/0/2292/coverbig.jpg?v=77993d80514da9b8dff0980983ddc3ad)
Kisah cinta Ayu dan Irfan yang terganjal restu orangtua masing-masing sehingga mereka terpaksa berpisah. Irfan yang dijodohkan dengan sahabat dekat Ayu sendiri, Desi. Sedangkan Ayu memilih kabur ke kota untuk melupakan masa lalunya. Namun disaat ia sedang berusaha melupakan masa lalunya dan membuka hati untuk pria lain, Irfan kembali datang memintanya balikan. "Neng, selamanya cuman Neng yang ada di hati Aa, kita akan kembali bersama." ujar Irfan sambil menatap mata Ayu mesra. "Neng gak mau, Aa. Aa itu kan udah jadi suami orang. Neng gak mau jadi pelakor."
"Kita putus ya, Neng !"
Deg ... deg ... deg ...
Ayu mengedipkan matanya beberapa kali seakan ingin meyakinkan pendengarannya. Siapa tahu ia lupa mengorek kupingnya.
Mereka saling bertatapan dalam diam. Ayu tampak shock tapi tak lama ia terkekeh. Di langit, awan mulai gelap pertanda sebentar lagi hujan akan turun.
"Aa itu kenapa? Ada masalah? Dikit-dikit bilang putus."
"Neng, Aa serius. Kita mesti putus." Irfan menarik tangan Ayu yang sedang memainkan ranting didepannya, agar menghadapnya.
Mereka duduk berhadapan dengan raut wajah berbeda. Ayu yang mesam-mesem tak percaya, dan Irfan yang menatapnya terluka.
"Sok aja lah. Palingan juga nanti kangen samaNeng, balikan lagi. Aa mah kan gitu. Bilangnya putus, tapi nanti malah makin gencarngerayu Neng. Ujung ujungnya ngajak balikan. Gak aneh." Cibir Ayu sambil memukul pelan pipi Irfan.
Namun Irfan tak bergeming, ia tak jua melepaskan pandangannya dari wajah Ayu meski Ayu meneruskan memukul dan mencubit pipinya pelan. Ayu mengerutkan kening, dalam hati ia menduga tentang satu hal. Jangan-jangan,
"Kemaren, domba bapak Aa kalah lagi sama si Asep, domba bapak Neng. Bapak ngamuk trus nyuruh mutusin Neng." Tuh kan bener ...
"Trus masalahnya apa, Aa? Kan kita mah udah biasa kayak gini. Orangtua berantem, kita yang disuruh putus tapi tar juga balikan lagi kan? Ini mah kamuflase aja biar ortu kita tenang kan?"
Irfan memalingkan wajahnya ke kiri, menyamarkan kesedihan di wajahnya. Ayu membalikkan wajah Irfan supaya menghadapnya, namun kali ini Irfan menepisnya dan menatap ke arah lain. Ayu mengerucutkan bibirnya kesal.
"Terus aja bilang gitu, Neng gak percaya lagi."
"Maaf, Neng. Kali ini kita beneran putus. Aa dijodohin sama temen deket Neng, si Desi."
Deg deg deg.. Me Ni Kah ??!!! Jadi ini teh beneran.
Ayu meraung menangis tak percaya. Ia memukul dada Irfan sekuat yang ia mampu. Ia tak terima Irfan meninggalkanya begitu saja setelah 5 tahun mereka bersama. Harusnya Irfan menolak perjodohan itu dan memperjuangkan cinta suci diantara mereka. Bukankah Irfan selalu berjanji akan menikahinya?
"Neng gak terima. Harusnya Aa tolak perjodohan itu. Kamu janji bakal nikah sama Neng. Dasar pembohong." Ayu meraung histeris.
"Maafin Aa, Neng. Aa juga ga mau dinikahin sama Desi tapi ini keputusan orangtua. Aa ga mau jadi anak durhaka. Selamanya Neng akan menjadi yang terbaik di hati Aa,"
Plaakk...
