bisa kulakukan saat ini adalah mencoba mengelak dan berontak dari dua orang yang sejak tadi
adi saat aku diseret oleh Tante Mariska, dan dipaksa untuk mengikutinya,
perias lucknut ini, ia sempat memohon kepadaku agar
seorang yang sejak dulu kuanggap sebagai musuh bebuyutan. Mungkin jika Tante Mariska menyuruhku untuk membuang anaknya itu ke sungai Amazon,
mau jadi pengantinnya Rey,
nggak mau, K
te Mariska menggenggam kedu
ekarang Tante malah minta aku buat jadi pendampingnya Rey?" Ah, akhirnya ak
sebelum ia kembali melanjutkan ucapannya "sebenarnya pernikahan ini adalah keinginan dari ayahnya Rey, dan papanya Berlin. Mungkin Berlin kehabisan cara untuk menolak kein
tahu harus menjawab apa. Sekarang aku jadi tahu alasan mengapa calonnya Rey itu mengingink
uat menggantikan posisi Berlin." Tante Ma
menyaksikan akad, acara udah ada di depan mata, tidak mungkin kan kalau tiba-tiba
u-satunya." Kini tangan kanan tante Mariska menyentuh da
lagi selama ini ia selalu memperlakukanku den
yetujuinya." Loh, loh, loh, teori dari mana itu? Aku diam bukan b
ucap, Tante Mariska sudah menyeretku ke depan meja ria
dengan Tante Mariska tadi. Sontak dua perias yang sed
lon pengantin teriak-teriak gitu," ucap salah seoran
sahut perias yang satunya. S
ku dap
siapa?" tanyaku pada perias yang ku
Lela,
ta tolong?" Aku menatap perias
Neng?" Lela meng
jadi istrinya Rey, dia itu kaya, punya mobil mewah, punya bisnis restoran se
erpandangan, lima detik kemudian mere
ah," ucap Lela sambil tetap berusaha
awaran enak kok ngga
tuh Neng, udah punya anak tiga m
ira Si Lela ini belum menikah,
nak, jadi jelas tawarannya Eneng, saya tolak. La
! Dia menga
agi menolak semua ini. Sedang kini w
enuhi ruangan ini, dan bisa dipastikan sampai ke luar ruangan. Masa bodo dengan tanggapan
terusan meronta. Hingga tak lama kemudian Mama datang bersama
mengusap pelan pundakku. Dua perias itu sed
Rey." Aku memohon pada mama dengan raut wajah yang
nggak ada ruginya kamu jadi istriny
erus dari tadi mama ke mana saat Key diseret sama Ta
k bermaksud buat
adi kamu nurut aja ya sayang." Mama terus membelai rambut panjan
ah menyetujuinya? Apa karena tak enak
di, nurut?
ak mauuuu ... tit
h, ini di rumah orang, n
jaku pada orang lain. Tapi mau bagaimana lagi, perdebatanku dengan Mam
penolakan!"
-tiba diserang pusing. Hingga akhirnya tubuhku luruh k
*
idungku yang mancung ke dalam. Perlahan kucoba
i ini, dengan terus mendekatkan botol minyak kayu putih itu ke hidungku. Sedang di sebelah m
tanya Tante Mariska, dan
rama ini, Key," sahut Mama.
apa, sampai dikira drama. Ya k
kok gitu si
cuma pura-pura." Mam
ahu." Aku bangkit dari posisi berbaring, k
kok." Nah kan, Tante Mariska aja percaya kala
setelah itu mereka akan kembali meriasku, begitu juga dengan Tante Mariska dan Mama, pasti mere
si air putih padaku. Aku pun menerimanya dan segala mena
kini aku siap untuk berdebat lagi, menolak rencana kony
benarnya aku ingin sekali menolak lagi seperti tadi sebelum pingsan, tapi melihat Tant
nya Tante Mariska. Kuselami netra indah mama yang juga sedang menatap ke arahku, menc
in mama memang benar-benar mengharap
bali berucap "Key, apa tante harus bersujud
tanyaan tante Mariska, sungg
tega." Aku mencoba mengambil nafas y
menikah dengan R
itu juga dengan mama. Apa mereka sangat bahagia dengan keputusanku ini? Baikl
ukku erat, mungkin saking bahagianya.
dan mama, tante Mariska kembali memerinta
**
an dua perias tadi. Diluar sedang diadakan akad nikahku dengan Rey. Kata mama,
baju pengantin adat jawa. Keluarga tante Mariska memang orang jawa, jadi mungkin sudah direncanakan dari dulu
mpuan paruh baya, yang tak kuketahui siapa namanya. Tante Mariska berja
h sah jadi istrinya Re
dari tante Mariska. Meski sudah kutahu begitu, ta
, tapi dengan sigap mama men
lagi dong, ini hari b
ekarang kita keluar yuk, Re
iska, karena tubuhku sekarang rasanya ingin limbun
sam