***
dan segar menerbangkan anak-anak rambut di sekitar telinga seo
anjangnya yang berantakan, lalu mengikatnya menjadi kuncir
nangan dengan orang lain. Ia terlihat santai dan cantik seperti biasanya membuat beberapa pria menoleh terpeson
iasa jogging bersama mantan temannya yang kini sudah men
fan, ia tidak mempunyai teman dekat wanita selain Desi. Irfan selalu mar
aneh saja berlari seorang diri. Ayu baru hendak membalikkan badanny
ong. Barengan atuh la
ganya yang beda beberapa blok dar
a Desi. Katanya kamu kasar makanya Irfan ninggalin kamu. Bener gak, sih ?" Kata Evi, s
-acak wajah si penyebar gosip. Dan sepertinya
yang
gosipin kamu di gardu. Karena aku peduli, man
Semua sudah berlalu," Ayu menjawab santai dan
ma baik kamu
gan mereka berdua.
an Evi yang bengong. Kok bisa ya Ayu secepat itu move on?
itu tapi hatinya bergejolak marah. Kenapa jadi dia yang diserang? Dia
***
u-ibu yang membantu memasak. Sipat masyarakat di sini paguyuban sehingga setiap
n Desi yang tampak gelisah di peraduannya. Seja
bales. Apa jangan-jangan dia mau batalin pernikahan ini ya
i pinggiran kasur mengingat pertem
hbac
a. Buru-buru amat. Mau ke mana?"Tiba-t
sai membeli bubur ayam kesukaannya.
i melirik kiri kanannya, banyak orang-orang yang dikenalnya karena berasal dari blok yan
drt, ga mungkin lama pacaran. Kamu, kan, yang nyebarin gosip itu? Ayo, ngaku?" tuntut Ayu berapi-
an tak ada masalah seberat apa pun yang bisa memisahkan mereka, walaupun pacar sendiri menikah dengan
kerongkongan saat melihat Evi dan yan
n nerima dengan lapang dada, bukan terus ngejelekin aku. Padahal aku kurang mengalah apa selama ini sama kamu? Aku bahkan ngijinin a Irfan buat pacara
erper
takkanya di dadanya. Ayu merasa r
h kamu, Des?
ng kedua kalinya buat kamu, aku ikhlas melepas dia kembali. Asal kamu bahagia! Tapi maaf, mungkin aku ta
ornya yang sedang diparkir temannya. Ayu mengejarnya namun telat karena Desi berhasil
hbac
kejadian tadi. Paling tidak, ia puas karena bisa m
. Benaknya mengenang kembali masa-masa awal perkenalannya dulu de
hbac
olah, memutuskan mampir makan baso di kedai bakso langganan mereka di warung tenda pinggir jal
mpai ketika salah satu dari mereka bersiul mengajak kenalan bahkan membayarkan
ngken atuh Neng, nami abdi Jaka, a
aka, yang paling gant
aki pendiam tapi paling tampan diantara yang lain. Meski begitu ia selalu tersenyum setiap
adi. Kayaknya dia suka sama aku!" Bisik Ayu t
rlihat memfokuskan perhatiannya hanya pada Ayu
n Ayu dibanding dirinya. Padahal, ia pun tak kalah cantik dari Ayu
encari cara lain. Desi pun bersedia menjadi mak comblang mereka. Hal itu dilakukannya agar ia semakin dekat dengan Irfan. Namun Irfan
hbac
p..
eradaan ponselnya. Ponselnya terjepit bantal ungunya yang segera ia s
sayur ke pasar buat dikirim ke
nya Desi gak boleh nikah sama Aa, kayak belum m
ya yang bilangin Ayu bi
dapet kamu, Aa. Semoga rumah
menang satu langkah. Gadis itu menyeringai puas. Satu persatu
kaya dengan puluhan sertifikat tanah dan saw
***