"Neng! Ngomong dong, jangan diem terus." Irfan memanggilnya sambil mengguncang jemari tangannya yang mendadak dingin.
Ayu tersentak dari lamunannya. Ia meringis dalam hati. Ternyata kemarahannya itu hanya ada dalam hatinya saja. Seandainya ia bisa mengatakannya dan meminta Irfan menolak perjodohan itu.
"Kenapa harus Desi? Emang gak ada cewek lain. Neng sama Desi kan teman dekat." Ulu hatinya berdenyut sakit. Ingin rasanya ia berteriak melampiaskan kemarahan dan kekecewaannya, tapi itu tidak mungkin. Ayu terlalu takut untuk melakukannya. Ia selalu takut.
Gadis cantik itu melampiaskan ketakutannya dengan melempar ranting kayu di sampingnya dan mengenai kadal yang sedang bersembunyi di balik rerumputan. Kadal itu auto lari ketakutan.
"Itu mau Mamah bukan Aa. Tahu sendiri kan Desi sering ngasih dia masakannya. Katanya Desi pinter masak jadi pasti bisa ngurusin Aa, makanya mamah memilihnya."
Ayu menggigit bibirnya, pahit. Di langit, air hujan mulai meneteskan butirannya, mengenai kakinya.
"Ya udah, mau gimana lagi. Gimana pun juga hubungan kita emang gak akan ada masa depan tanpa restu orangtua. Apalagi Mamah, dia kan ga suka banget sama Neng,"
Gadis manis bertahi lalat tipis dibawah bibir itu tersenyum getir, ia memalingkan wajahnya ke depan. Menatap hamparan padi yang hijau." Sudahlah, ikutin aja mau Mamah. Yang penting mereka bahagia."
"Tapi Aa mah gak bisa jauh dari kamu, Neng. Kita kawin lari aja, hayu! Aa janji bakal bahagiain Neng." Lelaki berambut cepak itu menepuk dadanya sendiri, bangga." Kalau cuman nafkahin Neng seorang mah Aa sanggup. Beliin rumah, motor, Aa bisa. Gak bakal sengsara hidup sama Aa mah."
Ayu terkekeh. Kalau lagi ngerayu, lelaki bertampang sangar ini manis sekali. Es krim saja bisa mencair kalau mendengar rayuannya. Kadang dia sedang marah pun lupa dengan marahnya, malah makin jatuh cinta.
Hujan mulai menetes sedikit demi sedikit, mengenai ujung kakinya yang hanya mengenakan sandal teplek. Saung tempat mereka berteduh mengeluarkan bunyi nyaring saat tetesan hujan mengenai atapnya.
"Jangan jadi anak durhaka. Mana ada orang hidup bahagia kalau melawan orangtua? Turutin aja maunya orangtua biar hidupnya berkah. Neng ikhlas kok Aa nikah sama Desi." Mendadak Ayu merasa seperti ada silet yang mengiris ulu hatinya. Ngomong apa sih kamu, Yu! Hiiikks ...
Irfan menggeleng-gelengkan kepalanya, ia mencibir tak percaya." Yakin Aa boleh nikah sama Desi? Wajahnya pucat gitu. Asal Neng bilang ga boleh, Aa ikutin. Aa mah ngikutin apa kata Neng aja."
Lagi, Ayu tertawa melihat kebesaran tekad laki-laki yang sudah lima tahun menjalani hubungan dengannya. " iya, Neng rela melepas Aa kali ini untuk selamanya. Selamat ya! Semoga berbahagia."
Ayu mengulurkan tangannya, mengucapkan selamat.
Bukannya membalas uluran tangan itu, Irfan justru meraung." Kamu mah selalu begitu dari dulu. Gak pernah peduliin perasaan Aa itu cuman cinta sama Neng dan cuman pengen nikah sama Neng. Ngerti gak?"
