Bukanya diurus dengan baik, ibuku justru dijadikan pengasuh untuk kedua anak kakakku Sarah. Sungguh tega dia menyiksa ibu saat aku sedang berada di luar negri. Namun kepulangku saat ini untuk membalas setiap perlakuannya terhadap ibuku.
IBUKU di JADIKAN PENGASUH ANAK- ANAK KAKAKKU [1]
Bugh bugh bugh
"Sakit, nduk ampun! Ibu tidak bermaksud membuat anak-anak mu menangis, Hu hu hu."
"Itu adalah hukuman yang pantas ibu dapat, cuma ngurus dua anak saja tidak becus!"
Deg. Baru saja kaki ini melangkah di depan pintu. Aku sudah dikagetkan dengan suara tangisan ibu. Ya, tidak salah lagi itu adalah suara ibu. Dan suara pukulan itu disertai dengan teriakan kemarahan kakakku Sarah.
Niatnya aku ingin memberi kejutan kepada ibu dan kak Sarah atas kepulanganku yang sudah 3 tahun merantau di negri orang, namun ternyata justru aku yang dibuat terkejut dengan kelakuan kak Sarah terhadap ibu .
Hatiku benar-benar sakit, emosiku seketika naik. Tanganku terkepal kuat, apa yang dilakukan kak Sarah terhadap ibu. Ini tidak bisa dibiarkan.
Bugh! bugh!"Ampun, huhuhu."
Brak. Saat pintu kutendang, terlihat sosok ibu sedang meringkuk di bawah kaki kak Sarah. Seketika mereka berdua kaget dengan kedatangannku. Kulihat kak Sarah sedang memegangi ganggang sapu.
"Apa yang kau lakukan dengan ibu, Sarah" amarahku memuncak saat melihat tubuh kurus dan pakaian lusuhnya. Kemana uang yang selama ini aku kirimkan. Kenapa ibuku begitu tak terurus.
"Nduk." Ibu memanggilku. Matanya berkaca kaca, sejurus kemudian kuhampiri tubuh tua itu. Aku memeluknya, mencium pipi keriputnya. Ibu menangis di pelukan, dielusnya pipi ini, kulihat matanya sudah basah sedari aku datang hingga sekarang, Oh ibu kenapa jadi begini.
Setelah puas memeluk ibu, kini aku sudah berdiri di hadapan kak Sarah. Kutatap matanya dengan tajam untuk meminta penjelasan.
"I-ren, kamu sudah pulang dek? Ke-napa tidak mengabari kakak du- "
Plak!
Plak!
Ucapan kak Sarah menggantung begitu saja, dia sangat kaget karna aku lebih dulu menamparnya. Dia meringis kesakitan memegangi pipi.
"Kenapa ha? Kalau aku memberi tahumu dulu, aku tidak akan pernah tau dengan apa yang kau lakukan kepada ibu, Sarah!." aku benar-benar murka, kenapa masih saja pura-pura.
"Kau berani menamparku, Iren?" Kak Sarah Marah dan terlihat tidak terima.
"Kau tidak terima ha?" Kali ini aku mendekat ke arah tubuhnya. Bisa kurasakan nafasnya memburu seperti sedang menahan emosi.
Sungguh miris, di saat ibuku terlihat begitu buruk, justru berbeda dengan kak Sarah. Wajahnya yang dulu kusam sebelum aku tinggal merantau. Kini terlihat putih bersih bahkan Glowing. "Kulitmu halus sekali, Sarah, apakah uang yang kukirim selama ini hanya untuk menyenangkanmu saja." tandasku tepat di depannya.
Kulihat kak Sarah seperti gugup, matanya melirik kesana kemari, seperti tengah mencari jawaban yang tepat.
"Jangan sembarangan kau, Iren, aku bekerja, aku punya uang. Jadi wajar bukan kalau aku merawat diri." sinis kak Sarah.
"Lalu, kemana uang yang kukirim selama ini untuk ibu?" Aku masih memindai eksperesi wajah terkejutnya dari jarak Deket.
"Ibumu itu boros, dia selalu ingin makan enak, kau pikir mudah mengurus tua renta seperti dia!" Kak Sarah berbicara sambil menunjuk kearah ibu.
