Semua berawal dari pernikahan terpaksa yang terjadi antara Belinda dan Gio. Gio berusaha menyakiti Belinda agar ingin berpisah darinya. Namun wanita itu bertahan sampai buah hatinya terlahir. Dari situ awal munculnya semua rahasia terpendam dari Belinda dan bagaimana mereka berdua saling menguatkan demi keutuhan rumah tangga dari orang lain yang menginginkan kehancuran mereka.
Gio sedang merapikan dokumen di atas meja kerja yang hendak dibawa pulang, saat pintu ruang kerjanya terbuka dan muncullah Tasia, sang sekretaris.
"Jangan lupa, kamu harus segera bilang pada Linda untuk menceraikan dia jika anaknya perempuan. Aku yang akan memberikan anak laki-laki padamu. Ikhlaskan saja uang yang diberikan kakekmu padanya. Lagi pula, kamu punya lebih dari cukup. Sudah hampir lima tahun aku menunggumu, Gio," ujar Tasia yang kemudian duduk di sofa.
Gio mendengkus seraya berkacak pinggang. Sebetulnya suasana hatinya saat ini sedang tidak baik. Ia sudah capek bersandiwara di depan wanita ini. Gio tidak ingin menipu perasaannya. Siapa pun akan dengan mudah jatuh cinta dengan Tasia. Semua juga didukung dengan kemolekan tubuh dan cara kerjanya yang kompeten. Hanya saja, wanita ini terlalu misterius dan Gio ingin membuka kedoknya. Namun, sudah empat tahun berlalu semuanya belum berhasil. Aneh, setiap ia ingin mendapatkan proyek di pulau seberang selalu tidak berhasil. Sekalinya berhasil, itu hanyalah sebagian kecil dan pencapaian terbesarnya tidak ada sangkut paut dengan keinginannya mendapatkan tanah idaman sang kakek yang berasal dari tanah lelang.
Gio tak ingin menduga-duga, tetapi wanita yang telah ia pacari cukup lama ini juga merupakan wanita yang penuh rahasia. Terlebih, adanya surat ancaman yang selalu ditujukan kepadanya untuk tidak melepaskan Tasia. Gio bukanlah orang bodoh, surat-surat berupa kertas fisik dan surel telah diperiksa kepolisian, tetapi selalu menemui jalan buntu. Gio belum bisa melepaskannya juga karena bahaya yang mengintai sang istri. Ia hanya perlu bertahan sebentar lagi, seperti yang dijanjikan orang-orang yang telah disewanya. Padahal jika mau, dirinya bisa turun tangan sendiri. Akan tetapi, jelas ia tidak bisa gegabah saat ini, Belinda sedang hamil dan ia tak ingin mengambil resiko tersebut.
"Aku sudah mendengarnya ribuan kali, dan masih sangat mengingatnya. Sabarlah sebentar lagi. Kontrak kami sampai tahun kelima dan itu tinggal menghitung bulan."
"Kamu akan pulang?"
"Tentu."
"Kalau begitu aku ikut denganmu."
Ucapan Tasia membuat Gio menghentikan kegiatannya dan menatap tidak percaya pada wanita itu. "Aku harus di rumah sekarang. Kita bisa bertemu besok saat pergi ke luar kota."
Gio rindu memeluk istrinya tersebut. Istri yang selama ini orang-orang tahu tidak pernah dipedulikan. Awalnya memang semuanya tanpa cinta, tetapi kesetiaan Belinda dan kepatuhan terhadap semua yang Gio lakukan membuat pria itu luluh dan sangat mencintainya. Hanya saja, ancaman demi ancaman ini harus ia bereskan dulu sebelum benar-benar bisa menunjukkan perasaannya kepada sang istri.
Tasia menggeleng manja. "Tidak. Aku tidak mau kamu hanya berdua dengannya. Lihat, sejak kamu mengembalikan para pembantu ke rumah orang tuamu dan kalian tinggal berdua, sekarang dia hamil anakmu."
