/0/3055/coverbig.jpg?v=1d0479347e9dd0b8de740072cf4471b7)
Inilah kisah 5 orang pria mapan mencari tulang rusuk sejatinya. Akankah usaha mereka berjalan mulus seperti yang didambakan?
Dina dan Jimmy saling berpandangan dan melempar senyum.
"Beneran kalian sudah jadian?" tanya Dina kepada Neil dan Anita.
Neil menganggukkan kepalanya sedangkan Anita menggeleng disaat bersamaan.
"Oh, jadi masih ragu-ragu rupanya? Awas lho nanti Neil kecantol ciwi syantek," goda Simon kepada Anita yang sekarang sudah mendelik kepada Simon.
Anita sudah tidak canggung lagi berinteraksi dengan keluarga Neil yang memang humoris dan yang pasti sangat suka menggodanya.
"Jangan!" Isyarat Anita dengan raut wajah memelasnya.
"Wah, untung kalian masih di sini. Dedek cantik apa kabar?" Suara Alex menyapa dari belakang punggung Neil.
Serentak semua mata menoleh ke asal suara. Di sana tampak Alex meringis memamerkan deretan gigi putihnya bersandingan dengan Hilya beserta kedua anak kecil berumur tujuh dan empat tahun. Alex sedikit canggung ditatap sedemikian rupa oleh para sahabatnya itu.
"Mau piknik keluarga ini rupanya?" goda Neil dengan satu alisnya yang terangkat ke arah Alex dan Hilya. Hilya adalah sekretaris pribadi Neil di perusahaan pria tersebut.
"Bukan begitu Pak Neil. Ini Pak Alex ngajakin jalan sama anak-anak saja." Hilya gugup memberikan alasan. Ini merupakan kali pertama sepupu bosnya itu mengajak dirinya bertemu dan juga kedua anaknya di luar urusan kantor. Hilya adalah seorang janda dengan dua orang anak.
"Ya, itu namanya piknik," timpal Jimmy tiba-tiba, dengan kedua alisnya yang naik turun kemudian mengerling menggoda ke arah Alex, yang dibalas olehnya dengan memutar kedua matanya malas sedangkan Dina menatap Jimmy dalam-dalam seraya tersenyum tipis. Banyak pemikiran bersarang dibenaknya saat ini. Terutama tentang keberadaan pria di sebelahnya ini, yang kadang bisa sangat menjadi seorang pemaksa dan bisa terlihat biasa saja jika bersama dengan teman-temannya.
'Ternyata pria kaku ini bisa bercanda juga selain 'hot' tentu saja.' Batin Dina.
Ponsel Alex bergetar ia kemudian segera mengangkat panggilan yang ternyata dari saudaranya Marco.
"Halo Bang."
"Aku sudah temukan sepupu kita yang tersayang."
"Oh ya, lalu?"
"Dan dia tidak mau ikut kembali karena ternyata dia sudah menikah." Tampak sekali jika Marco sedang menggeram kesal. Memang Marco kadang tampak tidak sabaran menghadapi tingkah polah satu-satunya sepupu perempuan mereka. Maka dari itu Catty sangat dicintai oleh keduanya.
"Menikah? Lalu bagaimana sekarang, bagaimana dengan tante Tari?"
"Dia bungkam dan hanya mau bicara padamu."
"Astaga! Gadis itu memang!" seru Alex tidak habis pikir seraya menggelengkan kepala dan mendengkus. Selalu saja begitu sedari mereka kecil, Catty selalu sembunyi di belakang punggungnya guna mencari dukungan jika wanita itu melakukan kesalahan. Catty yang berusia dua tahun lebih muda dari Alex memang lebih dekat dengan pemuda periang itu.
"Abang, tolong Dedek! Abang Marco galak, mana bawa cewek lagi ke sini," rengek Catty dengan nada merajuk nan manja, sangat jelas terdengar di seberang sana dan itu hanya berlaku untuk Alex saja.
