![Mas duda](https://cos-idres.cdreader.com/site-414(new)/0/2640/coverbig.jpg?v=cd404ed8e307d022c965a36eb2d49305)
Wika Adelia tidak akan pernah percaya jika tetangga yang baru pindah di samping rumahnya adalah dosen yang mengajar di kampusnya. Dan lucunya Wika saat mendapati desas-desus kabar miring si dosen, banyak gosip yang mengabarkan jika pak dosen tersebut seorang duda beranak satu yang diceraikan sang mantan istrinya karena impoten. Rasa penasaran di dalam diri Wika pun muncul untuk menguak gosip tersebut, benarkah si pak dosen itu seseorang yang impoten? Lalu, mengapa dia bisa mempunyai anak? Dengan melakukan berbagai macam hal gila, mampukah Wika memecahkan rasa penasarannya?
Wika mengumpati dirinya melihat dari kejauhan sosok dosennya yang mengajar di kampus. Dosen yang sekarang merangkap menjadi tetangga baru di komplek lingkungan perumahan ini.
Merasa bingung, haruskah Wika menegur saja dosennya atau berpura-pura tidak melihat dengan cara menundukkan kepalanya?
Aishh! Wika mengomel ngedumel tak jelas. Lagian, ngapain juga tuh si dosen pakai acara ikut-ikutan joging segala.
Tak mau ambil pusing karena si dosen yang hampir dekat sedikit lagi akan lewat melintasinya. Wika pun membungkus kepala sampai batas hidungnya dengan penutup kepala hoddie yang di pakainya.
Hal ini tentu sangat membantu Wika, dengan begini ketika sang dosen melewatinya di jamin tidak akan mengenali sosoknya.
Wika bersorak gembira karena tak harus larut dalam situasi berbasa-basi menegur sang dosen. Di kampusnya saja Wika sangat membenci ketika ia mengajar dan Wika lebih sering memilih bolos, padahal Wika sangat suka pelajaran bahasa Inggris.
Selesai joging, Wika masuk ke dalam rumahnya dengan tubuh yang bersimbah penuh keringat, Wika berjalan ke arah lemari pendingin, membukanya dan mengambil satu botol air mineral dingin. Meneguk isi di dalam botol tersebut sampai tandas.
Wika membuka jaketnya karena merasakan panas dan membiarkan tubuhnya yang hanya mengenakan tanktop. Inilah kebiasaan Wika yang memang suka saat berolahraga mengunakan jaket dan celana training panjang, hal itu Wika lakukan karena menurutnya membakar lemak dalam tubuhnya lebih banyak, karena Wika tidak suka tubuhnya menjadi gendut.
Wika berjalan ke arah dapur dimana sang mama tercintanya pasti sedang berkutat disana. Dan dugaan Wika benar, mamanya tengah membuat sarapan untuk mereka.
Beruntung hari ini hari libur, jadi Wika bisa sedikit bersantai dan menenangkan otaknya yang stress menghadapi segala urusan kuliahnya. Menghampiri sang mama dan memberikan kecupan manis di pipi mamanya.
"Pagi sayang, baru pulang joging?" tanya Bu Asti menyapa putrinya yang sejak pagi sudah tak terlihat keberadaannya di rumah.
Wika mengangguk, lalu kemudian matanya berbinar bahagia saat melihat sebuah kue cokelat kesukaannya.
"Kue cokelat!" pekik Wika bahagia dan hendak mengambil kue cokelat itu untuk ia makan.
Gerakan tangan Bu Asti menghentikan pergerakan Wika, menatap ibunya dengan pandangan bingung.
"Kenapa, Ma?" tanya Wika.
"Nanti saja makannya, sekarang bantu mama dulu ya?!"
"Boleh, bantu apa ma?" tanya Wika antusias.
"Tolong kamu antarkan separuh dari kue cokelat ini ke rumah tetangga baru yang ada di sebelah rumah kita." kata Bu Asti yang langsung memotong kue itu menjadi bagian kecil-kecil.
Jederrrr.
Bagaikan kesambar petir tubuh Wika menegang kaku jegang-jegang dengan wajah gosong, sayangnya wajah Wika tidak gosong melainkan merah padam kala ia harus menuruti permintaan mamanya.
"Ini!" Bu Asti menyodorkan piring yang berisi potongan kecil-kecil kue bolu cokelat tersebut untuk di berikan ke tetangga baru.
Wika menatap bergantian ke arah kue cokelat itu dan mamanya. Bu Asti mengerutkan dahinya bingung saat melihat ekspresi raut wajah anaknya.
*****
Setelah bersusah payah menolak permintaan sang mama, akhirnya Wika kalah dan tetap harus mengantarkan kue cokelat itu untuk dosennya.
Menghembuskan nafas kesal berulang kali sambil menatap pintu di depannya kini sebelum mengetuknya. Wika dilanda rasa bimbang, ketuk, tidak? Ketuk, kabur saja?
Tidak, tidak. Perintah ibunya harus tersampaikan. Jika tidak maka akan menjadi bencana besar, bagaimanapun ini amanah, amanah yang membawa bencana.
