***
al! Emang gak laper muter-muter mal dua jam cum
mau makan," j
u sadar baksonya penuh sambal. Ia mesem
Akhirnya gak nyadar kan, daritadi masukin sambel terus." Ayu
tong sebahu. Dua jam kemudian, mereka selesai. Ayu terperangah saat melihat wajahnya di cermin. Ia seperti terlahir menjadi Ayu yang baru. Tak ada lagi Ayu yan
enak di mal ini. Ia tahu Ayu menyukai semua makanan dari mie, karena i
at perubahan sedrastis ini untuk Ayu. Ia sendiri terperangah melihat pemampilan Ayu yang
a, Song Hye Kyu. Dalam hati dia penasaran, kenapa Ayu tidak pernah meria
ke salon. Dulu mana pernah mikirin ke salon. Mending uangnya ditabung. Kan lumayan uan
angan pelit sama diri sendiri. Karena cantik itu
encibir yang dibalas Kir
dalam hati. Ia sudah menebak apa yang akan terjadi selanjutanya.
at nominal di struk itu. Bisa-bisanya ia mem
ngelebihin batas gini. Ayu gak mau lagi ah bela
a seperti dulu. Perhit
lau udah kerja juga keisi lagi dompetnya. Udah cepet
ingah kembali. Lanjutnya," bener
lah. Aneh, uwak kan juragan kambing. Tanahnya aja hektaran. Tapi kenap
al kaya." Ayu me
i yang lain ia iri karena Ayu pintar memanage keuangannya sendiri. Dia mana bisa menyisihkan u
ereka hanya menitipkan Ayu pada keluarga Kirana. Bahkan mereka sampai bawa dua kambing segala untuk bekal Ayu mak
tiap anak. Berbeda dengan Kirana yang harus selalu berbagi dengan Nando, adik bungsunya. Giliran Nando yang minta dibelikan ini itu, langsung saja dibelikan. Giliran dia
rambut belahan duanya, lewat di depan mereka dan duduk di belakang
umin lo, berarti dia suka sama lo." Bisik Kirana
urang kerjaan am
alau lo gak mau, gue
gnya bisa ngirit dikit. Perlahan ia menoleh dan tersenyum pada cowok itu. Tak disangka, pria itu bal
h sih, pepet aja. Lumayan loh,
a kesal." Lagi males pacar
batnya sakit hati karena cowok ya cari cowok
au abis putus, yang diinget p
ang ganteng. Irfan mah lewat. Eh, tuh cowok masih senyum terus loh ke
uat apa? Mending biasa t
jungnya ditinggali
sisa waktu di mal itu, mereka habiskan sisa waktu itu dengan saling mengejek, sampai pengunjung l
*
gunan 2 lantai resto Meat&Meats. Restorannya mewah sekali. Di halaman saja terparkir aneka mobil. Sep
ena naik motor belum lagi mukanya yang kusam akibat terkena terik sinar matahari siang plus debu jalanan. Belum rambut bobnya yang berasa men
u. Ayu menegakkan kembali pundaknya dan tersen
ri siap
Pak Zaki. Saya ada janj
i atas sampai bawah. Ayu gugup, ada
nya s
yu
a entah dengan siapa. Ayu memilih melihat pemandangan di seki
a Burhan selesai juga men
panjang perjalanan ke lantai 2 itu, Ayu melihat di lantai bawah banyak waitress sibuk melayani customer yang rata-rata be
pan, seperti artis sinetron yang ia lihat di televisi. Atau jangan-jangan mereka memang beneran arti
hidup mengisi setiap sudut ruangan. Lampu gantung yang artistik dengan pencahayaanya yang temaram, membuat suasana terasa romantis
ah ditungguin sama
i keadaan disekitarnya. Ia tak sadar sudah sampai di ru
h. Meninggalkan Ayu dengan segala kegugupannya yang l
ok to
e berat dan maskulin m
erkharisma sekali. Apa ia juga
mari dua pintu, sebuah pintu yang tertutup mungkin kamar mandi dan ada glekk ... laki-laki muda dengan sorot mata tajam, alis hit
h senyam-senyum sendiri karena terpesona. Senyum Ayu perlahan surut melihat tatapan itu. Apa dia m
eg de
adi Bapak menyur
melamar kerja itu, kan? Temannya Sandy, p
s, hanya karena mendengar suaranya yang dingin
ahkan amplop lamaran kerja yang dibawanya. Gu
jangan te
membuka amplop besar itu dan membaca berkas be
asnya ke atas meja, seraya menyenderkan punggungnya ke k
ya jaga toko kelontong di pas
pernah bekerja di mana-mana?
ra tidak pengalaman kerja. Tahu begini, dari keluar
terbiasa hitung me
apan. Apalagi suara Zaki tidak sedingin sebelumnya.
ya terima untuk bagian kasir. Nanti Samuel aka
langsung diterima? Yee, Ayu berteriak dalam hati.
ntercom, memanggil sa
ke ruang
, Pa
ik penampilannya dari atas sampai
atin saya begitu?" Ayu gug
lihat rona merah di pipi Ayu. Namun ia k
aya mengamati calon karyawan saya. Kalau
embunyikan rona merah di pipinya. Ta
yang baru keterima kerja,
gak bermaksud
ngatakan apa yang kamu pikirin. Janga
nya bijak sekali. Ay
ara Zaki mengembalikan
a Ifan apalagi. Enak pake banget dee
apan-kapan say
p, P
i-laki berusia akhir 20 an, berambut tegak berdiri shagy masuk ke ruangan Zaki. Ia melirik Ay
nakan mesin di kasir. Dia akan mengg
, Pa
luar mengikuti langkah Samuel. Zaki memandangi kepergian Ayu sembari tersenyum tipis. Bola matanya tak berked
uga nih
~*