"Jangan konyol dan apa kamu pikir aku meniduri dia saat kami hanya berdua? Kami ini suami istri Tasia. Kalau-kalau kamu lupa."
Tasia menggebrak meja di depannya dengan tatapan tajam. Dia membalas sorot mata Gio dengan alis memicing. Darahnya mendidih mendengar perkataan Gio yang frontal dan tidak memperdulikan perasaannya itu. Tasia tahu, ia menjalin hubungan dengan pria beristri. Akan tetapi, ia lebih dulu menjalin kasih dengan Gio sebelum wanita miskin itu masuk dan merebut perhatian keluarga besar Zaron serta Handari. Wanita licik, menjerat Gio dengan mendekati keluarganya terlebih dulu, hal itu juga membuat rencana yang telah disusun Tasia hancur berantakan. Apa ia ingin memulai dari nol kembali? Jelas tidak, Tasia sudah hampir kehabisan waktu, ia tak ingin hidup dalam kemelaratan.
"Aku kekasihmu, kalau kau lupa. Jangan main-main denganku, Gio! Dan, bisa-bisanya kamu mengataiku konyol lantas bercerita tentang kegiatan bercinta kalian! Kamu tidak peduli dengan perasaanku?!"
"Tentu saja tidak, Sayang. Jangan emosi, ingat dengan kesehatanmu," rayu Gio.
Namun, jelas ia tidak akan meminta maaf dengan apa yang di katakan barusan. Peduli setan jika Tasia merasakan sesuatu yang tidak beres. Namun, rasanya tidak mungkin. Tasia terlalu mencintainya dan pasti akan memaafkan lidahnya yang tajam seperti halnya Belinda-nya. Sungguh, ia ingin mengenyahkan kekhawatiran sesekali.
"Aku bisa saja mati saat ini. Jantungku lemah dan itu semua karena kamu. Kamu harus ingat dengan pesan Hasan untuk selalu menjagaku, bukan?"
"Tentu saja aku ingat. Dia teman baik dan karenaku dia pergi."
Gio bingung, sampai detik ini ia tidak bisa menemukan keberadaan Hasan yang dulu mengalami kecelakaan bersamanya. Jasadnya juga tidak ditemukan, hanya pesannya sebelum kecelakaan itu terjadi adalah jangan pernah meninggalkan Tasia apa pun yang terjadi.
"Aku akan ikut ke rumahmu. Menginap di sana," ucap Tasia dengan mengusap punggung Gio dan mengecup pipi kanannya.
"Baiklah kalau begitu, ayo kita pulang," ajak Gio yang pasrah dengan keinginan kekasihnya.
♥
Belinda sedang menikmati coklat hangat dan sebuah donat ukuran jumbo dengan taburan kacang almond cincang di atasnya, saat di depannya berdiri menjulang pria tampan yang sudah menghilang lebih dari empat tahun lamanya. Pria itu tersenyum ramah dan kemudian duduk di depannya tanpa permisi.
"Kamu semakin cantik saja."
"Hasan, lama tidak bertemu. Ke mana saja?" tanya Belinda dengan tatapan terkejut yang tak bisa ditutupi.
Hasan terkekeh sambil merapikan jaket kulitnya. "Aku baik. Kamu sepertinya keheranan bertemu kembali denganku?"
"Kamu menghilang begitu saja sejak kecelakaan itu, jadi aku sangat terkejut," ucap Belinda jujur. Ia sendiri bingung dengan apa yang harus dikatakan kepada pria ini. "Dan, melewatkan pernikahanku dan Gio."
Wajah Hasan berubah serius. Kini, dengan tatapan intens ia berkata, "Seharusnya kamu tidak menikah dengan Gio, Linda. Itu merupakan kesalahan besar. Lagi pula, itu bukanlah kecelakaan pertamaku dan bukan sekali ini aku menghilang dari hadapanmu."
"Kenapa begitu?" tanya Belinda dengan suara tercekat. Detak jantungnya bergemuruh. Ia sampai takut, jika Hasan bisa mendengar suara degup jantungnya. Seperti dirinya yang bisa mendengarnya, sampai ke gendang telinga.
