mendapati mama mertuanya sedang dudu
dah menengok bayimu. Kenapa
n merepotkan Mama
antu Mama sendiri. Tolong hargai Mama, ceritakan apa yang terjadi sebetulnya?" Mala menggeser kursinya lebi
ya dan selalu mengeksploitasi dirinya membuat ia merasa tertekan. Belinda dulu berharap, dengan menerima kenyataan dijodohkan dengan pria tampan yang me
putus karena berita yang ia dapatkan barusan. Bayi perempuan, sial memang. Ia sangat kecewa. Pasalnya bayi yang sangat ia dan keluarga besarnya idam-idamkan adalah b
ahun ya
nya untuk dipersunting oleh Gio Zaron. Tidak ada lagi bos ya
Bilang saja Belinda jahat, merebut Gio dari Tasia. Ia sangat tahu dirinya bersalah menyetujui semua ini. Ia tahu, akan terjerumus pada lingkaran setan yang ia setujui demi terhindar dari lingkaran lainnya. Harapan indah musnah saat m
a orang tuanya. Sekarang semuanya sudah terlanjur terjadi, bukan hanya karena permintaan mamanya, tetapi juga karena keinginan sang kakek yang menginginkan dirinya untuk menikahi Belinda. Gio ju
a kemewahan seperti ke keluarganya. Namun, yang terjadi adalah kebalikannya. Gio bahkan hanya mendapatkan bagian sebagai
alam. "Mama tidak mau tahu kamu harus baik
gung jawab Gio, begitu? Bukankah kebahagiaan ter
eori. Turuti saja apa yang Mama bi
mbil berkas agar tidak dicurigai oleh kedua orang tua Gio. Padahal kenyataan yang sebenar
ini. Kamu milikku," kata
p milikmu
gga Gio merasakan air mata Tasia men
emberikan cucu untuk keluarga kami. Kamu tahu betul aku hanyalah anak tunggal, sementara saudara sepupuku sangat banyak. Ma
sap air matanya. "Baiklah, aku akan membetulkan riasanku d
i ini mau mengerti dan berhenti menangis. Meliha
akan keluar sebentar ada yang harus ak
ampai kamu jatuh cinta dengannya. Aku mo
dengan lembut. "Tidak akan, Sayang.
Ia mengedarkan pandangan pada kubikel-kubikel yang berjejer rapi. Nam
? Baru saja menerima perjodo
rit tergagap. Tak menyangka jika direktur mere
Gio dengan ketus dan dingin. Sungguh ia menahan kejengke
. Semua milik Bapak," ja
melihat sosok itu berbelok dari toilet menuju ruang pantry. Gio
bantu, Pak?" tanya I
an ngerumpi," ujar Gio dingin tanpa menoleh
tetapi diurungkan. Ia tidak akan mengambil resiko untuk menguping kali ini. Mungkin saja sang atasan sedang sidak langsung kebersihan pantr
dohan itu," ucap Gio seraya mencengkr
ngkap alasan yang sebenarnya. Ia terkejut, atasannya bisa menemukan dirinya di sini. Belin
ya, kamu murahan Belinda Amania. Seharusnya juga Mama tidak perlu memberikan uang sebanyak itu kepadamu.
wanita seperti itu. Semua saya lakukan kar
Usianya sudah tidak akan lama lagi," jawab Gio
g memiliki kanker lidah dan selalu terbaring di ranjang tidak pernah menaruh rasa sayang kepadanya. Ia me
erasakan cengkraman Gio yang mengeras. Andaikata ia sudah renta pasti
aik saja. Sebelum pernikahan berlangsung, lebih baik kamu pergi dari kota ini. Tet
bulan harus mengumpulkan uang sebanyak 250 juta? Dari mana ia akan memperolehnya? Apakah menjual ke
mendapatkan uang se
an masuk kedalam hidupku. Jadi, terimalah konsekuensinya." Gi
kakinya melemas dan ia terduduk di la