Ayu salah tingkah melihat Irfan seputus asa itu." Jangan ngomong gitu atuh, Aa. Aa harus belajar melepas Neng. Ya udah atuh, Neng pulang dulu biar Aa cepat lupa sama Neng. Hujannya juga makin lebat. Nanti Emak nyariin. Selamat tinggal Aa ..."
Baru saja kaki gadis manis itu menginjak tanah dibawah saung, bola matanya membelalak lebar saat Irfan menarik tubuhnya kembali ke dalam saung. Tubuhnya jatuh terlentang diatas lantai kayu yang terbuat dari kayu itu..
"Kalau cara baik-baik gak bisa, begini saja .."
Belum sempat Ayu mencerna perkataan Irfan, tiba-tiba Irfan menindih tubuhnya. Sontak Ayu menendangnya sampai Irfan terjengkang ke luar. Hujan deras mengguyur tubuh Irfan seketika saat tubuhnya berada di alam terbuka.
Ayu menangis tertahan, bibirnya bergetar." Aa gila. Neng gak nyangka Aa tega berbuat begitu sama Neng. Aa jahat!"
"Maaf Neng, Aa khilaf ta ..."
Suara Irfan terputus saat suara yang lebih besar memekakkan gendang telinga mereka. Ayu menjerit ketakutan, ia menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.
Jegerr ... jeger ...
Suara petir menggelegar, kilatan cahayanya saat mengenai hamparan padi terlihat mengerikan. Hujan auto turun dengan derasnya bak ditumpahkan dari langit sana.
Ayu melepaskan tangan yang menutup kupingnya saat suara petir menghilang. Ia menatap Irfan kecewa.
"Jangan pernah temuin Neng lagi. Kita putus."
Ayu berlari menuju kendaraannya yang basah kuyup di bawah pohon. Ia mengebut pulang tanpa mempedulikan lelaki dibelakangnya yang memandanginya dengan tatapan terluka.
~~~***~~~
Musim rendeng atau musim penghujan sudah datang. Hujan turun hampir setiap hari dengan curahnya yang deras. Untung Ayu menaiki motornya sendiri, jadi ia bisa ngebut pulang, meski ia yakin Irfan takkan mengejarnya.
Sepanjang perjalanan itu, Ayu hanya bisa menelan kekecewannya dalam hati. Harusnya ia marah dengan perbuatan Irfan tapi entahlah. Di satu sisi Ayu memaklumi sikap Irfan yang nekad itu karena ingin memilikinya dengan jalan pintas, tapi disisi lain ia bingung. Perbuatan Irfan sungguh merupakan dosa besar!
Sesampainya di daerah tempat tingalnya, hujan sudah berhenti turun. Ayu nyaris membelokkan motornya ke rumahnya saat dilihatnya di jalan, seekor rubah sedang berjalan sendiri menenteng plastik berisi baso. Sepertinya dia baru saja membeli baso ke pedagang baso yang mangkal diujung jalan dekat rumahnya.
Ayu membelokkan motornya, menghadang jalan rubah tak tahu malu itu. Sosok rubah bertelinga panjang yang sedang menunduk memainkan ponselnya, mengangkat kepalanya karena terkejut. Namun raut wajah itu berganti senang setelah mengetahui siapa yang menghalangi jalannya.
"Eh Ayu, darimana?"
Ayu berdecih," Selamat ya, akhirnya mimpimu bersanding dengan a Irfan terkabul juga."
Senyum rubah itu lenyap, berganti seringai." Terima kasih juga karena udah jagain jodohku."
Ayu mendengus, ia mulai emosi." Des, kita kan teman. Harusnya kamu menolak lamaran itu, untuk menjaga perasaanku. Kenapa kamu tega ngelakuin ini sama aku?"