"Dengar, suamimu tidak akan pernah bisa berpaling dari Tasia karena keberadaanmu sedari awal adalah sebuah kesalahan. Kamu itu hanya menjadi batu sandungan dalam kehidupan percintaan mereka. Apa kamu tidak merasa heran atau memang tidak peduli? Bertahan dalam ketidakpastian hanya hanya akan menyakiti dirimu sendiri. Pergilah, tinggalkan Gio! Gapai bahagiamu dan jika kamu perlu pertolongan, aku bisa membantumu," ucap Hasan yang kini mencondongkan tubuh merapat kepada Belinda, tetapi wanita itu beringsut menjauh.
"Kamu seolah-olah tahu tentang kehidupan pernikahanku," ujar Belinda seraya tersenyum masam. Belinda tidak habis pikir, pria ini baru saja muncul setelah bertahun-tahun menghilang dan sekarang berbicara seolah selama ini ia ada dan terlibat dalam hidup Belinda. Namun, dirinya tak ingin mengakui dengan begitu mudah terlebih kepada orang yang sudah lama tidak ia lihat batang hidungnya.
"Kamu tampaknya sedang tidak baik-baik saja." Perkataan Hasan jelas sekali terlihat sebagai pernyataan bukan pertanyaan yang diucapkan dengan penuh percaya diri.
"Bukan urusanmu. Aku rasa sungguh tidak sopan kamu berkata seperti itu. Dia temanmu dulu, sahabatmu. Bagaimana bisa kamu berbuat seperti ini?" balas Belinda yang mulai merasa tidak nyaman dengan keberadaan pria ini.
Belinda menyandarkan punggung pada sofa dan menghembuskan napas lelah. Semua yang dikatakan Hasan terasa benar di telinganya. Seandainya semua itu, dikatakan jauh sebelum ia menerima pernikahan yang dirancang oleh Jendra Handari, semuanya tentu tidak seperti saat ini. Menghadapi kehamilan seorang diri bukanlah perkara mudah. Memiliki suami, tetapi tetap hidup dalam kesendirian atau sebatang kara sudah biasa Belinda rasakan. Jangankan suami yang tidak mencintainya, ibu yang melahirkan dirinya dan selalu berbuat kasar saja selama ini, bisa dihadapi. Kepasrahan, itu yang membuat Belinda bisa bertahan. Toh, pernikahan ini terjadi demi sang ayah yang terbaring lemah tidak berdaya, sementara saudaranya yang lain tidak bisa membantu. Syukur-syukur mereka masih bisa memberikan bantuan untuk makan sehari-hari.
Lahir dari keluarga sederhana tidak membuat Belinda meratapi nasib. Hanya saja, kadang kala timbul rasa penyesalan di dalam diri jika mengingat semua. Sifat tidak tega dan janjinya pada pria tua itu, membuat dirinya terseret dalam arus hubungan tanpa cinta dengan Gio Zaron, cucu dari pria baik hati yang sudah membantunya untuk meneruskan pendidikan dan bahkan memberikan dirinya pekerjaan, hanya karena Belinda pernah menolong Jendra saat akan terserempet sebuah mobil.
"Semuanya sudah terlambat sekarang," jawab Belinda seraya menunduk, kepercayaan dirinya sedang terguncang saat ini. Ia baru menyadari sangat membutuhkan teman bicara. Namun, untuk bercerita pada seseorang seperti Hasan yang muncul entah dari mana, sangat tidak mungkin. Apalagi, pria itu tampak memusuhi suaminya. Sungguh aneh, karena jika dirinya tak salah ingat Hasan yang meminta Gio untuk tidak meninggalkan Tasia. Sekarang, pria itu meminta dirinya untuk meninggalkan Gio dan meminta bantuan kepadanya? Ini lebih tidak masuk akal.
"Semua belum terlambat. Setelah melahirkan, bercerailah dari Gio dan carilah aku."