Baru saja tangan Wika terangkat ingin mengetuk pintu tersebut, namun pintu sudah terbuka lebih dulu dan membuat tangan Wika menggapai udara.
Mangerjapkan mata berulang kali sebagai reaksi spontan yang Wika lakukan, tangannya yang terangkat dengan terkepal pun ia ubah dengan gerakan lima jari yang melambai. Nyengir cengengesan menyapa sang dosen dengan sangat kikuk.
"Hehe, selamat pagi pak Pras." sapa Wika membungkukkan badannya sedikit sebagai sikap hormatnya.
Pras memperhatikan wanita di depannya saat ini dengan sorot mata menyipit. "Pagi, siapa ya?"
Dia tidak mengenaliku? Atau pura-pura lupa? batin Wika bingung.
Tapi, baguslah jika dia tidak mengingatku. Aku kan memang selalu bolos tiap ada pelajarannya, hihi. sambung batin Wika bersorak gembira.
"T-tetangga," Wika menunjuk ke arah sebelah dimana rumahnya berada.
Pras mengikuti arah jari Wika kemudian mengangguk mengerti. "ada apa?" tanya Pras tak suka berbasa-basi.
"Ah iya, ini!" Wika menyodorkan Piring berisi kue bolu cokelat. "Dari Mama saya untuk bapak." kata Wika tersenyum.
"Untuk saya?" ulang Pras menunjuk dirinya sendiri memastikan jika wanita ini tidak salah mengasih.
Tidak pak, kue ini tadinya mau saya buang ke tong sampah. batin Wika ingin menyuarakan kata-kata itu.
"Iya pak, kue ini untuk bapak. Mama saya membuatnya dengan penuh kasih sayang dan ketulusan loh pak, mohon di terima ya." ucap Wika memasang wajah sendu yang menggemaskan.
Pras tersenyum senang dan segera meraih piring tersebut. "Terima kasih ya."
Wika mengangguk dengan cepat, "sama-sama pak, kalau begitu saya permisi." kata Wika cepat dan terburu-buru hendak pergi dari situ
"Tunggu!" suara Pras berseru menyuruh Wika untuk berhenti.
Gerakan langkah kaki Wika berhenti. Mampus! Apalagi nih?
Wika kembali berbalik badan menghadap Pras dengan senyuman manis. "Iya pak, kenapa ya?"
Dahi Pras berkerut dalam seakan-akan tengah mengingat-ingat sesuatu. "apakah sebelumnya kita pernah bertemu dan saling mengenal?" tanya Pras yang seperti mengenali Wika.
"Dan, kamu juga tahu nama saya."
Wika sekarang tahu jika pak Pras memang tak mengenalinya. Haruskah Wika merasa sedih atau gembira?
Blurb : Bertemu dengan pria di masa lalunya bukanlah keinginan Marilyn. Namun keadaan yang memaksa mempertemukannya lagi dengan pria di masa lalunya. Alvaro adalah cinta pertamanya, pria yang sudah berhasil mencuri dan meluluhkan hatinya. Tapi secepat itu pula Alvaro membuatnya patah hati dan hancur saat sebuah fakta terungkap. Sebuah fakta yang sangat menyakiti Marilyn hingga memutuskan untuk pergi dari hidup Alvaro. Kini, sepuluh tahun sudah dan takdir mempertemukan mereka lagi. Mungkinkah ini hanya permainan takdir ataukah cinta sejati yang memang tak bisa terpisahkan?
Kisah cinta yang terhalang oleh status dan derajat antara pembantu dan sang majikan. Akankah berakhir indah atau malah sebaliknya?
Kisah seorang istri yang selalu sabar menghadapi sikap dingin tak tersentuh suaminya, dan berusaha membuat kata cinta hadir di dalam rumah tangga mereka. Akankah sang istri berhasil menaklukkan hati suaminya? atau dia justru kalah dan menyerah?
Galuh tidak menyangka jika pada akhirnya akan menjadi duda. Di hianati satu dan dua kali oleh mantan istrinya ia maafkan, namun kata maaf tertutup rapat kala sang mantan istrinya kembali berselingkuh untuk yang ketiga kalinya. Trauma pada pernikahan, akankah nantinya Galuh bisa menemukan cinta yang baru?
Seseorang adik ipar yang bernama Nur Naila Habibah yang akan menjadi istri suaminya sendiri seorang kakak yang memaksa adiknya untuk menjadi istri suaminya karena dia mandul dan tidak akan bisa memberikan suaminya keturunan maka dari itu istrinya menyuruh suaminya menikah lagi dengan adiknya Mereka juga tidak tau jika mereka berdua bukan saudara kandung Naila bukan anak umi Aisyah tapi Naila anak Azizah dia adalah sahabat uminya Hanifah Menurut Naila dia tidak pantas menikah dengan kakak iparnya karena dia seorang bad girl yang bikin ulah dikampusnya dia beda dengan kakaknya dia masih pakai baju ketat dan belum berhijab sedangkan Raihan dia seorang dosen dia mengajar Agama di tempat kuliahnya Naila Apakah Naila setuju permintaan kakaknya atau dia menolaknya?
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Warning!!! Khusus 18+++ Di bawah 18+++ alangkah baiknya jangan dicoba-coba.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."