"Aku terpaksa menerima lamarannya. Kan pamali nolak lamaran orang, nanti bisa susah lagi. Kamu tahu kisah Tari yang nolak lamaran, trus diguna-guna sama orang yang ngelamarnya. Akhirnya sampai sekarang belum nikah juga padahal usianya menginjak kepala tiga. Aku gak mau lah kayak gitu. Sereemm ..." wajah Desi berubah murung, nyaris menangis.
"Omong kosong. A Irfan tak mungkin melakukan itu. Kamu memang sengaja kan melakukan ini karena kamu emang sudah lama naksir A Irfan, kan? Jangan-jangan masakan yang aku titip buat Mamah, kamu akuin itu sebagai masakanmu. Iya?" tutur Ayu sengit.
"Kalau aku bilang itu dari kamu, mamah gak akan makan. Mamah kan benci banget sama kamu. Dengar nama kamu aja dia marah, apalagi memakan masakanmu. Sayang kan, daripada makanannya dibuang, mending diakalin gitu. Harusnya kamu berterima kasih sama aku. Berkat kepintaranku, makananmu tidak terbuang." Desi mencibir.
Ayu tercekat. Seharusnya ia mendengarkan kata hatinya selama ini. Ia memang sudah curiga sejak Desi selalu sengaja bertanya setiap hari, mana titipan untuk Mamah. Sekarang terbongkar sudah.
"Kenapa kamu tega ngelakuin ini sama aku? Apa salahku sama kamu?" pekiknya.
"Gak usah sok sedih deh, bukannya sejak dulu kamu ingin putus selamanya dari Irfan? Kenapa sekarang malah sewot? Harusnya kamu berterima kasih sama aku, karena berkat aku kalian bisa putus selamanya. Haha ..."
Ayu mengepalkan tangannya, menahan amarah yang semakin membuncah didadanya. Desi menepuk motor Ayu pelan, karena Ayu tak menyahuti ucapannya.
"Sebenarnya Irfan sudah lama ingin mutusin kamu. Tapi dia bingung kapan waktu yang tepat untuk mutusin kamu. karena dia tahu mana perempuan yang pantas diajak nikah, mana yang hanya untuk main-main saja. Nih, lihat pesannya ..." Desi menunjukan sebuah chatingan diponselnya, didepan wajah Ayu. Sayang, Ayu tak bisa melihatnya dengan jelas.
"Dia bilang kalau sebenarnya dia cinta sama aku dari dulu. Sama kamu itu cuman gak enak aja, soalnya kamu kelihatan cinta banget sama dia. Asal kamu tahu, kalau kita sedang berdua, dia itu romantic banget sama aku. Tapi kalau didepan kamu, kita bersikap biasa aja untuk menjaga perasaanmu."
Seperti menuang cuka dilukanya yang masih terbuka, perih sekali. Ayu kecewa, ia tak menyangka Irfan tega mempermainkannya selama ini.
Untung saja mereka putus, kalau tidak pasti lebih sakit lagi kalau ternyata Irfan bermain dibelakangnya setelah menikah. Dasar pembohong kamu, Fan! Aku benci sama kamu.
"Aku benci sama kamu, Desi! Pengkhianat seperti kamu pantas diberi pelajaran."
Ayu turun dari motornya dengan marah. Ia ingin memberi pelajaran rubah tukang tikung itu. Tapi belum ia memberi bogem mentahnya, Desi lebih dulu mendorongnya dengan keras ke tanah.
"Aku gak takut sama kamu, mah, Yu! Kamu bahkan bukan tandinganku. Haha ...."Desi tertawa terbahak-bahak.
Ayu menggigit bibirnya, pahit." Jahat kamu, Desi. Padahal aku benar-benar tulus sama kamu. bahkan nganggap kamu saudara aku. Tapi kamu tega menusukku dari belakang. Aku nyesel pernah nerima kamu jadi temanku." Tutur Ayu serak. Sudut matanya mulai berkaca-kaca.
Desi tertawa melengking," buodo amat ya, haha ..."
