a yang terbang tinggi dengan sinar be
t karena harus berjalan di jala
ibunya menjadi sangat mengerikan. Mata Arini melotot dan lidahny
atap rumah warga. Aku mengendap memperhatikan dari jauh, rupanya Arini masuk ke dalam kamar yang kebetulan
endekati perutnya yang membesar. Arini menatap
dan berteriak histeris. Arini malah mendekati w
dengan lahap menyantap bayi dan ari-arinya sampai
imana nasib wanita itu, aku pun tak tau. Aku*
di sempat ku sembunyikan. Dengkulku terasa lemas. Tak mungkin untuk pulang kerumah dengan
apan terdekat. Aku masih sangat terpukul d
badanku di atas ranjang. Pikiranku menerawang jauh. Teringa
ata wajah wanita cantik itu terpampang di sana. Wajah
dan sifatnya yang manja, tersimpan s
ari mencari solusi yang terbaik. Karena berat bagiku untu
*
ah untuk sementara waktu aku tinggal di situ, sampai akhirnya Arini yang meminta lepas dari pelukank
wanita yang di ganggu Arini tadi malam. Rumah itu t
. Akupun lalu singgah dan bertany
tanya, siapa yang me
edang hamil tua. Sepertinya tadi
a malang tadi malam i
kuyang itu a
n, ilmu yang bisa membuat wajah aw
i bayi, darah wanita haid dan jika tidak ada maka darah
Lalu kembali bertanya ," ben
i tinggal ditempat yang tersembunyi," Bapak tadi d
a bertanya lebih dalam, Pak? saya benar
sepertinya baru di sini? aku t
saya baru
ikuti kuyang. Apa saya bisa lep
dari tempat ini. Karena ilmunya akan luntur
mengucap terimakasih, akupun kembali mel
*
sukkan semua barang-berangku ke dalam mobil. Mataku tertuju pada noda dar
bahasa. Aku pun berpura-pura tidur ketika Arini mendekatiku. Sebetulnya aku sakit melihatnya sepe
kkk
i-hari kemarin, Arini pasti bangun dan hilang entah k
ri tubuh Arini yang pasti tanpa kepala itu di sekitar rumah. Mengita
akang rumah yang penuh dengan pepohonan
enar saja. Itu kaki Arini dan juga ibunya yang terduduk tanpa kepal
a merunduk. Penasaran bercampur takut. Setelah kuperhatikan dengan seksama, ru
srek-
atu membekap mulutku kuat. Aku sempat berontak, tapi begitu ia mengusung sebuah parang pa
-samar ku lihat tangan seseorang yang berotot dan sangat kekar. Tenaga nya pun kuat. M
eketika teringat pada seseorang. Tapi lupa siapa
gh
ww
melemparku ke atas tumpukan jerami. Dengan
melihat sosok itu yang t
kau tak ingin mati, Nak!" perint
Iya,
Ibunya itu kuyang?" tanyanya dengan
hela napas panjang. Bingun
in, Yah," ja
kau masih mau bersaman
ma dengannya, Yah. Aku
u akan dalam ba
makin Ayah irit berbic
memiliki ilmu hitam yang mengharuskan ia makan darah bayi. Itu
tidak berselingkuh. Itu saja. Dan dia tak akan men
ngerikan seperti itu seumur hidup. Makhluk yang tiba-tiba tingga
au tak sama denganku yang memilih hidup bersama
mana, Yah? tolong aku,
ini
maaf sedikit, mata