Nadira begitu membenci Arumi dan memutuskan untuk menjebak Saga, kakaknya tidur bersama wanita lain yang notabennya adalah sekretaris Saga di kantor untuk membuat rumah tangga Saga dan Arumi hancur. Tidak dapat dihindari benih-benih cinta mulai tumbuh di hati Saga yang memutuskan menjalin hubungan diam-diam bersama sekretarisnya dan berpaling dari Arumi. Sikap Saga mulai berubah menjadi dingin dan ketus kepada Arumi membuat Arumi heran. Seiring berjalannya waktu Arumi menemukan jawaban apa yang telah membuat suaminya itu berubah.
"Mas Saga tolong Nadira mas! Nadira dicegat sama dua preman dan diancam akan dilecehkan. Nadira benar-benar takut mas. Di sini sepi. Nggak ada yang bisa Nadira mintai pertolongan. Nadira takut kedua preman itu akan melecehkan Nadira lalu setelah itu menghabisi Nadira."
Saga berubah posisi menjadi duduk setelah mendengar suara ketakutan Nadira yang berasal dari dalam ponselnya.
"Beritahu mas kamu ada di mana sekarang."
"Alamatnya sudah Nadira share ke nomor mas Saga. Mas Saga buruan datang ke sini ya. Nadira takut. Apalagi kedua preman itu membawa pisau. Sepertinya mereka ingin melukai Nadira mas."
"Mas segera ke sana sekarang."
Saga mengakhiri sambungan telepon mereka.
"Siapa yang menelpon mas?" Arumi ikut berubah posisi menjadi duduk di samping Saga.
"Nadira."
"Terus Nadira bilang apa?"
"Nadira dicegat sama preman dan diancam akan dilecehkan," Saga memberitahu Arumi.
"Arumi, mas harus buru-buru pergi sekarang. Kamu nggak papa kan mas tinggal bersama Romeo di rumah?" Saga menyibak selimut tebal yang menutupi sebagian tubuhnya kemudian meraih kunci mobil yang ada di atas nakas.
Arumi menganggukan kepala.
"Aku gak papa mas. Demi keselamatan Nadira."
Saga tersenyum. Menarik kepala istrinya mendekat lalu memberikan kecupan singkat di kening Arumi.
"Mas pergi dulu," pamit Saga.
"Hati-hati," pesan Arumi.
Saga mengangguk pelan kemudian turun dari atas tempat tidur. Arumi memandang punggung Saga yang berjalan keluar kamar lalu menghilang ditelan pintu kamar.
"Semoga Nadira baik-baik aja dan nggak terjadi hal buruk kepada Nadira. Begitu pula dengan mas Saga," Arumi tak henti-hentinya memanjatkan doa supaya Nadira dan juga Saga dijauhkan dari segala marabahaya.
****
Saga menghentikan laju mobilnya di halaman luas sebuah bar malam. Setelah laju mobil benar-benar berhenti Saga turun dari dalamnya dan menutup kembali pintu mobilnya.
"Mas Saga ya?"
Saga menatap kedua gadis berpakaian sangat ketat, pendek, sehingga memperlihatkan bagian pahanya, seperti kurang bahan yang berdiri di hadapannya secara bergantian.
"Nadira ada di dalam mas. Tadi Nadira meminta kita untuk mengantarkan mas Saga masuk ke dalam," ujar salah satu dari mereka.
Saga memandangi bar malam tempat ia berada sekarang. Benarkah adiknya ada di dalam? Bukankah tadi Nadira bilang bahwa dia sedang dicegat oleh dua preman? Apa mungkin kedua preman itu yang membawa Nadira ke tempat ini. Apa jangan-jangan mereka sudah menjual Nadira kepada pemilik bar malam ini dan sekarang Nadira ada di dalam dan sedang dilecehkan oleh pria hidung belang? Bila benar begitu ini tidak bisa dibiarkan.
"Ayo mas," salah satu dari mereka menjulurkan tangannya. Berharap Saga akan dengan senang hati menyambut uluran tangan mereka lalu masuk ke dalam bersama-sama.