'Kawin, kawin, minggu depan aku kawin... kawin, kawin, bobo ada yang ngelonin.'
Desi berlalu menyisakan tawanya yang mengerikan. Ayu terisak. Tak mengira hidupnya semenyedihkan ini.
AREA DEWASA! YANG BELUM CUKUP UMUR, MINGGIR DULU YA, CARI BACAAN SESUAI UMURNYA. NEKAT BACA CERITA INI, DOSA TANGGUNG SENDIRI. Pertemuan Anne Mary yang masih berumur 18tahun dengan Marcio Lamparska, 30tahun dalam sebuah tragedi pembunuhan di Tokyo dimana Marcio sebagai pelaku pembunuhan dan Anne yang menjadi saksi matanya membuat hubungan antara Anne dan Marcio terikat dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan karena akibat dari tragedi pembunuhan tersebut, Anne yang merupakan orang terdekat dengan korban, tertuduh menjadi tersangka utama pembunuhan. Sebelum interpol menemukan dan menangkap Anne, Marcio bersama anak buahnya sudah terlebih dahulu menculik gadis itu dan membawanya ke Murcia, Spanyol, kediaman Marcio berada. Anne Mary yang memiliki otak jenius di atas rata-rata hanyalah seorang gadis muda yang sangat lugu, polos namun memiliki mulut yang tajam pedas dan kritis sedangkan Marcio yang tanpa dia sadari sudah jatuh cinta kepada gadis muda tersebut semakin membuatnya protektif menjaga dan memberikan pelatihan-pelatihan fisik pada Anne yang tentu saja semakin membangkitkan api dendam dalam diri Anne yang membara di dalam dadanya. Anne akhirnya bersedia membuka hatinya untuk menerima perasaan Marcio agar dia bisa lebih mudah untuk membunuh pria itu yang ternyata tanpa dia sadari masuk ke dalam perangkapnya sendiri, jatuh cinta pada Marcio. Bisakah Anne melupakan Touda Akira sepenuhnya, orang yang sudah menjadi korban pembunuhan Marcio, dimana Touda merupakan cinta pertama Anne yang mencintainya secara diam-diam dan melupakan balas dendamnya pada Marcio? Bagaimana dengan Iosef, tangan kanan musuh besar Marcio yang sejak pertama kali bertemu dengan Anne, memiliki perasaan tidak biasa terhadap gadis mungil itu. Iosef juga musuh yang pernah melukai Anne namun juga menyelamatkan gadis itu dari kematian. Demi menyelamatkan Marcio, Anne terpaksa ikut pergi dengan Iosef. Iosef yang lembut, perhatian, sangat posesif dan mencintai Anne dengan nyawanya. Cinta yang tulus dan abadi namun memahami jika gadis yang dia cintai tersebut masih mengukir nama Marcio di dalam hatinya. Dalam pelarian bersama Iosef, Anne tumbuh semakin kuat, tangguh dan sangat cantik mempesona. Ayunan pedangnya sangat cepat, akurat, dan sikapnya tegas, tidak segan membunuh siapapun yang menjadi tugas dalam misinya. Akankah pertemuan kembali Anne dan Marcio bisa menumbuhkan perasaan cinta dan kerinduan di antara mereka lagi atau mereka menjadi musuh yang akan saling membunuh? Ikuti terus cerita Anne Mary ini dari seorang gadis biasa yang jelek menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik dan memukau namun sifatnya yang sangat tidak peka akan cinta membuat para pria yang terpikat padanya selalu salah paham akan sikapnya. “Ini bukan tentang cinta dan siapa yang kamu pilih, tapi kepada siapa kamu akan berkomitmen untuk memberikan hati yang kamu yakini dia bisa menjaga hatimu dengan sangat baik,” – Anne Mary. CERITA INI EXCLUSIVE HANYA ADA DI BAKISAH!
