***
s, merembes bulu-bulu matanya. Ingin rasanya ia terus menutup matanya dan melupakan hari yang membuatnya
ertua. Semua ingin hubungannya lancar, baik dengan pasangannya maupun dengan calon mertua. Ayu pun ingin
pagi. Tenda yang terpasang pun nyaris mencapai 5 meter, memenuhi badan jalan. Panggung dangdut dengan para biduanitanya yang sexy, semakin menambah semarak suasana.
an ia kumpulkan di atas meja. Selang beberapa menit ia menangis, suara lagu dangdut lain yang tak kalah kencang, berasal
orot mata gadis itu berubah tajam. Ia sudah tak tahan lagi. ia tidak bisa terus begini.
. Kotak yang berisi semua barang-barang pemberian Irfan itu berhamburan ke lantai. Tekadn
ia terluka saat memetik palawija, bahkan sampo khusus memandikan kambing kesayangannya pun ada. Ada kaos couple hitam yang dibeli di pasar malam, topi, kalung dan acesories lainn
adi-jadi. Bagaimana ia bisa melupakan Irfan sedang kenangan manis diantara m
u ia simpan di lacinya. Obat yang ia kira takkan pernah ia minum lagi. Nyatanya, setelah Irfan meningg
minum yang selalu tersdia di atas mejanya. Baru saja Ayu
...
ang, memasukkan semua tisu bekas ke plastik lalu menyembunyikannya di dalam laci. Setelahnya, ia membanting tubuhnya ke atas kas
eet
berjalan ke arah Ayu yang se
?" Tanya Emaknya sambil menarik
gkak, hidung meler, bantal yang basah dan bekas air mata yan
es amat liat kawinan me
Jelek banget muka
angis sih sih
gar kebohongan anak sem
yang bisa kamu bohongin. Bengk
enapa sih Emaknya selalu
an Emak mah sampai kapan juga gak mau besanan sama dia. Sebel sama orangtuanya. Panasan
ial. Tapi Irfan tidak seperti mereka. Irfan itu laki-laki pekerja keras, tidak gampang panasan, chuek, dan paling penting, i
nget. Buktinya ga pernah macem-macem selama pacaran." Ayu meringis,
n keliatan bagus depan orang. Bencinya juga udah ngakar sampe ulu hati. Kalau ga malu sama orang, Emak males kondangan. Mending minum kopi sambil makan bakwan di rumah. Benci kamunya jadi omongan o
ada habisnya. Padahal ia sudah menangis semala
sihnya menikah dengan orang lain. Padahal mereka berpacaran selama 5 tahun, bolak-balik antar jemput
Siapa tahu kalau jauh, Ayu bisa
an dulu. Ntar ikut si Sri, adek Emak di Jakart
Ayu maen doang, malu s
a ngantuk, mau tidur." Suara Emaknya serak, seperti menah
durannya dan memelu
sin a Irfan lagi. Dan Ayu bakal kasih Emak calon menantu yang lebih ba
sir sama Neng. Neng aja suka gak nyadar. Kemaren si Joko, anak pak Mud, nanyain N
odor-nyodorin Neng kaya gitu lagi. Neng b
anjak keluar, sesekali tangannya menyusut matanya yang meneteskan airmata membuat Ayu terharu dengan besarn
sangat kencang untu membakar emosinya membuatnya terjaga. Ia menangis tertahan merenungi nasibnya. Seandainya Irfan bukan terlah
mulai menggeluti dunia usaha ternak domba dan sawah. Mereka seakan saling bersaing menunjukan pad
ebabnya mereka pacaran backstreet dan berapa kali putus nyambung karena mereka menyadari, tak ada harapan untuk masa depan mereka. Tapi cinta membutakan segalanya. Selalu sa
asib di kota aja biar gak gi
nyerangnya. Sepertinya obat tidurnya sudah mulai
nyangka sesakit ini rasanya meninggalkan Ayu. Senyumnya hambar tak seperti senyum bahagia Desi y
ntuk seringai kecil saat sebua
***