mil
DARI AL
ar
R.D.L
satu, dua,tiga," sa
cekrek
sik bermain dengan raut wajah yang tampak aneh. Kening
menyerahkan handphonku dan menun
r semua ya?" ujar Rena dengan
yang goyang-goyang," sahut
jawabku sembari memutar handphone dan mencoba
a hapeku yang ru
angsung mengeluarkan hapenya dan mulai
n, blur juga
k bisa samaan, ya?" Rena be
eh, woy," Sri mulai
ati dulu dan istirahat. Katanya kita akan di antar besok. Jadi, nik
n yang super empuk dan nyaman. Rasanya sep
Tok
n memaksa untuk membuka mata. Aku bangkit dan meny
ti tidurnya," ucapku sembar
ett
r. Tampak seorang lelaki berpakaian pelayan b
n malam sudah siap. Mari k
harus berjalan. Mereka sedang tidur," jawabku s
lau-kalau mereka lapar jika mal
n yang lain, pakaianku kotor dan belum man
lengkap semua perlengkapan, silahkan Nona man
dalam kamar. Mencari pakaian seper
g penuh dengan pakaian wanita, sepatu dan
an membangunkan
ggoyang tubuh kedua temanku ini. Namun mereka hanya
angkahkan kaki me
inya luas dengan perabotan mahal. Sampo ,sabun sem
Bermake up ria. Memakai pakaian berwarna senada
ungku menjadi tampak mancung , bulu mataku menjadi lentik , wajah yang
l , hi-hi-hi," ucapku sam
*
kan memasuki ruang makan bersama pel
ett
ia membuka pintu dan m
metar berusaha masuk ke dalam ruangan
banyak orang di dalam ruangan. Hanya seorang lelaki duduk membelakangiku. Tubu
malam berdu
ek
si. Berbalik dan menatapku d
anannya yang amat sempurna. Ternyata jika memakai
meraih tanganku . Harusnya aku menepis tangan itu. Namun , entah
*
g tersedia di atas meja. Ada steak,udang goreng, daging sa
sukses membuat lidahku bergoy
um melihatku yang kalap menikmati ma
tangannya. Tubuhku seket
lembut tangannya
jahku berubah merah padam. Beruntung ruangan temaram
arku. Wajahnya tampak amat
oia berapa umurmu?" ia m
uh satu,
Kita terpaut hanya
anggil apa?" matak
dengar," ia memundurkan tubu
k Bima,"
di dengar. Mmm, kamu
ab apa? kalau bilang masih
lum Kak,
a manggut-mamggut s
bali ke kamar," aku beranjak dan mengges
beranjak dari duduknya dan berjal
u kagum. Tampan dan juga wangi tubuhnya membuatku berandai-andai. Jika punya suami seta
ung dan matanya serta kuli
u
ww
nyadari jika kakiku menyandung sesuatu h
a merta Bima membantuku berd
pelan. Ia mengangguk dan kami
, tidurlah yang nyenyak malam ini," paparn
ku yang masih tegak mematung. Dengan wajah tertunduk aku membuka pintu. Melangkah gontai mendekati kedua temanku yang masih terlelap tidur
*
ta sudah di tunggu nih ," suara Sri membuatku ter
k matahari," aku mengerjap dan menunjuk arah je
sudah menunjukkan waktu ja
ini, In. Ayo kita segera pergi. Lama
segera melompat dari ranjang empuk yang membuatku
u isinya pakaian mewah semua," ucapku ketika kelua
rentak menatapku dengan
t membuka pintu lemari. Mereka terpaku melih
Rena mengambil satu tas d
kita!" aku mencegahnya u
," ia mencebik dan kemba
Tok
udah menunggu di bawah," ser
ggu," desak Sri. Aku pun meng
*
asual . Memakai kaos polo berwarna senada dengan mobilnya , celana jeans dan sepatu Nike. Keren , teramat keren. Kami yang m
anget!" Sri mence
seruku . Padahal hatiku juga
kit berlari menuju ke arah Bima. Rena dan Sri mulai tebar pesona. Hanya aku sendiri yang bersikap
ihat seperti jam lima subuh, dan sedari kemarin tak ada sinyal. An