Afifa bahwa harimau tersebut sudah perg
tindak tidak sopan padamu, Kak," ucap
jantungnya yang begitu cepat. Apakah semua makhluk astral seperti Aqeel
orang terkejut dan takut, mereka biasanya s
capan Afifa spontan yang t
u kamu masih terkejut karena harimau tadi. Kit
ya. Kalau kita berhenti waktu akan terus berjalan. Takut pagi
tujui untuk terhindar dari bahaya yang mengintai. Mereka berjalan lu
han semua yang Aqeel katakan benar. Dia hanya mengajakku kerumahnya. Semoga juga beneran lebih eksotis dari Segara Anakan. Namun setelah masuk, apakah aku dapat keluar deng
desa yang kamu maksud, Kak?" tanya Afifa ya
, Fif ..." jawab A
n erat memegang tangan Afifa dan menariknya kedalam pelukkannya. Karena angin yang sangat ken
a membawa seorang manusia. Bawalah manusia itu perg
tujuan yang harus aku capai. Datanglah temui kami dengan samaran agar manusia ini tidak cu
ar hitam. Dia melihat bahwa yang membawa ma
api kenapa dia pergi be
hu bahwa itu kamu. Masuklah dengan rasa aman
sebut hanya lewat dan tidak aka
manggilku dengan namaku, bukan dengan sebutan kakak agar lebih terasa ak
mereka akan melewati jalan gaib, jika sendiri-sendiri saat berjalan dikhawatirkan Afifa bisa masuk ke tempat yang berbeda dan sulit ditemukan. Mereka pun melewati pembatas tersebut. Afifa merasakan seperti masuk dalam
atlah Afifa dengan mele
yang maju. Inikah desa yang kamu sebutkan, Kak? Ini seperti bukan desa melainkan kota atau suatu
ya Aqeel balik dengan
melihat dengan mata berkeliling dan merasa takjub. Secara tidak sadar Afifa terus tersenyum manis melihat peman
n untuk Afifa dan keinginan untuk membawa Afifa. Dari tidak suka Afifa dekat dengan Andrian, menghalangi Andrian dengannya,
u terkadang masih sangat polos. Dia pun mer
jalan aku, mereka tentu tidak bisa datang kesini karena tempat ini, tempat gaib. Apa yang akan te
n berusaha mengalihkan perhatian Aqeel. Karena Afifa mulai
n tidak terbiasa memanggilnya dengan sebutan nama. Afifa berpikir tidak benar orang yang lebih tua
menjawab," Dia tin
udaramu?"
ara. Hanya mempunyai satu ad
Aqeel. Lalu Aqeel menjelaskan b
ya dengan detail yang membuat kamu
bisa meninggal. Penasaran juga, tapi tidak mungkin aku tanya sama Aqeel?" gumam Afifa dal
eel terlihat sangat ceria karena Aqeel sekarang dekat dengan Afifa, dan Afifa menyebut namanya buk
Ada yang jalan dengan kaki terbalik, ada yang berdiri dengan kepala terbalik kebelakang, ada yang melihatnya dengan kepala berputar-putar, dan masih b
knya manusia. Karena Aqeel berjalan bersama Afifa yang seorang manusia, tercium di hidung mereka masing - masing. Mereka mempunyai kepekaa
mbuka telapak tangannya menghadap ke arah mereka seperti yang dilakukan pada
kan badan setiap bertemu dengan kamu?"
a guru juga dihormati. Afifa tersenyum kagum dengan Aqeel
i sama Aqeel. Betapa malunya aku tadi memeluknya begitu lama. Apa yang dipikirkan Aqeel saat itu? Atau kah dia menyukaiku? Detak jantungnya yang cepat, ap
desa kam
mu, Qeel?" Afifa mulai te
persis seperti alam manusia pada umumnya. Pakaian mereka juga bermacam-macam. Ada yang b
atan dapat berjalan secepat kilat seperti yang aku baca di buku perpustakaan saat aku kuliah dulu. D
ka Afifa terdiam dan se
ada sesuatu yang ingin kamu ketahui tanyakan
akan bertanya banyak sama kamu. Jika kita membawa teman-teman kesi
isa mengacaukan semuanya. Yang aku inginkan hanya kam
jahat. Dalam satu daerah bermacam-macam budaya dan banyak agama. Ada yang menganut agama Hindu, ada yang menganut agama Budha, Yahudi, Nasrani,
enemaninya ke masjid terdek
gitu megah, sama seperti di daerah aku. Namun masjid di sini kenapa tidak ada peng
, bahwa Afifa telah mengetahui bahwa Aqeel dan Afifa makhluk yang berbeda. Afifa memilih diam. Dia menikmat