"Kenapa kamu kembali? Bukankah, kamu sudah pergi jauh? Kamu teman Mbak Tasia dan Gio. Kenapa kamu ingin membantuku?"
"Ada beberapa hal yang harus aku selesaikan di kota ini."
"Itu tidak menjawab pertanyaanku. Baiklah aku harus pergi sekarang. Aku tidak mau Gio pulang dan tidak mendapati aku di rumah."
Pria bernama Hasan itu mendengkus lalu tertawa lirih meremehkan. "Apa kamu pikir suamimu peduli dengan hal itu?"
"Tentu saja dia akan peduli," balas Belinda yang tidak ingin orang lain terlalu ikut campur urusan rumah tangganya, termasuk pria tampan di depannya saat ini yang setahu Belinda merupakan sahabat sang suami dan juga kenalan dari Tasia, calon madunya jika sang suami benar-benar akan menikahi wanita itu.
"Suatu hari kita akan bertemu kembali dan kamu akan meminta bantuan dariku. Aku cinta kamu, Linda."
Belinda tidak menyahuti ucapan pria yang memiliki rasa percaya diri sangat tinggi itu. Dengan perutnya yang besar, wanita itu segera bangkit dari sofa, lalu pergi dari sana. Ia bisa melihat pintu gerbang rumahnya dari kafe ini yang letaknya juga berdekatan dengan kios salah satu ekspedisi langganannya untuk mengirim hasil kerjanya. Ia tidak ingin selalu dianggap sebagai parasit, walau kenyataan sebenarnya jelas tidak bisa dikatakan demikian. Bukankah sudah menjadi tugas seorang suami untuk menafkahi istrinya?
Inilah kisah 5 orang pria mapan mencari tulang rusuk sejatinya. Akankah usaha mereka berjalan mulus seperti yang didambakan?
Asoka Lavanya Ekadanta, bukanlah anak kandung dari pasangan Dirandra Ekadanta dan Kamini Berto. Namun kasih sayang yang keluarga dari sulung Ekadanta itu berikan kepadanya sama dengan yang mereka berikan kepada anak kandung mereka yang lain. Asoka menyadari ada yang berbeda dari dirinya dan saudaranya yang lain sejak banyaknya teror yang tertuju padanya semenjak balita sampai dewasa. Keadaan semakin tidak terkendali, sehingga ia memutuskan untuk menjauh dari keluarga yang selama ini membesarkannya. Sanggupkah Asoka berjuang menghentikan penyebab teror dan menguak tabir siapa dalang dari semua peristiwa yang pada akhirnya tidak hanya mengancam nyawanya tetapi orang-orang terkasih serta memenangkan kembali cinta dari satu-satunya wanita yang selalu tulus padanya selama ini? Bagi yang sudah membaca KAMINI, Duri Dalam Daging dan Siapa Di Hatimu wajib baca ini. Ekadanta Series ❤️ Siapa di Hatimu ❤️ Teror Asoka ❤️ Pesona Karuna Sankara
Anika Larasati setelah sembuh dari depresinya kini tak kuasa menahan rindu kepada sang buah hati dan pria yang ia cintai. Gafi Beryl tak kuasa lagi menahan gejolak rindu pada sang pujaan hati hingga pada akhirnya berani menentang keinginan keluarganya. Citra Larasati menekan kerinduannya dengan menyembunyikan keberadaan sang buah hati dari suaminya yang sudah dimiliki wanita lain. Noah Berto menghalalkan berbagai macam cara agar kembali mendapatkan cintanya. Mereka berempat dipertemukan dalam upaya meraih pengobat rindu oleh takdir yang saling mengikat erat dalam indahnya pengampunan.
Pernikahan yang telah dibangun selama 10 tahun kandas dan kepergiannya untuk membalas sakit hati, membuka semua tabir rahasia kelam yang tertutup rapat.
