ggak setelah lu diundang langsung oleh tim
" Eva menj
ia-sia sih?" lanjut Ika. Rupanya dia tak rela jika usahanya su
rkekeh
k punya pilihan lain, ya?" Akhi
ng sahabatnya, sementara Eva
an mati karena datang ke acara beginian." Eva mengibaskan
au pake parfum yang mana?"
imbang-timbang di masing-masing tangan Ika. Rupanya sahabat Eva itu ba
tus Eva ringan, tanpa ben
menyemprotkan isinya bertubi-tubi ke arahnya. Eva tertawa dan menutup wajah, men
ar gue pusing!" Eva mengibaskan te
menghirup udara sekitar, komplit dengan matanya yang
. Gue pengen rebahan habis ini." Eva meraih tas tangannya
dipenuhi bau parfum-campuran segar antara Victoria's Secret Softy-fresh Matcha Lily, dan
nightmare,
n pulang! Ah tidak-rasanya Evna Ingin mati saja. Sumpah, sepatu hak tinggi itu sera
rang paling jahat yang ada di muka bumi ini, begitu pikirnya. Tentu saja diikuti kesimpulan lain, bahwa siap
pak kaki, sementara tumit serasa tertusuk paku bercampur krisis kepercayaan terhadap si sepatu itu sendiri setiap kali sang pemakai ak
atu nomor lebih kecil dari ukuran kaki Eva, membuat jari-jari
menjadi nyata, itulah
inya yang (mungkin) keseleo. Duduk manis dan tidak berjalan ke mana-mana adalah rencananya sepanjang sisa mal
da penghujung acara-nominasi te
man hairstyle cepol rendah menangkap sedikit k
segera tiba!' piki
nda kecil nakal yang sedari tadi menusuk-nusuk kulit kepalanya. Kebebasan itu membu
Award dua-ribu-sekian-belas-Eva Sania, C
ERR
padu satu dengan suara pe
a? Siapa? Aku?' bingung E
erjalan menuju panggung-tidak peduli lagi akan penampilannya yang jauh dari kata sempurna, tanpa alas kaki d
nya: ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait; orang-oran
ruak ketika Eva memandang wajah-wajah j
si apapun malam ini. Sebuah kejutan yang menyenangkan
meninggalkan tempat ini, jadi gimana kalau saya sudahi pidato panjang saya, dan ki
sesekali sambut menyambut dengan gelagat tawa. Senyum terpampang di wajah cantik Eva Sania