Saga tersenyum paksa dan berlalu meninggalkan keduanya memasuki bar malam itu. Sesampainya di dalam Saga mengedarkan pandangan ke seluruh arah. Ada banyak orang di sini. Akan kah dia berhasil menemukan keberadaan Nadira yang entah di mana di antara sekian banyak manusia yang hampir memenuhi tempat ini? Saga heran, kenapa ada banyak sekali orang yang suka datang ke tempat seperti ini. Tempat yang dipenuhi oleh kepulan asap rokok sehingga menyesakan pernafasan juga perempuan-perempuan yang mengenakan pakaian kurang bahan dan memperlihatkan lekuk tubuh mereka yang akan menambah dosa bagi siapa saja yang melihatnya.
Tatapan Saka tertuju pada sosok perempuan yang tengah menikmati segelas wine di atas sofa abu-abu di sudut ruangan. Sendirian, lalu di mana kedua preman yang Nadira maksud?
Saga melangkahkan kedua kakinya mendekati Nadira.
"Loh mas Saga? Mas Saga sudah sampai?"
"Kita pulang," Saga menarik tangan Nadira.
"Baru juga sampai mas. Masa mau pulang."
"Kita pulang sekarang," ucap Saga sekali lagi. Dia tidak betah berlama-lama berada di tempat seperti ini. Bau minuman beralkohol yang sangat menyengat membuat Saga menjadi ingin muntah.
"Buru-buru banget mas. Duduk aja dulu. Kita minum-minum sebentar," Nadira menarik pergelangan tangan Saga. Memaksa Saga agar duduk di sampingnya.
Nadira memberikan secangkir wine kepada Saga.
"Diminum dulu mas. Mas Saga belum pernah mengonsumsi minuman semacam ini kan? Cobain deh, siapa tahu ketagihan. Enak tahu mas," Nadira menyesap secangkir wine miliknya sampai habis tidak bersisa.
"Nadira.. mas nggak terbiasa mengonsumsi minuman seperti ini," tolak Saga. Bahkan mencium baunya saja Saga ingin muntah.
"Ayolah. Sedikit aja," desak Nadira.
"Nadira.."
Nadira menempelkan secangkir wine itu ke mulut Saga. Memaksa pria itu agar membuka mulut dan mau meminumnya.
"Sedikit aja mas."
Glek.
Glek.
Glek.
Nadira tersenyum miring melihat Saga yang meneguk habis secangkir wine pemberiannya. Meski dengan paksaan dan Saga meneguknya secara ogah-ogahan.
"Mau lagi mas?"
Saga menggeleng pelan. Entah kenapa setelah meminum minuman itu kepalanya tiba-tiba menjadi pusing.
"Kenapa mas?"
"Kepala mas, tiba-tiba menjadi pusing."
"Yes, berarti obat yang aku masukan ke dalam wine itu sudah bereaksi di dalam tubuh mas Saga. Ternyata kerjanya cepat juga. Nggak seperti apa yang aku bayangkan," batin Nadira.
Nadira mengambil sebatang rokok dari dalam kotak rokok yang ada di atas meja lalu membakar ujungnya menggunakan korek api.
"Nadira, kamu merokok? Sejak kapan kamu merokok?" Saga menatap Nadira yang sibuk memainkan kepulan asap di mulutnya ke udara.
"Mas Saga baru tahu ya? Sudah lama kali mas," balas Nadira dengan entengnya. Seolah tidak ada yang salah dengan perkataannya barusan.
"Nadira, kamu itu perempuan. Bersikap layaknya perempuan seperti pada umunya. Semenjak bergaul sama teman-teman kamu, kamu menjadi salah jalan. Bila suami kamu tahu dia pasti marah besar."
Saga memegangi kepalanya yang terasa sangat berat. Berusaha menyesuaikan pandangannya yang semakin lama semakin berkunang-kunang.
"Mas Saga baik-baik aja kan?"
"Kepala mas semakin bertambah pusing saja Nadira. Kita pulang ya sekarang."
"Sebentar lagi ya mas."
"Nadira, kepala mas pusing. Kalau mas tiba-tiba pingsan di sini bagaimana? Kamu juga kan yang susah."
"Iya-iya."
Nadira memperhatikan keadaan di sekitarnya kemudian berdiri dari duduknya. Bukan membawa Saga menuju luar bar Nadira justru memapah tubuh Saga yang sudah mabuk berat menuju salah satu kamar di bar malam ini.
Nadira membantu Saga duduk di atas sofa yang ada di dalam kamar lalu setelah itu mengacungkan jempolnya pada perempuan berambut sebahu yang berdiri di dekatnya.
Nadira berjalan keluar kamar. Menyisakan Acha dan juga Saga di kamar ini. Acha melangkah mendekati Saga. Mengusap wajah pria itu yang sedang terpejam.