KETIKA CINTA DIDUSTAI Mengenal sejak remaja dan intensitas pertemuan yang terlalu sering membuat Mega Asturi memiliki perasaan lebih terhadap Athaya Tonda. Adik dari teman sepermainan. Namun karena rasa rendah diri dan kenyataan akan perbedaan status sosial mereka sesuatu hal yang terjadi padanya, membuat gadis itu menekan perasaannya dan memilih menolak pemuda itu. Namun ia tidak bisa menghindar kembali saat pria itu dengan sangat gigih berusaha mendekat padanya. Saat terdesak hanya satu hal yang bisa dirinya lakukan mendustai rasa cinta yang dirinya miliki. Pikirnya dengan begitu hatinya akan tetap baik-baik saja. Namun bagaimana dengan Athaya? Apakah pemuda tampan yang telah berubah menjadi pria matang itu akan diam dan memilih pergi walaupun rasa memiliki itu sungguh erat menguasai sanubari?
Kekecewaan yang dirasakan Cempaka dan perbuatan yang tidak menyenangkan akibat ulah Abimanyu membuat gadis itu memutuskan untuk kembali ke Amerika dan menetap di sana. Hingga dua tahun kemudian ia diminta kembali oleh orang tuanya. Ia kembali membawa rahasia yang akhirnya membuat ia tidak bisa menolak kehadiran Abimanyu kembali ke dalam hidupnya. Namun kekecewaan kembali menderanya dan sekali lagi ia memilih melarikan diri dari masalah. Sampai akhirnya Abimanyu beserta keluarganya menyusulnya ke Amerika dan seluruh rahasia masa lalu Abimanyu dan penyebab pria itu sedari dulu sering berlaku dingin kepadanya akhirnya terungkap.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Banyak orang sering mengatakan bahwa level mencintai paling tertinggi adalah merelakan, mengikhlaskan, dan membuat sosok yang menempati hati ini supaya mendapatkan kebahagiaan selalu-meskipun sumber kebahagiaan itu bukanlah kita, melainkan orang lain. Sallyana berpikir kisah cintanya akan selalu mulus dan damai, namun takdir berkata lain. Veen-pemuda itu memaksanya untuk mundur membawa perasaan yang perlahan mulai terkikis oleh rasa perih dari sebuah penolakan. Ketika Sallyana mulai berhasil mengikhlaskan dan merelakan sosok itu menghilang dari hidup maupun hatinya, takdir justru memutuskan untuk kembali mempertemukan mereka berdua dengan status dan hubungan yang sudah tidak lagi sama seperti dulu kala. Akankah Sallyana kembali mencintai Veen? Apakah takdir akhirnya mengambil keputusan untuk mempersatukan mereka berdua setelah sempat terpisah? Atau takdir justru menyandingkan Sallyana dengan pemuda yang pernah mampir dalam hatinya saat sedang menjalani proses melupakan sosok Veen?
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Hanya ada satu pria di hati Regina, dan itu adalah Malvin. Pada tahun kedua pernikahannya dengannya, dia hamil. Kegembiraan Regina tidak mengenal batas. Akan tetapi sebelum dia bisa menyampaikan berita itu pada suaminya, pria itu menyodorinya surat cerai karena ingin menikahi cinta pertamanya. Setelah kecelakaan, Regina terbaring di genangan darahnya sendiri dan memanggil Malvin untuk meminta bantuan. Sayangnya, dia pergi dengan cinta pertamanya di pelukannya. Regina lolos dari kematian dengan tipis. Setelah itu, dia memutuskan untuk mengembalikan hidupnya ke jalurnya. Namanya ada di mana-mana bertahun-tahun kemudian. Malvin menjadi sangat tidak nyaman. Untuk beberapa alasan, dia mulai merindukannya. Hatinya sakit ketika dia melihatnya tersenyum dengan pria lain. Dia melabrak pernikahannya dan berlutut saat Regina berada di altar. Dengan mata merah, dia bertanya, "Aku kira kamu mengatakan cintamu untukku tak terpatahkan? Kenapa kamu menikah dengan orang lain? Kembalilah padaku!"
“Usir wanita ini keluar!” "Lempar wanita ini ke laut!” Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan“Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, “Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?” Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.