ebelum b
tapi juga solehah dan sederhana, banyak pria yang mendekatinya, tapi dia memilih untuk berteman karena masih ingin sendiri. Mengingat kerja keras orang tuanya untuk membiayai dia kuliah dan masih memikirkan karir untuk masa depan. Pekerjaan or
cuma 5 hari kerja, saat itu
?" Pikiran Afifa karena merasakan jenuh. Dia setiap hari berangkat pagi pulang sore ba
eh. Dia bermimpi bertemu pria asing, tidak jelas wajahnya
," ucap kaget A
pa itu, dari seluruh saat aku berkemah tidak a
. Karena dia teman seperjuangan saat kuliah dan bekerja, juga teman masa kecilnya. Waktu SMP dan SMA mereka berdua beda sekolah, tapi tidak menjadikan mereka jauh, tetap saja masih saling berkomunikasi, dan bersama. mereka semakin seperti saudara saat
ngan jodoh, dekat dengan jodohnya, atau bahkan menikah. Karena Afifa tinggal di sebuah desa yang masih banyak or
seharusnya memikirkan yang belum pasti,"
h oval, bermata sipit, berkulit putih, bertubuh tinggi
am siapa y
ang hampir te
, bentuk tubuh seperti buah pir. Kenapa malam be
pu (Segara Anakan). Kamu ikut, kan?" jawab Andri
us melebar dan
u tersebut dan bersama
n berwajah segitiga mempunyai mata cekung, bibir bulat, dan Benesh bermata belo berwajah
berada disisi Afifa. Dia menjadi
jam berapa aku harus
gi," jawa
rsebut masih terdengar asing baginya. Dia pun juga semakin penasaran dengan te
an SMA. Keculi Benesh teman kuliah Afifa
untuk reoni juga menyambung silaturrahmi. Tidak terpikirkan oleh
mun dan Fahama ibunya, berkulit putih, berwajah oval, bermata bulat dan sedikit gemuk dengan bentuk badan seperti buah tomat. Mereka dengan berat hati mngizinkan putrinya. Baru pertama kali orang tua Afifa menasehati Afifa, agar tidak b
Pak?" tanya Fahama, ibunya Afifa kepada suaminya. Mungkin i
n pergi. Mungkin karena dia sudah terlanjur janji sama teman-temannya. Berdoa
enak, seperti gelisah tetang putri
u? Kamu melarang juga dia bersikeras. Sudah jangan memikirkan hal yang buruk t
i hal yang tidak diinginkan. Bapak Afifa seorang Indigo dan juga memiliki perasaan tidak enak tentang
ak Afifa membawa cangkul untuk ke sawah dan ibu Afifa pergi ke pasar untuk berjualan. Ibu Afif
tahu tentang
ma? Aku baru tahu na
penasaran tentang wilayah itu. Soal
erbeda dengan kita. Melihat kekhawatiran kamu, aku sebagai orang tua bisa merasakan,
melanjutkan jualan. Meski orang tua Afifa hidup se
an membawa barang-barang keperluannya. Disusul Andrian dengan menawarkan agar dia yang membawa ba
sh dan Ivar berada paling belakang sendiri, dalam perjalanan mereka berempat bersukaria
ian yang melihat Afifa terdiam d
as saat aku pamitan tadi, padahal aku serin
ahut Eben yang berbadan brick dan berkulit sawo matang, menengahi percakapan An
esh gadis bertubuh tinggi dan berkulit kuning langsat. Suara musik dikeraskan dan memberi s
rkumpul!" kata Benesh dengan nada semangat dengan tujuan agar Afif
kenapa kamu tiba-tiba meng
an Pulau tersebut, maka dari itu aku memiliki ide untuk kita pergi bersama," jawab Andrian dengan melirik Afifa lewat kaca
ar menjadikan semua t
h dengan tantangan, ketegangan, dan paling utama sangat romantis. Cinta sejati ada da
ahut Eben den
" sahut Be
t Afifa dari kaca spionnya, Afifa yang ikut tertawa men
ni. Dia seperti terus memperhatikan aku. Ah, kenapa
h untuk selfie. Kebiasaan anak muda masa kini selfie untuk di post
t selfie dong
andangan saat di situ sangat eksotis. Dari pohon-pohon rindang, sungai yang mengalir,
n. Karena dia sedang menyetir. Mereka memamerkan perjalanannya ke media sosial. Dari Instragram sampai di youtube kebetulan
unyi. Dia melihat notifikasi ada
fifa?" ta
n sudah sampai mana, dan sering-
orang tua aku, kalau hilang kayaknya
tua tidak memperhatikan kita, hanya diungkapkan sam
tan di antara mereka berdua. Dia pun membalas whatsapp ibunya dan
ng tuanya. Afifa berpikir inikah arti mimpinya dan tempat tersebut adalah Pulau Se
itakutkan senin tidak bisa masuk kerja, dan juga untuk beristirahat
h bersama. Jadi jangan khawatir. Kita akan tepat waktu baik sampai di Pu
i, tapi kamu bicara tent
rang yang disiplin dan tidak bisa kalau tidak b
bini aku," sahut Eben deng
karir. Lagi pula mana mau Afifa bersama
ah panas-panas, badan aku terasa panas," kat
Nesh?" t
uru, ha ha ha!" sindir
rian terhadap Afifa. Mereka sadar perlaku
dan berkata, "Kita semua adalah sahabat. Andrian bersikap sepert
kan keningnya, dan mengatakan semua