Saga membuka kedua matanya membuat Acha tersentak kaget sehingga refleks memundurkan tubuhnya. Saga berdiri dan mendorong tubuh Acha hingga terhempas ke atas kasur.
Acha menatap wajah Saga yang berada di atasnya kemudian menatap ke arah jari jemarinya yang digenggam erat oleh pria itu.
Trek.
Lampu kamar berubah menjadi padam seketika.
Perselingkuhan Mika dan Adnan di belakang Maya selama ini menjadi satu alasan yang membuat Adnan memutuskan untuk menitipkan anak hasil perselingkuhan mereka ke panti asuhan karena tidak ingin hubungan rumah tangganya dan Maya menjadi hancur. Namun bagaimana jadinya bila anak tersebut justru diadopsi oleh tetangga mereka sendiri dan dari situlah perselingkuhan Adnan mulai diketahui oleh Maya?
Perselingkuhan Mika dan Adnan di belakang Maya selama ini menjadi satu alasan yang membuat Adnan memutuskan untuk menitipkan anak hasil perselingkuhan mereka ke panti asuhan karena tidak ingin hubungan rumah tangganya dan Maya menjadi hancur. Namun bagaimana jadinya bila anak tersebut justru diadopsi oleh tetangga mereka sendiri dan dari situlah perselingkuhan Adnan mulai diketahui oleh Maya?
Nela merasa sangat beruntung karena mempunyai suami yang romantis dan super perhatian seperti Bima. Namun kenapa semakin hari sikap Bima mulai berubah? Bima yang dulunya selalu memprioritaskan dirinya dan sangat perhatian kepada Nela berubah seratus delapan puluh derajat menjadi tidak peduli kepadanya. Sampai pada akhirnya Nela mengetahui bahwa penyebab Bima berubah karena diam-diam menjalin hubungan dengan wanita lain yang tak lain adalah sahabat baiknya sendiri, Seyla.
Seumur hidup Alard tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta bahkan terkesan muak kepada gadis-gadis yang selama ini selalu mengejarnya. Bahkan sampai ada yang menawarkan tubuhnya demi mendapatkan hatinya. Tergiur? Tentu saja tidak. Alard tahu mereka tidak benar-benar tulus mencintainya. Melainkan hanya menginginkan harta dan kekayaan yang ia miliki semata. Sampai pada akhirnya tuhan mempertemukan dirinya dengan Liana, satu-satunya perempuan yang berhasil membuatnya jatuh cinta. Alard begitu mencintai Liana. Apa pun akan ia berikan demi Liana. Namun Alard harus mengalami patah hati setelah mengetahui bahwa Liana sudah memiliki kekasih Nichole dan akan melangsungkan pernikahan. Tepat di hari pernikahannya, Nichol kekasih Liana dengan tidak tau malunya mengakui bahwa dirinya sudah menghamili perempuan lain di hadapan keluarga Liana. Kedua orang tua Liana terlihat sangat murka pada saat itu. Bingung dan malu karena semua tamu undangan sudah berdatangan dan acara pun tidak mungkin dibatalkan. Alard yang begitu terobsesi dengan Liana memberanikan diri untuk menggantikan posisi Nichol. Kedua orang tua Liana pun tidak dapat menolak karena tidak ingin menanggung malu tetapi Alard sengaja menutupi identitasnya dan menyamar sebagai tukang sayur keliling. Dia tidak ingin membuat Liana jatuh cinta karena harta dan kekayaan yang ia miliki seperti perempuan lainnya. Dia ingin membuat Liana jatuh cinta kepadanya karena benar-benar tulus mencintainya. Meskipun pernikahan ini terjadi awalnya tanpa cinta tapi Alard akan berusaha meluluhkan hati Liana dan membuat Liana jatuh cinta kepadanya. Namun bagaimana bila yang terjadi justru sebaliknya? Liana menghianatinya dan diam-diam menjalin hubungan bersama sepupunya sendiri yang Alard benci selama ini. Belum lagi ibu mertuanya yang selalu memperlakukan dirinya seperti sampah, dicap sebagai menantu tidak berguna, selalu direndahkan dan dipandang sebelah mata hanya karena pekerjaan sehari-harinya sebagai penjual sayur keliling? Membuat Alard muak dan membongkar identitas aslinya.
