us sama pacar. Eh ralat, maksudnya mantan pacar. Ketika kesetiaan telah terkhianati, ya jalan satu-satunya adalah putus. Putus da
mengatakan cinta pada pasangannya hampir di setiap harinya, namun gemar juga melirik
diriku yang waktu itu dibutakan oleh cinta. Andai saja aku dulu tak tertarik akan pesonanya, tak akan aku menjatuhkan hatiku untuknya. Dengan begitu pasti
asti ada lah sedikit saja rasa sedih di hati. Meski dari kemarin setelah putus, aku tak sedikit pun meneteskan air mata. Bingung? Ya ... aku juga. Bingung pada dir
uku favoritku. Setelah tragedi putus hubungan, aku langsung pergi ke toko buku. Nggak ada drama air mata yang mengalir di pipi sela
an ini hari Minggu, jadi sangatlah tepat waktunya untuk bermalas-malasan. Apalagi
tok ..
etuk pintu sambil me
ri ini kalau aku sedang tak menstruasi. Tapi karena Mama tahu aku lagi mens, maka beliau bar
akku yang masih tak mau mengalihkan pa
eluar?" Dih, mama kayak nggak t
ri ini kan li
mama di dapur, eh malah males-malesan." Nah ... setiap pa
m tak jelas. Maafkan anakmu y
ntu kamarku. Kalau belum dibukain, ya gitu, pan
anya pemborosan. Setelah itu pasti novelnya disita. Tersebab itu aku harus pintar-pintar menyembunyikan novel yang dengan susah payah aku beli dengan mengumpulkan sisa uang jajan
a. Terpampang jelas Mama yang sedang berdiri di depan pintu sambil ber
r di hadapan Mama, tidak ta
u dengan bibir yang sengaja dibuat-buat
sama Mama," ucapku de
ah sholat subuh, langsung bantuin mama di dapur," ucap Ma
ncoba melepaskan tangan Mama dari te
tanganku untuk membekapnya. Biarin lah kalau dikatain kurang ajar.
an anakmu yang ku
tetangga, Mama mau nyaingin Mamah Dedeh, hehe ...."
dekapkan tangannya di da
ambil ha
mbek dong, nanti cantiknya ilang lagi," ucapku sambi
os. Pertanda mode nga
ntik nanti papa ber
na aku tahu banget kalau Papa adalah laki-laki
sih ber
ya Papa, yang bisa bikin Papa klepek-klepek, apalagi kalau pas Mam
berhasil. Artinya Mama nggak ngambek lagi,
encubit pelan lengan tanganku dengan s
nya hilang. Mama kan paling suka digoda
kalau Papa lihat pasti tambah-tambah jatuh cinta yang kes
Papa." Tiba-tiba Papa datang. Sepertinya papa h
u Pa, suka ghibahi
o, ngomongin oran
atuh cinta sama Papa?" kataku menggoda kedua orang tuaku yang
gimana ke Mama, Key?" Papa m
.. rahasia
mau ngasih tahu ke p
keh melihat tingkahku yang masih seperti kanak-kanak, padahal usia
ah siang nih, nanti kan kita mau date
dulu ya." Papa berlalu setela
agi udah lihat
oleh iri sama kero
riska mau ada acar
lau Rey itu mau n
masaknya yang tadi sempat tertunda karena drama me
bener aja," ucapku sambil
kalau Rey mau nikah?" Mama ber
k Mama kalau lagi kumpul sama para ibu-ibu tetangga," jawabku sambil duduk di kurs
ng, pinter, sekarang udah punya pekerjaan tetap lagi. Perempuan mana coba
lau belum punya pekerjaan kayak dia, terus bukannya nggak ada yang mau sama Key, tapi karena saking cantiknya Key
iterima kan lumayan kamu bisa secepatnya menikah
ih dua satu, kalau Rey kan udah tu
l-embel kalau nyebut dia, pake kak, mas, atau
" jawab
ini, ntar keburu telat lho, k
isuruh buat ban
ak j
🍓🍓🍓
ksa dan diseret sama Mama, jadi mau tidak mau akhirnya aku ikut juga. Nggak enak juga sih sama Tante Mariska, kalau aku ng
an si Rey memang diselenggarakan di rumahnya. Nggak tahu kenapa, padahal setah
lam rumah yang sedari tadi sudah banyak orang. Mulai dari para tetangga dan mungkin keraba
menghampiri tante Mariska yang terlihat sedan
ska pun tersenyum, dan menyudahi in
etelahnya ia juga menyalamiku, kemudian memelukku hangat. Tak lupa juga ia mencium kening dan pipiku, hal yang
rumah hadap-hadapan kita nggak dateng,
tik banget hari ini, tante jadi berubah pikiran buat nggak j
hari," ucapku sambil memamerkan senyuman termanis ya
i jadinya sama kamu aja, habisnya kamu cantik banget sih, kan tan
! ogah banget, Big NO ya. Dari pada sama Rey, mending aku
enggelengkan kepala, mengenyakkan
g-geleng gitu?" ta
te," jawabku sambil memper
g suka mendadak konsl
sih? Tega banget anak s
ska pun terus berlanjut, sesekali aku juga ikut
atang, otomatis tante Mariska pun pam
diadakan pukul sembilan nanti. Masih ada satu jam-an lah buat nunggu acara. Mama sama Papa memang senga
bukan di tempat pengantin putri, jawabnya katanya ini memang kemauannya calon p
temanku sekaligus tetangga, yang kini sedang berad
an aja itu kue," ucapku dari balik pungg
aku kagetin. "Dasar Lo, Key, ngagetin a
i acaranya, udah
juga mau kan Key?" A
l sebenarnya juga pengen
ungkin menolak kue-kue ini, ni cobain." Difi menyuapkan pot
ah." Aku mengambil piring kemudian mengis
di ngomongin g
n Difi beranjak mencari tempat duduk yang pas buat mak
enuju tante Mariska. Sepertinya ada hal genting yang mau diutarakan. Rey kemudian meng
iska terlihat gelisah, dan sesekali pandangannya menyisir seluruh ruangan. Sepertinya ia tengah m
liatan seneng ini malah keliatan frust
n pandangan ke kue yang sedang aku makan. Rey masuk kembali ke da
ikan dari sini, sesekali menimpali ucapan Difi. Entah apa yang dibicarakan
ka, dan mungkin memberi solusi. Maklum mereka
i menyisir pandang ke segala penjuru, dan tibalah saatnya ia melihatku di sini yang sedang menyantap kue. Duh, jadi ketahuan kan,
yumnya masih terkembang. Jangan-jangan dia mau negur aku sa
di kumakan pun heran dengan sikap tante Mariska yang tiba-tiba menyuruhku
takut kalau-kalau tante Mariska mem
mu udah setuju kok." Hah! setuju? S
Aku coba bertanya. Bisa aku d
tante Mariska sudah
ap
enyeretku. Nggak bisanya dia bersikap memaksa seperti i
rsa