mil
MI DARI A
ar
.D. Le
ang tersedia di atas meja. Ada steak,udang goreng, daging s
ang sukses membuat lidahku berg
nyum melihatku yang kalap menikmati m
n tangannya. Tubuhku seke
n lembut tangannya
Wajahku berubah merah padam. Beruntung ruangan temaram
ujarku. Wajahnya tampak amat
, oia berapa umurmu?" ia
uluh satu
m. Kita terpaut hanya
panggil apa?" mata
i dengar," ia memundurkan tub
Kak Bima
ak di dengar. Mmm, ka
awab apa? kalau bilang masi
belum Ka
" ia manggut-mamggut
kembali ke kamar," aku beranjak dan mengg
un beranjak dari duduknya dan berjal
tku kagum. Tampan dan juga wangi tubuhnya membuatku berandai-andai. Jika punya suami seta
idung dan matanya serta kuli
"Aw
k menyadari jika kakiku menyandung sesuatu
erta merta Bima membantuku be
ku pelan. Ia mengangguk dan kami
ian, tidurlah yang nyenyak malam ini," papa
n aku yang masih tegak mematung. Dengan wajah tertunduk aku membuka pintu. Melangkah gontai mendekati kedua temanku yang masih terlelap tid
*
Kita sudah di tunggu nih ," suara Sri membuatku te
pak matahari," aku mengerjap dan menunjuk arah j
ne sudah menunjukkan waktu j
at ini, In. Ayo kita segera pergi. La
ku segera melompat dari ranjang empuk yang membuatku
Itu isinya pakaian mewah semua," ucapku ketika kel
serentak menatapku denga
ebut membuka pintu lemari. Mereka terpaku meli
?" Rena mengambil satu tas d
nya kita!" aku mencegahnya
hu," ia mencebik dan kemb
k! Tok
a sudah menunggu di bawah," s
unggu," desak Sri. Aku pun meng
*
ya casual . Memakai kaos polo berwarna senada dengan mobilnya , celana jeans dan sepatu Nike. Keren , teramat keren. Kami yang
g banget!" Sri men
!" seruku . Padahal hatiku ju
sedikit berlari menuju ke arah Bima. Rena dan Sri mulai tebar pesona. Hanya aku sendiri yang bersik
terlihat seperti jam lima subuh, dan sedari kemarin tak ada sinyal.