Ryan Sudono adalah seorang dosen muda yang menawan dan cerdas di sebuah kampus swasta ternama di salah satu kota besar di Jakarta. Ryan Anak tunggal dari keluarga yang sangat berada dan Papa Sudono dan mama Tyas pun juga seorang dosen. Papa dan mamanya Ryan ini sangat berpengaruh dalam kehidupan Ryan karena sejak kecil Ryan sering melihat kemesraan papa mamanya itu di rumah dan juga perhatian serta support papa mamanya itu di kehidupan Ryan sampai dengan saat Ryan sudah beranjak dewasa bahkan saat Ryan sudah menikah papa mamanya masih sangat perhatian apalagi kedua ortunya itu berharap sekali agar cepat dapat momongan dari Ryan dan istrinya. Ryan Sudah beristrikan Tania yang sangat cantik. Tania sesama Dosen yang baru beberapa hari ia nikahi, Namun ada kekecewaan dengan Tania sebagai istrinya di awal-awal pernikahan mereka. Disisi lainnya sang Istri Ryan yaitu Tania yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja meski tak sekaya keluarga Ryan namun Tania juga punya kecerdasan di akademiknya yang membawa bisa berprofesi sebagai Dosen bareng sang suami, Ryan. Namun demikian, Tania punya kisah tersendiri dengan lelaki yang dulu mengejar cintanya saat ia masih SMA yaitu Robi. Mereka dipertemukan kembali saat ada acara reuni SMA. Robi ini awalnya seperti yang Tania kenal semasa di SMA dulu namun dalam perkembangannya mungkin karena lingkungan yang salah seiring berjalannya waktu si Robi ini ternyata menyimpan hal buruk yaitu memiliki profesi sebagai pengusaha pinjol yang banyak menjerat nasabahnya sehingga para nasabahnya itu terlilit hutang yang banyak ke perusahaan aplikasi pinjol milik Robi. Dan salah satu korban dari pinjolnya Robi adalah Rani mahasiswinya Ryan yang nantinya seorang dokter muda bernama Bayu lah yang berhasil melepaskan Rani dari cengkeraman kejahatan Robi. Kehidupan rumah tangga Ryan dan Tania terganggu oleh kehadiran Maya yang sejak lama sebelum Ryan menikah dengan Tania, dimana Maya diam-diam juga jatuh hati pada Ryan. Maya yang juga sahabat dari Ryan dan Tania, bekerja sebagai dosen di kampus yang sama juga dengan Ryan dan Tania. Kehidupan rumah tangga Maya dengan sang suami yang tidak sesuai harapan ini karena perjodohan dari ortunya. Maya akhirnya terpaksa menikah dengan lelaki pilihan ortunya yaitu Joko yang berwatak keras sehingga Maya merasa tidak bahagia selama hidup dengan suaminya itu. Joko dipilih oleh para ortu merkea karena Joko adalah putra dari sahabat sang mamanya Maya yang berteman akrab dengan mamanya Joko. Dengan alasan agar Joko bisa meneruskan usaha ayahnya Maya yang memiliki perusahaan properti sebagai salah satu manajer disitu maka Joko suatu saat diharapkan bisa menggantikan peran ayah mertua di perusahaan properti itu. Sampe usia pernikahan yang ke-3 tahun mereka belum dikaruniai anak. Entah siapa yang mandul yang jelas mereka berdua saling cuek dan belum periksa ke dokter tentang siapa yang mandul. Padahal idealnya sepasang suami istri mengharapkan kehadiran keturunan di keluarga mereka untuk melengkapi kebahagiaan sebuah rumah tangga. Sementara itu salah satu mahasiswinya Ryan yaitu Rani yang mungil tapi cantik dan agresif juga sangat menggebu mendekati Ryan. Rani yang mengalami kesulitan dalam tugas-tugas kuliahnya ditambah lagi tidak bisa fokus karena sedang bolak bali ke Bandung mengurus ibunya