Acara resepsi pernikahan yang ku hadiri pada saat itu ternyata bukan acara resepsi pernikahan sahabat baikku Intan, tapi justru acara resepsi pernikahan suamiku dan wanita simpanannya.
WARNING AREA 21+ Harap bijak dalam membaca. Berisi kata-kata kasar dan adegan dewasa yang tak cocok dibayangkan oleh anak dibawah umur. Jadi hati-hati ya. ***** Diputuskan sang kekasih hanya karena tak mau memberikan keperawanannya membuat Renata frustasi. Ia sangat mencintai Dinar namun pria itu dengan seenak hati membuangnya. Galaunya Rena dilampiaskan oleh gadis itu mabuk di bar sampai tak sadarkan diri. Beruntung, Ervin teman Rena dari kecil sekaligus musuh bebuyutan Rena diminta oleh papinya Rena untuk mencari gadis itu. Dengan ditemukannya Rena di bar oleh Ervin, papinya Rena meminta Ervin menjadi bodyguardnya dan memantau kemana pun Rena pergi. Hal itu membuat Rena emosi. Ia selalu mencari cara untuk Ervin tak tahan dengannya. Namun waktu berlalu, siapa sangka Sebuah ciuman lembut dari Ervin mampu membuat Rena terbuai, bahkan sejak saat itu kehidupan keduanya berubah menjadi lebih panas.
Dua tahun lalu, Nina menikah dengan pria yang belum pernah ditemuinya. Dia tidak tahu namanya atau usianya; dia tidak tahu apa-apa tentang orang yang dinikahinya ini. Pernikahan mereka tidak lebih dari sebuah kontrak dengan kondisi, dan salah satu klausulnya adalah bahwa dia tidak boleh tidur dengan pria lain. Namun, Nina kehilangan keperawanannya kepada orang asing ketika dia mengetuk pintu yang salah pada suatu malam. Dengan kompensasi yang harus dia bayar membebaninya, dia memutuskan untuk membuat perjanjian perceraian sendiri. Ketika dia akhirnya bertemu suaminya untuk menyerahkan surat-surat itu, dia terkejut menemukan bahwa suaminya tidak lain adalah pria yang telah "selingkuh" dengannya!
Alicia adalah istri yang menyedihkan selama tiga tahun. Yang dia dapatkan dari apa yang disebut suaminya hanyalah ketidakpedulian, rasa jijik, dan lebih banyak ketidakpedulian. Sebuah kesempatan bersatu memicu harapan dalam dirinya bahwa Erick akhirnya berubah pikiran. Sayangnya, dia menemukan bahwa niat pria itu yang sebenarnya adalah untuk berdamai dengan cintanya yang hilang. Baik cinta dan kesabaran memiliki tanggal kedaluwarsa. Alicia tidak tahan lagi. Dia melemparkan surat cerai ke wajahnya. Alih-alih segera menandatanganinya, Erick menekannya ke dinding dan meludahi wajahnya, "Kamu ingin menceraikanku? Tidak akan terjadi!" Terlepas dari keengganannya, Alicia memutuskan untuk mengubah hidupnya. Dia mulai menaiki tangga kesuksesan dan segera menarik banyak pengagum. Erick tidak senang dengan ini. Ketika mereka bertemu satu sama lain suatu hari, Alicia ditemani beberapa anak. Sesuatu yang mendorong Erick untuk bertindak di luar karakter. "Biarkan aku menjadi ayah mereka," tawarnya. Alicia memutar mata ke atas padanya. "Aku tidak butuh bantuanmu, Tuan Ellis. Aku bisa mengurus anak-anakku sendiri." Namun, Erick tidak menerima jawaban tidak ....
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Karin jatuh cinta pada Arya pada pandangan pertama, tetapi gagal menangkap hatinya bahkan setelah tiga tahun menikah. Ketika nyawanya dipertaruhkan, dia menangis di kuburan orang terkasihnya. Itu adalah pukulan terakhir. "Ayo bercerai, Arya." Karin berkembang pesat dalam kebebasan barunya, mendapatkan pengakuan internasional sebagai desainer. Ingatannya kembali, dan dia merebut kembali identitasnya yang sah sebagai pewaris kerajaan perhiasan, sambil merangkul peran barunya sebagai ibu dari bayi kembar yang cantik. Arya panik ketika pelamar yang bersemangat berduyun-duyun ke arah Karin. "Aku salah. Tolong biarkan aku melihat anak-anak kita!"