tus ya,
deg ..
eakan ingin meyakinkan pendengarannya.
hock tapi tak lama ia terkekeh. Di langit, awan m
a masalah? Dikit-d
n menarik tangan Ayu yang sedang memainka
ah berbeda. Ayu yang mesam-mesem tak pe
gitu. Bilangnya putus, tapi nanti malah makin gencarngerayu Neng. Ujung uj
ah Ayu meski Ayu meneruskan memukul dan mencubit pipinya pelan. Ayu me
si Asep, domba bapak Neng. Bapak ngamuk t
Orangtua berantem, kita yang disuruh putus tapi tar juga balik
Ayu membalikkan wajah Irfan supaya menghadapnya, namun kali ini Irfan
ng gitu, Neng g
neran putus. Aa dijodohin sam
Ni Kah ??!!! Jadi
n meninggalkanya begitu saja setelah 5 tahun mereka bersama. Harusnya Irfan menolak perjodohan i
dohan itu. Kamu janji bakal nikah sama Ne
api ini keputusan orangtua. Aa ga mau jadi anak durhak
akk
" Irfan memanggilnya sambil mengguncang
ta kemarahannya itu hanya ada dalam hatinya saja. Seandainya
atinya berdenyut sakit. Ingin rasanya ia berteriak melampiaskan kemarahan dan kekecew
anting kayu di sampingnya dan mengenai kadal yang sedang ber
g ngasih dia masakannya. Katanya Desi pinter masak j
i langit, air hujan mulai menete
ita emang gak akan ada masa depan tanpa restu orangtu
, ia memalingkan wajahnya ke depan. Menatap hamparan padi yang hij
in Neng." Lelaki berambut cepak itu menepuk dadanya sendiri, bangga." Kalau cuman nafkahin Ne
s sekali. Es krim saja bisa mencair kalau mendengar rayuannya. Kadan
yang hanya mengenakan sandal teplek. Saung tempat mereka berted
ja maunya orangtua biar hidupnya berkah. Neng ikhlas kok Aa nikah sama Desi." Mendadak Ay
Yakin Aa boleh nikah sama Desi? Wajahnya pucat gitu. Asal Neng
lima tahun menjalani hubungan dengannya. " iya, Neng rela melep
tangannya, mengu
ah selalu begitu dari dulu. Gak pernah peduliin perasaan Aa itu cu
a harus belajar melepas Neng. Ya udah atuh, Neng pulang dulu biar Aa cepat lupa s
ya membelalak lebar saat Irfan menarik tubuhnya kembali ke dalam saung.
k-baik gak bisa
hnya. Sontak Ayu menendangnya sampai Irfan terjengkang ke luar. Hujan de
ar." Aa gila. Neng gak nyangka Aa tega
, Aa khila
kakkan gendang telinga mereka. Ayu menjerit ketakutan
... j
nai hamparan padi terlihat mengerikan. Hujan auto tur
up kupingnya saat suara petir me
temuin Neng lag
ah pohon. Ia mengebut pulang tanpa mempedulikan lelaki
***
iap hari dengan curahnya yang deras. Untung Ayu menaiki motornya sendir
rbuatan Irfan tapi entahlah. Di satu sisi Ayu memaklumi sikap Irfan yang nekad itu karena ingin memil
e rumahnya saat dilihatnya di jalan, seekor rubah sedang berjalan sendiri menenteng plastik berisi ba
a panjang yang sedang menunduk memainkan ponselnya, mengangkat kepalanya karena terkejut.
u, dar
khirnya mimpimu bersanding d
nti seringai." Terima kasih ju
. Harusnya kamu menolak lamaran itu, untuk menjaga
ng nolak lamaran, trus diguna-guna sama orang yang ngelamarnya. Akhirnya sampai sekarang belum nikah juga padahal
an ini karena kamu emang sudah lama naksir A Irfan, kan? Jangan-jangan masakan ya
u aja dia marah, apalagi memakan masakanmu. Sayang kan, daripada makanannya dibuang, mending diakalin gi
i. Ia memang sudah curiga sejak Desi selalu sengaja bertanya se
in ini sama aku? Apa sala
ya dari Irfan? Kenapa sekarang malah sewot? Harusnya kamu berterima k
semakin membuncah didadanya. Desi menepuk motor
na dia tahu mana perempuan yang pantas diajak nikah, mana yang hanya untuk main-main saja. Nih, lihat pesannya ..
lnya kamu kelihatan cinta banget sama dia. Asal kamu tahu, kalau kita sedang berdua, dia itu rom
rbuka, perih sekali. Ayu kecewa, ia tak meny
lagi kalau ternyata Irfan bermain dibelakangnya setelah
! Pengkhianat seperti kamu
aran rubah tukang tikung itu. Tapi belum ia memberi bogem me
Kamu bahkan bukan tandinganku. Haha
amu. bahkan nganggap kamu saudara aku. Tapi kamu tega menusukku dari belakang. Aku nye
ngking," buodo am
n aku kawin... kawin, kawi
ang mengerikan. Ayu terisak. Tak