Di seberang sana Juli yang memang datang bersama dengan Marco dan juga Johan saling berpandangan melihat adegan saling mengadu di depan mereka.
Marco mendengus seraya berkacak pinggang ia tahu kali ini Alex tidak akan mudah luluh dengan bujuk rayu Catty.
Enam bulan sebelumnya
Anita segera mengemasi pakaiannya dan segera keluar dari rumahnya padahal waktu masih menunjukkan pukul empat pagi. Suasana jalanan depan rumahnya masih sangat sepi. Setelah Anita menaruh kunci di tempat biasa, lalu ia segera bergegas menuju jalan raya seraya mendekap tas jinjingnya menghalau rasa gugup, takut dan dinginnya udara pagi hari ini. Beberapa kali pandangannya mengawasi sekitar. Anita pergi dari rumah, kabur tepatnya.
Kini Anita berdiri di depan gerbang rumah mewah yang menjulang tinggi di hadapannya saat ini. Ia sempat ragu apakah Tarsih benar tinggal di sini, jika benar sangat keren sekali pikirnya. Anita membuka tas bulat kecil yang menggantung di bahu kirinya. Ia segera mengeluarkan kertas yang terlipat rapi dalam dompet kecil souvenir pembelian perhiasan. Nomor rumah dan alamat di depannya saat ini sama persis dengan yang tertulis dalam secarik kertas itu.
Ia melihat dua buah tombol yang menempel pada tembok pagar namun saat ia akan menekan tiba-tiba pintu gerbang di depannya terbuka dengan sendirinya. Anita cepat-cepat menyingkir ke samping dan bersandar pada tembok batas pagar karena ada mobil mewah yang mau keluar.
Hari sang penjaga rumah, melihat Anita dan tersenyum. Ia tahu siapa gadis itu karena Tarsih sudah berpesan padanya sebelumnya. Hari mendekat ke arah Anita dan berdiri tak jauh dari gadis itu, sesaat setelah mobil sang majikan berlalu.
Mobil mewah itu sempat berhenti dan menurunkan kaca samping kemudi, sang pengemudi adalah seorang pria yang sangat tampan dan modis menatap penampakan Anita kemudian tersenyum tipis. Sementara Anita tak bisa melihat mata pria tersebut karena pria itu memakai kacamata hitam yang pastinya tak kalah mahal dengan penampilannya. Anita terpaku dan terpana ditatap sedemikian rupa oleh pengemudi tersebut. Andai saja Anita bisa bersuara pasti ia akan menyapa dengan santun.
Terbersit kecemasan di benaknya bagaimana jika pria itu nantinya akan berpikir jika dirinya tidak sopan? Ah, semoga saja pria itu hanya tamu di rumah mewah ini. Anita melirik mencuri pandang ke halaman depan rumah tersebut.
"Sini Neng, ayo Akang antar ke dalam," sambut Hari ramah.
Anita mendekat ke arah Hari dengan tersenyum lembut kemudian mengikutinya ke dalam lewat pintu samping yang dikhususkan untuk para pekerja di rumah yang megah bagai istana.
"Eh iya Neng, si Eneng teh udah lulus sekolah?" tanya Hari.
Anita mengangguk dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.
Hari yang mendapatkan senyum ramah sampai menelan salivanya kasar. 'Aduh senyum si Eneng mah bikin dada aing jedak jeduk. Kalau jaman enow bilang termehek-mehek, jiwa muda meronta.'
Hari yang memang masih berusia muda sekitar dua puluh dua tahun, bersih dan tampan kini merasa geli dengan pemikirannya sendiri.
'Ternyata tetangga Bi Tarsih cantik sekali walaupun tuna wicara tak apalah asal bisa masak, beberes rumah. Semoga teh, Neng Anita mau dengan aing.'