yang sedang sakit, disinilah Ryan terkondisi untuk terus membantu Rani dalam hal pengobatan sang ibu namun sayangnya hal ini nampaknya benar-benar dimanfaatkan Rani untuk mendekati Ryan sekaligus mengambil keuntungan dari kekayaan Ryan yang berlimpah. Padahal ada pria lain yang begitu baik yang sangat menyukai Rani yang tinggal kota bandung bersama sang ibu, yaitu Bayu seorang Dokter muda yang selalu setia melayani ibunya Rani di Rumah Sakit selama menjalani perawatan. Hubungan Ryan dan Maya semakin dekat tanpa diketahui oleh Tania apalagi kondisi rumah tangga Maya yang tidak harmonis dengan Joko sang suami membuat Maya semakin melarikan dirinya ke pelukan Ryan yang menawan itu. Ditambah lagi gairah Tania dalam berhubungan dengan Ryan sebagai sepasang suami istri sangat berbeda dengan perlakuan manis Maya ke Ryan. Pun Tania sempat terpesona oleh Robi sang mantan sewaktu di SMA nya dulu. Namun demikian dari semua itu, pada akhirnya Ryan dan Tania tetap bersatu karena ada hal yang ternyata bisa membuat mereka tetap mempersatukan mereka. Satu per satu orang-orang mencoba mengganggu kehidupan rumah tangga mereka itu berguguran alias mundur dan kembali dengan kehidupannya masing-masing secara normal kembali. Untuk Maya pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan dari lelaki yang cocok dengannya. Sedangkan tokoh antagonis seperti Robi dan Joko pada akhirnya akan kena getahnya di akhir cerita nantinya. Untuk Mahasiswinya Ryan yaitu si cantik Rani pada akhirnya jatuh ke pelukan pria yang mau secara tulus menjaga dan melindunginya sekaligus ikut merawat ibunya selama ibunya sakit yaitu Dokter Bayu.
Megan dipaksa menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan seorang pria yang tanpa uang. Mengingat bahwa suaminya hanyalah seorang pria miskin, dia pikir dia harus menjalani sisa hidupnya dengan rendah hati. Dia tidak tahu bahwa suaminya, Zayden Wilgunadi, sebenarnya adalah taipan bisnis yang paling berkuasa dan misterius di kota. Begitu dia mendengar desas-desus tentang hal ini, Meagan berlari ke apartemen sewaannya dan melemparkan diri ke dalam pelukan suaminya. "Mereka semua bilang kamu adalah Tuan Fabrizio yang berkuasa. Apakah itu benar?" Sang pria membelai rambutnya dengan lembut. "Orang-orang hanya berbicara omong kosong. Pria itu hanya memiliki penampilan yang mirip denganku." Megan menggerutu, "Tapi pria itu brengsek! Dia bahkan memanggilku istrinya! Sayang, kamu harus memberinya pelajaran!" Keesokan harinya, Tuan Fabrizio muncul di perusahaannya dengan memar-memar di wajahnya. Semua orang tercengang. Apa yang telah terjadi pada CEO mereka? Sang CEO tersenyum. "Istriku yang memerintahkannya, aku tidak punya pilihan lain selain mematuhinya."
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
WARNING 21+!! Athena Gimberly tak ingin menjalin hubungan serius dengan pria manapun karena suatu alasan, tapi dirinya ingin memiliki anak yang nantinya akan menemaninya di saat tua. Dari situlah pemikiran gila untuk mencari seseorang yang bisa memberikannya bibit tanpa harus melangsungkan pernikahan. Mempertemukannya dengan sosok Arthur Harley, seorang pria dengan harga diri tinggi. *** "Kamu ...." "Mari melakukan hal itu lagi. Yang sebelumnya tidak membuahkan hasil, jadi bisakah kita melakukannya lagi?" tanya Athena membuat pria itu terdiam.