" hey! Ibuku juga ibumu, jangan kau kurang ajar terhadapnya, Sarah!" aku kembali emosi saat dengan entengnya dia menyebut hanya ibuku. Tak sadarkan dia terlahir dari mana.
"Kau itu tak perlu menasehatiku. Aku lebih tau segalanya." Setelah membalas ucapanku, kini dia hendak pergi.
Kucekal tangannya kuat, bahkan sampai dia meringis kesakitan. Bahkan akan kupatahkan tangannya yang sudah berani menyiksa ibuku.
"Arghh! Kau sudah gila ya?" Kak Sarah berusaha melepaskan tangannya.
"Kutanya sekali lagi! Kemana uang yang selalu ku kirim untuk ibuku?"
"Haha, Sudah kubilang ibumu itu boros. Dan karna aku yang sudah menampungnya di rumahku selama kau pergi. Jadi kuanggap uang itu sebagai upah untukku." Jawab kak Sarah dengan entengnya.
" Kau bilang ini rumahmu Sarah, apa kau lupa ini rumah peninggalan almarhum ayah, dan kau belum pikun,kau lihat!(aku menunjuk ibu), ibu masih ada! Jadi beliaulah yang lebih berhak dari pada kau, Sarah!" emosiku yang sudah mulai reda kini kembali muncul setelah mendengar ucapan dari kak Sarah.
Aku bahkan sudah tak memakai embel-embel kak lagi untuk memanggil namanya.
"Sebentar lagi dia juga m@ti! Jadi aku yang akan mewarisinya, haha!" Kak Sarah tertawa seperti orang gil@.
Biadab, saat tanganku terangkat ingin menampar kak Sarah, tiba-tiba ibu menahannya. Ibu menggelengkan kepalanya pertanda aku tidak boleh menampar anak pertamanya itu.
"Sudah, nduk, jangan di teruskan, ibu tidak apa apa. Ibu tidak mau kalian bertengkar lagi."
mendengar ucapan ibu, kak Sarah mendecih kan bibirnya. Dia beringsut mundur lalu pergi dari hadapanku.
Akhirnya ibu mengajakku kekamarnya.
****
Pandangan mataku nanar menatap sekeliling kamar ibu. Ranjang usang, lemari kayu yang lapuk, saat aku buka isinya hanya baju-baju lama ibu. Ah, ternyata uang yang aku kirim selama ini untuk ibu, digunakan kak Sarah untuk bersenang-senang.
Aku tidak akan tinggal diam, akan kuambil hak ibuku. Saat ini kulihat ibuku sedang berbaring menatap langit langit kamarnya.
"Nduk, ibu bahagia kamu sudah kembali." ungkapnya yang tak lepas menatap ke atas.
"Iren juga bahagia Bu, mulai sekarang aku akan menjaga ibu. Tidak akan kubiarkan ibu di perlakukan buruk lagi oleh kak Sarah."
Kami pun berpelukan, rinduku begitu besar, akhirnya aku bisa mendekap surgaku lagi. Tapi pelukanku tidak lama.
" uhuk uhuk! Sudah, nduk, ibu gak bisa napas kalau kamu kekepin terus." aku akhirnya melerai pelukan.
"Aduh maafin Iren ya, Bu, soalnya kangen banget sama, ibu." kami tersenyum bahagia.
Tiba-tiba aku teringat dengan anak-anak kak Sarah, sedari tadi aku datang tak melihat mereka.
"Oh ya Bu kemana anak-anak kak Sarah? Kok mereka gak ada di rumah." tanyaku kepada ibu.
"Itu, nduk, emh-emh-." ibu menjawab dengan gugup.
Kenapa, Bu-?"
Sarah ! Sarah !
"Ini anakmu dari tadi nangis terus, pusing aku denger tangisan mereka."
"Iya bang maaf tadi Sarah habis mandi."
"Mana nenek tua itu, panggil dia kemari, suruh untuk menenangkan mereka!."
Belum sempat ibu menjawab, terdengar suara gaduh dari luar. Dan siapa nenek tua yang orang itu maksud. Atau jangan-jangan ibu. Dan suara laki-laki itu, aku seperti mengenalnya.
Saat memori otakku tersadar emosiku memuncak lagi. " kurang ajar!" Tanganku terkepal kuat.