Walaupun jelas Anita memiliki kekurangan, tetapi dengan tubuhnya yang tinggi dengan bentuk tubuhnya semampai dengan ukuran dada yang diatas rata-rata, serta pinggul ramping bagaikan biola. Kulit yang putih bagaikan porselen dan memiliki pori-pori wajah yang tak terlihat. Laki-laki yang sehat pasti akan terpesona kepadanya. Oh ya, tidak lupa juga rambutnya yang panjang terurai sepanjang tulang belakangnya, tergerai indah dan harum. Matanya yang sedikit sipit, tulang pipi tinggi yang masih sedikit tertutup bulatnya pipi sisa-sisa penampakan masa kanak-kanaknya dan bibir sedikit mungil tetapi penuh dengan warna merah muda alami tanpa polesan.
Bahu Hari yang sedang melamun menikmati pemandangan indah di depannya itu, ditepuk oleh Tarsih dari belakang. Anita yang memang sudah melihatnya hanya tersenyum geli menatap keduanya. Serta kekagetan Hari merupakan hiburan bagi Anita. Hari saja tidak sadar jika sampai air liurnya hampir menetes, memalukan bukan?
"Hayo, bengong aja," tegur Tarsih.
Hari hanya meringis karena kekagumannya. "Tau nggak Bi, tadi teh aing kira ketemu bidadari waktu membuka gerbang eh ternyata beneran. Bidadari bumi mendarat mulus di tempat kerja aing yang megah ini. Duh tambah betah kerjanya kalau begini." Setelah berkata demikian, Hari kemudian kembali lagi ke pos jaganya.
"Da ... da .... Eneng cantik, sampai jumpa lagi!" pamitnya sambil berlari kecil ke depan membukakan gerbang saat bersamaan ada suara klakson mobil.
Asoka Lavanya Ekadanta, bukanlah anak kandung dari pasangan Dirandra Ekadanta dan Kamini Berto. Namun kasih sayang yang keluarga dari sulung Ekadanta itu berikan kepadanya sama dengan yang mereka berikan kepada anak kandung mereka yang lain. Asoka menyadari ada yang berbeda dari dirinya dan saudaranya yang lain sejak banyaknya teror yang tertuju padanya semenjak balita sampai dewasa. Keadaan semakin tidak terkendali, sehingga ia memutuskan untuk menjauh dari keluarga yang selama ini membesarkannya. Sanggupkah Asoka berjuang menghentikan penyebab teror dan menguak tabir siapa dalang dari semua peristiwa yang pada akhirnya tidak hanya mengancam nyawanya tetapi orang-orang terkasih serta memenangkan kembali cinta dari satu-satunya wanita yang selalu tulus padanya selama ini? Bagi yang sudah membaca KAMINI, Duri Dalam Daging dan Siapa Di Hatimu wajib baca ini. Ekadanta Series ❤️ Siapa di Hatimu ❤️ Teror Asoka ❤️ Pesona Karuna Sankara
Semua berawal dari pernikahan terpaksa yang terjadi antara Belinda dan Gio. Gio berusaha menyakiti Belinda agar ingin berpisah darinya. Namun wanita itu bertahan sampai buah hatinya terlahir. Dari situ awal munculnya semua rahasia terpendam dari Belinda dan bagaimana mereka berdua saling menguatkan demi keutuhan rumah tangga dari orang lain yang menginginkan kehancuran mereka.
Anika Larasati setelah sembuh dari depresinya kini tak kuasa menahan rindu kepada sang buah hati dan pria yang ia cintai. Gafi Beryl tak kuasa lagi menahan gejolak rindu pada sang pujaan hati hingga pada akhirnya berani menentang keinginan keluarganya. Citra Larasati menekan kerinduannya dengan menyembunyikan keberadaan sang buah hati dari suaminya yang sudah dimiliki wanita lain. Noah Berto menghalalkan berbagai macam cara agar kembali mendapatkan cintanya. Mereka berempat dipertemukan dalam upaya meraih pengobat rindu oleh takdir yang saling mengikat erat dalam indahnya pengampunan.
Pernikahan yang telah dibangun selama 10 tahun kandas dan kepergiannya untuk membalas sakit hati, membuka semua tabir rahasia kelam yang tertutup rapat.
