N PENGASUH ANAK
ak sekeras mungkin meminta bantuan kak Sar
pekikku
u
sal dari kamar kak Sarah, disusul dengan suara tangisan
k Sarah muncu
u membuat mas Toni marah karna terg
it! Di depan tadi kulihat ada mobil terparki
u pikir a
dah tua, wajar kalau hanya pingsan, seb
ir dengan kondisi ibu?
angis. Aku sibuk, lebih baik biarkan saja dikasih minyak angin juga nan
u
nar di luar nalar, setega itu dia mendoakan ibu
@da
ngga terjerembab ke lantai,
gh
uh kesakitan sambil memegangi pin
anak du
rah! Otakmu sudah tidak wa
ku hiraukan lagi dirinya, aku berbalik hendak menggotong tubuh
u. Sakit dan juga nyeri. Cekalan tan
atasanmu, Iren! Jangan sampai kubuat nyawa
" tantangku tetap tenang, tak lupa ku
tertawa seperti orang gila. Kemudian dia mendorong tubuhku ke depan
ternyata ada gunting yang tergeletak. Lalu diambilnya dengan seringai ti
ita perlu ber
kak Sarah suda
di hadapanku saat ini seperti bukan dirinya. Apakah kak S
engancamk
s lebih kejam!" tandasku penuh penekanan. Aku harus terli
a kupastikan kau akan cacat seumur hidupmu! dan tentunya tidak akan ada laki-laki ya
k jarak di antara kita. Terpaan hembu
ya sudah menempel di kulit pipiku. Gerakanku seola
tapi itu dulu, Iren! Dulu! Sekarang hanya ada rasa
ting yang dipegang kak Sa
h! Sa
diam!" tiba-tiba suara Toni mengagetkan
Sarah bert
usan kita belum selesai, Iren!" peringatnya,
ing aku harus segera membawa ibu pergi dari sini. Setelah itu aku mengambil ponselk
*
langsung meminta para perawat
ng pria yang mengenakan seragam dokter
Keluarga
a, D
saya? Ada hal yang
setuju dan mengikuti langkah
ngan, dokter mempersi
d saya mbak, karna saya lihat kita seumura
karna aku merasa tidak perlu berbasa ba
ni, M
re
si tubuhnya lemah dan kata suster yang mengganti pakaian ibu anda tadi, seperti
penyiksaan yang cukup berat dari ka
m makan sama sekali yang hari ini, karna tadi
king sibuknya memikirkan masalah ini.
lnya saya juga baru tau kalau ibu belum makan, sebab pagi tadi saya baru sa
ggal seorang diri, d
gal bersama kakak saya dan suaminya."
ni ibu anda meng
ya, Dok." jaw
eberapa hari di sini agar kondisinya membaik dan untuk l
t dibutuhkan. Aku pun mengangguk setuju, setelah semua selesai
*
t ibu, kudekati tubuh beliau ma
ang selama ini telah merawatkau dengan tulus. Aku tak bisa untuk tidak menangis, rasany
gan luka lebam yang dimiliki ibu menandakan betapa sadisnya mereka semua. Saat aku larut
u di mana ini?" Ibu akhirnya sad
ita sudah berada di rumah sakit, ibu akan segera sembuh dan nanti kita a
n kepalanya, mat
inggalan bapakmu, hanya itu kenangan yang ibu miliki bersama bapakmu." b
n pergi dari sana. Tapi tempat itu be
m-macam. Soal rumah itu akan tetap menjadi m
ngan lahap, akhirnya ibu
ri keperluan yang tidak Iren bawa dar
ini" ibu mungkin trauma dengan k
yang akan menemani i
mbujuk ibu agar be
menganggukkan ke
u." kusalami tangan
lam. Hati-ha
melangkah keluar
i keperluan di luar. Tujuan utamaku adalah rumah. Aku ha
lenggang karna ini adalah jam kerja, jadi tida
i juga. Sengaja menyuruh pak sopir untuk berhenti agak jauh dari r
p sekeliling dapur, kosong, tidak ada siapa pun di sini. Kemudian aku melangkah hendak menuju kamar yang d
mbali? Kalau begini caranya kita tida
juga tidak ada mengabariku pe
tau, semua kebutuhanku
lama ini yang mengasuh anak-anak itu ibu, dan sekarang tidak mungkin
kelemahan ibu sebagai sen
ahu kita sudah membohonginya p
s masalah ini sembarangan, kalau
enguping tepat di depan pintu kamar kak Sarah. Tidak lupa ku
tenang saja, mas, si Iren sedang di r
g kalau rumah ini di jadikan jaminan pinjaman kepada rentenir saja sudah percaya, padahal'kan selama ini uang ya
dengar penuturannya. Bisanya-bisanya mereka memanfaat
atkan, akanku simpan ini seb
i dari tempat ini. Saat aku hendak melangkah pergi sialnya menyengg
! Py
uar?" teria
gung harus bagaimana, mana tidak ada tempat
Sarah dibuka, dia meny
uka, aku secepat kilat berlari ke arah dinding pembata
lirihku nyaris
g bernama Nadin, usianya kini 6 tahun selisih 2 tahun dengan anak keduanya yang berusia
in berjalan kevarah kamar ibunya. Jadi waktu kak
ecil itu justru mengeluh lapar saat dimarahi ibun
n makan." Nadin mena
kamar, ibu pesank
riak Nadin
itu aku harus repot
repotkan urusan anak, kenapa juga dulu mau di kekepin Toni. Sampai anaknya
elakang. Sebelum pergi aku memastik
ki cepat ke:arah taxy yang sudah
irnya." u
*
ampir dulu membelikan makanan kesuka
yebutkan kata 'ibu tirimu' siapa yang dia maksud?. Apakah ibu? Tapi setauku kak Sa
mbung