Ibu! Ibu ! Suara itu semakin mendekat.
Brak.
Pintu kamar ibu dibuka dengan paksa.
Muncul sosok laki-laki yang kubenci, dia terlihat kaget, matanya melirik ke arah kak Sarah meminta penjelasan.
Kusunggingkan senyum sinis, ternyata ini yang membuat kak Sarah berulah...baiklah tunggu pembalasanku.
Terimakasih yang sudah baca, jgan lupa like dan komen ya ❤️
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
Karin jatuh cinta pada Arya pada pandangan pertama, tetapi gagal menangkap hatinya bahkan setelah tiga tahun menikah. Ketika nyawanya dipertaruhkan, dia menangis di kuburan orang terkasihnya. Itu adalah pukulan terakhir. "Ayo bercerai, Arya." Karin berkembang pesat dalam kebebasan barunya, mendapatkan pengakuan internasional sebagai desainer. Ingatannya kembali, dan dia merebut kembali identitasnya yang sah sebagai pewaris kerajaan perhiasan, sambil merangkul peran barunya sebagai ibu dari bayi kembar yang cantik. Arya panik ketika pelamar yang bersemangat berduyun-duyun ke arah Karin. "Aku salah. Tolong biarkan aku melihat anak-anak kita!"
BERISI ADEGAN HOT++ Leo pria tampan dihadapan dengan situasi sulit, calon mertuanya yang merupakan janda meminta syarat agar Leo memberikan kenikmatan untuknya. Begitu juga dengan Dinda, tanpa sepengetahuan Leo, ternyata ayahnya memberikan persyaratan yang membuat Dinda kaget. Pak Bram yang juga seorang duda merasa tergoda dengan Dinda calon menantunya. Lantas, bagaimana dengan mereka berdua? Apakah mereka akan menerima semua itu, hidup saling mengkhianati di belakang? Atau bagaimana? CERITA INI SERU BANGET... WAJIB KAMU KOLEKSI DAN MEMBACANYA SAMPAI SELESAI !!
Setelah malam yang penuh gairah, Viona meninggalkan sejumlah uang dan ingin pergi, tetapi ditahan oleh sang pria. "Bukankah giliranmu untuk membuatku bahagia?" Viona, selalu menyamar sebagai wanita jelek, tidur dengan om tunangannya, Daniel, untuk melarikan diri dari pertunangannya dengan tunangannya yang tidak setia. Daniel adalah sosok yang paling dihormati dan dikagumi di kota. Kabar tentang petualangan romantisnya beredar, beberapa mengatakan mereka melihatnya mencium seorang wanita di dinding dan yang lain menyebutnya gosip. Siapa yang bisa menjinakkan hati Daniel? Kemudian, yang mengejutkan, Daniel ketahuan membungkuk untuk membantu Viona mengenakan sepatu, semata-mata demi mendapatkan ciuman darinya!
Setelah tiga tahun menikah, Becky akhirnya bercerai dengan suaminya, Rory Arsenio. Pria itu tidak pernah mencintainya. Dia mencintai wanita lain dan wanita itu adalah kakak iparnya, Berline. Suatu hari, sebuah kecelakaan terjadi dan Becky dituduh bertanggung jawab atas keguguran Berline. Seluruh keluarga Arsenio menolak untuk mendengarkan penjelasannya, dan mengutuknya sebagai wanita yang kejam dan jahat hati. Rory bahkan memaksanya untuk membuat pilihan: berlutut di depan Berline untuk meminta maaf, atau menceraikannya. Yang mengejutkan semua orang, Becky memilih yang terakhir. Setelah perceraian itu, Keluarga Arsenio baru mengetahui bahwa wanita yang mereka anggap kejam dan materialistis itu sebenarnya adalah pewaris keluarga super kaya. Rory juga menyadari bahwa mantan istrinya sebenarnya menawan, cantik, dan percaya diri dan dia jatuh cinta padanya. Tapi semuanya sudah terlambat, mantan istrinya tidak mencintainya lagi .... Namun, Rory tidak menyerah dan tetap berusaha memenangkan hati Becky. Apakah Becky akan goyah dan kembali ke sisinya? Atau akankah pria lain masuk ke dalam hatinya?