kut disuruh m
di telinganya itu m
h kanannya. Entah mengapa sedari tadi dia tak menyadari keberadaan pria yang paling
ran sudah bunyi kok masih bergerombol disini! Ayo ma
ena melakukan kesalahan, lain dengan Adit yang sudah langganan
dua muridnya itu dan berkata, "Sekarang jelaskan ke ibu, kenapa bisa a
tadi waktu saya sampai bu,
ayak gitu? Masih anak sekolah lho masak sudah berani berbuat beg
bilang jangan, tapi tetep saja disebarin kayak gini! Tanya saja sama anaknya, bukti-buk
il foto kalian trus disebarin
ini, makanya dia inisiatif mau mengabadikan momen penting kami bu. Cuma saya nggak tau kalau fo
di telinga Rina. Dia terlalu sibuk dengan pikir
in?!" tanya Bu Rahma masih terli
ternya. Yang satunya suka dan bangga saat membuat masalah, yang sa
tanya Rina balik, bingung denga
nya Paul memang sengaja memotret kalian
k kaki Rina supaya cewek itu tidak men
aku permalukan lebih lagi!" an
i area sekolah. Tapi, waktu itu kami terbawa emosi, jadi akhirnya seperti ini. Kami janji pokoknya nggak a
ahnya dari mulut musuhnya itu. Rina tak pernah melihat seseorang ber
nya yang membuat bulu kuduknya berdiri tadi. Jelas baginya sekarang kalau Adit
ng sekolah selama satu semester kalian harus ikut membersihkan dan merapikan buku-buku di perpustakaan. Trus saya nggak mau liat nilai merah di rapot kalian berdua semester ini. Itu artinya Adit,
tu singkat bisa berubah!" protes Rina tiba-tiba karena merasa hukuman yang satu itu sangat ng
. Kamu kan pacarnya!" semprot
dengan nada serius, yang masih terden
ah itu langsung masuk ke kelas. Saya ng
mereka di mading. Nggak ada gunanya lagi protes dan membaha
m?" tanya Adit dengan
uhku diam! Daripada aku mati konyol di tanganmu
ek-robek foto-foto itu dengan kesa
pa?! Kita baru jadian kemarin, masak uda mau jauh-jauhan?" goda Ad
g nggak jelas ini! Maumu apa sih? Uang kah? ka
garang. Dia berjalan ke arah Ri
ilikinya. Sekali lagi aku dengar kamu pamer harta lagi di dep
Aku nggak ngerti!"
acaran. Apa susahnya si
yaaaa... hanya dua orang yang saling menyukailah yang bisa berpacaran. Emang kita sa
ng lagi. Kalau kita nggak jadian, apa kata orang nanti?! Aku bisa dicap
ggak suka sama kamu! Nggak suka! Bersamamu sebentar saja aku nggak nyaman, bagaimana a
ti terbiasa. Kamu nggak ingat pepatah Jawa 'tresno jalaran soko ku
protes, tapi Adit langsung menghentikanny
ketinggalan pelajaran kita. Ayo cepa
pi dia menyerah dan membiarkan saja Adit meng
mprotes makhluk aneh disampingnya, yan
uhnya itu. Tapi Rina memutuskan untuk saat ini, lebih baik dia menurut saja d
semakin semua ini cep
*