?" tanya ibuku dengan terbata. Ter
ewa. Karna aku hanya tidak ingin membahayakan keselamatan ibu. Aku ingat betul dengan kejadian beberapa waktu
u menuruti kemauanku, kita hanya
belum menge
bu menatapku tak percaya, kemudian beliau mengelus bekas g
ang kedua bahunya dah kutatap matanya dengan
bu mengang
kamu janji ya jangan sampai berbuat nek
aja, Iren bis
kiti, Nduk, walau bagaimanapun Sarah itu kakakmu.
ak bisa j
atapku dengan p
t macam-macam terlebih dahulu, aku tidak
, pandangannya Nan
ri kita berangkat!" ajak
xy terlebih dahulu tadi, dan s
*
lan kedepan. Sebenarnya bisa saja aku membeli rumah baru untukku dan juga
Karena semua itu dibeli dengan uang kirimanku selama ini. Mereka sud
tinya. Hari ini orang yang kumintai tolong menjaga ibu akan datang. Namanya mbak Sari. Dia seorang janda yang ditinggal mati suaminya, kema
Sari selesai, aku memutuskan kembali keru
oli itu sedang duduk di teras dep
reka seperti raja dan ratu
itu saja tanpa menyapa, mual ras
ucapan kak Sarah tidak kuhira
ya!" cekalan tandanya
?" tanya
iam saja saat
yebut namaku, lantas untuk apa
memanggi
babu! Apa kau sudah lu
hanya sebagai Ba-Bu! Dan yang perlu kau tahu, ru
gal di sini semauku, dan kalau kau bilang ini
ak
aku menantangnya. Terlihat wajahnya pucat, aku jadi
nku, kuhabisi ibumu!" ancamnya lagi, selalu menggunakan nama ib
ari ini." Toni mendekati kami berdua, matanya melirik dengan pandangan menjijikan, ke
Toni kembali berucap, tapi aku tak menghirau
harus membelanya? Bisa
u melihat kak Sarah mengerucutkan bibirn
?" Kak Sarah menelisik wajah s
dangkan di depanku ada bidadari yang lebih ca
i main di belakangku, aku tid
tu sumber uang kita, jadi bi
sialan itu! Lagi pun kita sudah mendapat apa yan
tangani oleh ibumu, sebab kau lambat mengurusnya ke notaris
pai tahu, walaupun kita sudah membuat surat kuasa palsu, tapi kan sura
h pelan dari sebelumnya. Mu
rat-surat itu dengan aman'k
angkas kamar kita" j
an mereka dari tadi menyeringai
langsung pergi ke kamar ibu. Aku mereb
erpejam, terdengar suara ta
huaa
ni berisik sekal
au mik
k jug
epalaku kalau b
epat keluar ka
r pecah, aku harus tetap sabar. Dengan lan
duran, kau hanya menum
a malas, jengah deng
luar, kalau sampai pulang anak-anak belum
erikan anak-an
terdengar deru suara
a beraksi guma
bikinin makanan, dan kalau sudah makan waktunya tidur."
ngangguk dan mengikuti la
njutnya aku mulai beraksi masuk ke dalam kamarnya. Kebe
itu. Tak membuang waktu aku langsung meringsek masu
ik karena tidak segera menemukan surat-surat itu. Mataku menatap sekeliling kama
dian aku memutuskan untuk melihat di bawah kolong ranjan
h, tidak sengajak tanganku menyentuh sesuatu. Saat kuraba-raba di bagian samping ranjang kak Sarah seperti a
ngkas ini memakai kode, aku coba menekan angka sembarang dan pastinya s
imana cara membuka brankas ini, tidak mungkin aku m
pat ini dia kembali. Suara kaki seseorang semakin mendekat ke arah pintu,
intu. Kali ini aku bersembu
apa harus lupa segala
pertinya te
encanaku. Kutahan nafas sebisa mungkin, tapi tiba-tiba perutku terasa begah seperti ingin ke
sekali baunya!" Kak Sarah mengib
a ketahuan kal
erti dari ko
gan ada mal
seprei dengan sempurna, k
ah ada seekor kecoa merambat di hidung. Membuatku ingin bersin dan jug
dua
mpai kita terlambat!" suara Toni
entar la
bisanya teriak-te
da brangkasnya lagi. Dia membuka br
u kodenya, coba kalau mas Toni,
ode brankasnya. Aku pun tidak menyi
lkan uang kiriman Iren, dasar anak bodoh Mau saja aku tipu." aku benar-benar emos
kembali brankasnya setel
iak Toni lag
arah cepat-cepat
tidak ketahuan. Setelah keluar dari
agi dengan kode yang digunaka
at tumpukan uang yang nominalnya cukup banyak. Ini pasti ua
uat juga oleh kak Sarah. Aku menfotonya terlebih dahulu untuk kujadikan bukti. Untuk saat ini masih belum
sam