ih yang memilih tidur terus. Tapi, siapa juga yang mau bangun. Membayangkan sang mantan sedang belah duren dengan i
Seketika bola matanya membelalak lebar saat
perempuan berambut pirang yang cemberut sedari tadi. Memang sih, dari semua
Gue bangunin berkali-kali, tapi lo be
dibawahnya itu sebal." Lambemu, ya? Dari kemarin aku tuh
ikhianatin teman sendiri. Tambeng sih dari dulu dibilangi
impatik atau kasihan, Kirana malah mengejeknya habis-habisan. Bukannya sejak dulu ia sering mengingatkan Ayu supaya jangan terlalu dekat dengan Desi karena ba
ran, sepupu yang paling kurang ajar cuman kamu doang."Sayang
juga. Sekarang udah dikhianatin, paling diba
gak bakal mau nerima Desi
ibohongin."Kirana masih meledek. Lalu menga
saling melempar bantal sambil tertawa sampai akhirnya mereka kelelahan dan perang ba
? Kebetulan lagi ada lowongan. Ka
riu
gue ama lo abis ditingga
rana kembali mengejeknya. Ia bahkan mencium kedua pipi Kir
a. Tapi ini jalan terbaik agar Ayu cepat bisa memulai hidup baru. Maman memberikan Kirana amplop, untuk ganti Ayu makan
u bertekad akan memulai hidup baru di tempat tinggalnya yang baru nanti. Kala
eeling atau apa, tiba-tiba Irfan memandang mobil di mana Ayu duduk. Bola mata mereka bersirobok u
lengang itu, meninggalkan sepasan
***
ng dan Bibinya bahagia sekali dengan kedatangannya.
Neng makin
ja. Ayu bias
Bapak dirumah?
Mamang sama bibi. Mereka gak bisa ikut ke sini
n mengembalikannya kepada Ayu tapi Ayu juga menolaknya. Kalau Sri menolaknya
it membawa Ayu ke kamarnya dan adik bungsunya berada. Kirana men
yang deketin dia tapi semuanya ditolak, karena dia udah punya tunangan. Type cowok idaman banget. Ganteng, setia, padahal pacarnya ada di lua
ang siapa yang mau godain dia sih? Mik
. Hahaha ..." Kirana tertawa puas bisa menggoda Ayu terus. Ayu it
is berkulit kuning kecoklatan yang sedang bengong di depan lemari
tersentak." Bengong lagi? Pasti mikirin mantan, kan? Kayak gak ada
a yang mik
ending lo cepet kerja aja deh.
junya dan baru merebahkan setengah tubuhnya
surat lamaran kerja sekarang, biar gue cepet kas
aa
sudah keluar sejak tadi karena ada janji dengan temannya. Tak lama Ayu selesai membuat surat lamaran dan menyimpannya
shba
t sejak 3 tahun yang lalu, tapi dia ikut memeriahkan acara sebagai panitia senior. Malam ini semua peserta mengadaka
nya Ayu pada Dodi, ketua regu mere
karena jalan yang mereka tempuh gelap sekali
Kalau malam jalan r
yu yang sedang membawakan tas Ayu. Entah mengapa ia senang sekali m
aja," akhirnya Dodi
u pun berbelok. Di tengah jalan yang
belet banget nih." Kata Ayu sambil
ngan lama. Desi,
ng!" Sindir Desi ke Ayu, tapi yang disindir hanya nyengir
ang jauh dari regu. Desi menunggu Ayu yang
i dulu." Kata Desi pada Ayu yan
n lama-lama
i menjauh. Ayu yang sudah menyelesai
ambil botolnya? Emang jatohnya dimana?
on-pohon yang melambai seperti sosok yang sedang mengawasinya di tengah kegelapan ini.
? Kok belum datang. Gimana
luinya. Tapi sejauh ia berjalan, hanya kegelapan pekat yang dilaluinya. Ayu mulai menangis ket
ak berhenti mengalir. Ia membunyikan pluitnya. Namun su
ang lewat. Di saat seperti ini, yang ia ingat pasti Irfan. Seandainya Irfan ada di sini, pas
tolongin Neng
yang memekik membuat suasana semakin mencekam. Tak lama terdengar suara semak-semak terbelah dan suara
ambil memejamkan matanya menghalau rasa takut yang makin menggila. Teri
kkh
ng. Ini Aa
dian memeluk Irfan kencang. Ia senang sekali ternyata
Kalau Aa gak datang, mungkin Ayu suda
kamu. Jurignya gak bakalan deketin kamu kalau
tanya bakal selalu jagain Ayu. Daritad
. Gak tahu kenapa Aa pengen lewat sini, pas banget kamu teriak-teriak minta tolong. Ternyata feeling Aa tidak salah. Kamu lagi bu
luar dari tadi? Neng
Aa tahu sejauh mana Neng butuh Aa. Terny
ndengar ledekannya. Berbanding ter
aja ya nin
n. Udah lama kan kita gak jalan ber
skan genggaman Irfan di tangannya, bermaksud mengipas-ngi
uh. Deketan s
fan menahan pipinya sehingga wajah mereka saling berhadapan. Ayu memejamk
aak
Kirana sambil membanting pintu membuat jantung Ayu mau c
yu mau kolaps ..."
Aa ... Neng kange
in, lagi ena-ena di sono sama bininye! Biasanya, peng
a tak terima. Mendadak ia ingin menangis kencang, membayangkan sang mantan ya
s. Pemiliknya temen deket pacar gue. Pacar gue udah nyeritain semua kisah hidup lo yang mengenaskan
lutnya pengen
pi Kirana dengan gesit menyingkir. Kirana balik melempar Ayu dengan baju kotornya yang tergeletak di kasur. J
***