KETIKA CINTA DIDUSTAI Mengenal sejak remaja dan intensitas pertemuan yang terlalu sering membuat Mega Asturi memiliki perasaan lebih terhadap Athaya Tonda. Adik dari teman sepermainan. Namun karena rasa rendah diri dan kenyataan akan perbedaan status sosial mereka sesuatu hal yang terjadi padanya, membuat gadis itu menekan perasaannya dan memilih menolak pemuda itu. Namun ia tidak bisa menghindar kembali saat pria itu dengan sangat gigih berusaha mendekat padanya. Saat terdesak hanya satu hal yang bisa dirinya lakukan mendustai rasa cinta yang dirinya miliki. Pikirnya dengan begitu hatinya akan tetap baik-baik saja. Namun bagaimana dengan Athaya? Apakah pemuda tampan yang telah berubah menjadi pria matang itu akan diam dan memilih pergi walaupun rasa memiliki itu sungguh erat menguasai sanubari?
Kekecewaan yang dirasakan Cempaka dan perbuatan yang tidak menyenangkan akibat ulah Abimanyu membuat gadis itu memutuskan untuk kembali ke Amerika dan menetap di sana. Hingga dua tahun kemudian ia diminta kembali oleh orang tuanya. Ia kembali membawa rahasia yang akhirnya membuat ia tidak bisa menolak kehadiran Abimanyu kembali ke dalam hidupnya. Namun kekecewaan kembali menderanya dan sekali lagi ia memilih melarikan diri dari masalah. Sampai akhirnya Abimanyu beserta keluarganya menyusulnya ke Amerika dan seluruh rahasia masa lalu Abimanyu dan penyebab pria itu sedari dulu sering berlaku dingin kepadanya akhirnya terungkap.
Kemudian Andre membuka atasannya memperlihatkan dada-nya yang bidang, nafasku makin memburu. Kuraba dada-nya itu dari atas sampah kebawah melawati perut, dah sampailah di selangkangannya. Sambil kuraba dan remas gemas selangkangannya “Ini yang bikin tante tadi penasaran sejak di toko Albert”. “Ini menjadi milik-mu malam ini, atau bahkan seterusnya kalau tante mau” “Buka ya sayang, tante pengen lihat punya-mu” pintuku memelas. Yang ada dia membuka celananya secara perlahan untuk menggodaku. Tak sabar aku pun jongkok membantunya biar cepat. Sekarang kepalaku sejajar dengan pinggangnya, “Hehehe gak sabar banget nih tan?” ejeknya kepadaku. Tak kupedulikan itu, yang hanya ada di dalam kepalaku adalah penis-nya yang telah membuat penasaran seharian ini. *Srettttt……
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
Setelah tiga tahun menikah, Becky akhirnya bercerai dengan suaminya, Rory Arsenio. Pria itu tidak pernah mencintainya. Dia mencintai wanita lain dan wanita itu adalah kakak iparnya, Berline. Suatu hari, sebuah kecelakaan terjadi dan Becky dituduh bertanggung jawab atas keguguran Berline. Seluruh keluarga Arsenio menolak untuk mendengarkan penjelasannya, dan mengutuknya sebagai wanita yang kejam dan jahat hati. Rory bahkan memaksanya untuk membuat pilihan: berlutut di depan Berline untuk meminta maaf, atau menceraikannya. Yang mengejutkan semua orang, Becky memilih yang terakhir. Setelah perceraian itu, Keluarga Arsenio baru mengetahui bahwa wanita yang mereka anggap kejam dan materialistis itu sebenarnya adalah pewaris keluarga super kaya. Rory juga menyadari bahwa mantan istrinya sebenarnya menawan, cantik, dan percaya diri dan dia jatuh cinta padanya. Tapi semuanya sudah terlambat, mantan istrinya tidak mencintainya lagi .... Namun, Rory tidak menyerah dan tetap berusaha memenangkan hati Becky. Apakah Becky akan goyah dan kembali ke sisinya? Atau akankah pria lain masuk ke dalam hatinya?
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.