Rina di sana untuk diajak pulang bareng. Memang dia ragu kalau cewek itu langsung setuju, tapi kalau
sambil godain cewek lewat!"ajak Rudi, teman
gi mau ngantar Rina pula
selesai, kamu nyusul aja ke giras! Kita disana sampa
u mau pulang
laran si kutu buku itu. Dit, pacaran itu boleh tapi nggak usah terl
Dia sama sekali tidak memperdulikan kedua temannya yang memanggil-manggil. Pe
t mereka berdiri. Betapa mereka berdua kesal dan tak suka melihatnya. Ketua genk mereka
uga heran mengapa Adit malah memilih cewek seperti Rina untuk dipacari. Cewek i
anya dipacarinya paling lama tiga bulan. Tidak hanya cantik, tapi mereka juga bertubuh seksi dan c
ang polos dan membosankan. Ditambah lagi, si cewek kutu buku itu tak mempunyai satu orang
n dan genk mereka sendiri. Rina dijauhi lebih karena sikapnya yang tak peduli dengan orang lain dan kerap kali menyombongkan harta dan kepandaianny
it pun tampaknya juga tak begitu menghiraukan keberadaan Rina. Namun yang membingungkan Rudi, Ivan dan s
at Adit dari cewek kutu buku
dia tak terlalu tau tentang Rina karna dia lebih sering tidur di kelas dan membolos. Rina duduk di dep
gayung di tangannya, dia terlihat mengendap-endap masuk. Adit yang saat itu sedang merokok tepat di bawah pohon
iksa, disanalah dia melihat cowok yang berteriak tadi. Kepala dan kemejanya terlihat sudah basah dan bau karena tampaknya Rina menyiram susu basi ke arah
itu bukan motor Rina karna setahunya cewek itu biasanya pulang dengan angkot atau dijemput mobil mewahnya. Hal ini membuat Adit heran. Buat apa cewek yang biasanya sombong
-matai Rina sepulang sekolah, karena sewaktu-waktu cewek itu bis
betul itu motor temannya, Paul. Melihat motor temannya akan dikerjai, sebenarnya Adit ingin menghent
n sesuatu pada bagian tempat duduknya memakai stipo. Adit tak bisa membaca apa yang ditulisnya dari tempatnya bersembunyi.
endatangi motor itu dan melihat tul
is besar-besar dan te
dia mencampakkan ceweknya begitu saja tanpa alasan yang jelas. Seingat Adit, Paul memang pernah cerita kalau dia sudah bosan dengan pacarnya dan sudah me
lah cowok playboy yang baru saja mencampakkan ceweknya begitu saja. Mung
sekitarnya itu bisa memikirkan pembalasan dendam sekonyol ini. Padahal hal ini sama sekali tak ada untungnya bagi
iliknya. Dia ingin melihat ekspresi cewek itu saat dia jatuh cinta dan tergila-gila padanya. Adit ingin tahu juga bagaimana rasanya jad
bel pelajaran berbunyi. Adit sengaja melemparkan tasnya ke a
un. Terdengar beberapa sumpah serapah dan gerutuan lirih dari mulutnya,
rhasil. Namun betapa tak menyangka kalau pemba
a dan menuangkan susu yang dibawanya tepat ke atas kep
erhatian Rina, dia menarik perempuan itu ke guda
ir bertengkar di dalam dan Rina malah
menyuruh Paul untuk memotret mereka dan menyebarkan foto mereka
sa mengancamnya, pikirnya. Tidak pernah ada cewek yang menolaknya
ma Rina, justru dialah yang telah memberi terlalu banyak,
an cewek itu melakukan apa yang dia mau padanya dan justr
an memberi wanita itu hatinya dan tak menyadari
*