![New duda](https://cos-idres.cdreader.com/site-414(new)/0/2795/coverbig.jpg?v=043d4b1da96165844a701a244b3febde)
Galuh tidak menyangka jika pada akhirnya akan menjadi duda. Di hianati satu dan dua kali oleh mantan istrinya ia maafkan, namun kata maaf tertutup rapat kala sang mantan istrinya kembali berselingkuh untuk yang ketiga kalinya. Trauma pada pernikahan, akankah nantinya Galuh bisa menemukan cinta yang baru?
Bibi Mutia menyambut kedatanganku dengan penuh ceria dan hangat. Ia memeluk tubuhku dengan penuh sayang, bahkan wajahku tak luput dari kecupan-kecupan manisnya.
"Kangen," rengek ku pada bibi Mutia yang masih terus memelukku bahkan kini semakin erat.
"Sama. Bibi juga kangen banget sama kamu, ndok."
"Boong!" godaku.
"Serius ndok, Bibi, Paman dan Usron kangen banget sama kamu."
"Hmm, iya deh, aku percaya." ku lepaskan pelukan Bibi. "Aku gak disuruh masuk nih?" rajuk ku memasang wajah cemberut, pura-pura merajuk.
Aku langsung terkekeh begitu melihat bibi menepuk jidatnya sendiri. "Oalah! Lupa bibi. Ayo masuk ndok." ajaknya yang ku angguki.
Aku pun dengan semangat masuk ke dalam rumahnya sembari menggeret koperku.
"Paman dan Usron sudah berangkat kerja, Bi?" tanyaku setelah menaruh koper di kamar tamu.
Karena aku datang berkunjung ke rumah bibi, otomatis aku adalah tamu.
"Ya udahlah ndok, udah jam segini juga. Telat dikit yang ada langsung dipecat bos." kata bibi tersenyum.
"Apa bos barunya galak, Bi?" tanyaku entah kenapa malah kepo dengan bos pabrik tempat paman dan sepupuku bekerja. Kenapa aku tahu bosnya baru? Karena aku pernah mendengar Usron mengeluh mengenai bos barunya.
Kalau tidak salah, bos barunya ini adalah anak dari bos lama mereka. Ya istilahnya, bos baru ini menggantikan posisi orang tuanya.
"Enggak sih, cumanya semenjak sebulan terakhir ini resmi menjadi duda. Pak Galuh jadi sedikit lebih dingin dan kejam gitu."
"Pak Galuh?" ulang ku.
"Iya, nama bosnya Paman dan Usron yang sekarang itu Pak Galuh?" aku manggut-manggut mengerti. Oh, jadi namanya Galuh.
Dan, apa kata Bibi tadi? Pak Galuh baru sebulan resmi menjadi duda? Wow!
"Hmm, aku jadi penasaran sama rupanya Pak Galuh." gumamku pelan.
"Kamu bilang apa tadi ndok?" tanya Bibi yang rupanya samar-samar mendengar ucapanku.
Aku nyengir, "gak ada kok Bi. Aku gak bilang apa-apa."
"Masa sih? Kok tadi Bibi denger kamu kayak ngeremeng-ngeremeng gitu."
"Enggak kok Bi, enggak ada." elak ku berbohong.
Bibi Mutia lantas menyuruhku untuk mandi, lalu makan dan setelahnya untuk langsung beristirahat. Duh, aku merasa terharu melihat perhatian bibi yang sangat mengerti sekali jika aku memang capek.
Maklumlah, perjalanan naik bus dari kota tempatku tinggal kemari lumayan jauh. Sekitar lima jam lah kurang lebih.
Kenapa aku tidak naik pesawat? Sedikit info kalau aku takut naik pesawat. Hehe!
Sebagai keponakan yang baik aku pun mengangguk menuruti perintah bibi. Aku pun segera bergegas menuju kamar dan mandi, setelah selesai berpakaian aku pun segera makan sambil menonton televisi.
Film kartun adalah tontonan favoritku, sayangnya konsentrasi menonton ku terganggu saat ku dengar dering ponsel ku berbunyi.
"Ya, hallo Ma?" sapaku pada mama seberang telepon.
"........"
"Iya, sudah Ma."
"........."
"Hehe, lupa Ma. Ya ampun maafin aku," sahutku nyengir. Sungguh, aku beneran lupa menghubungi mama ketika sudah sampai di rumah bibi. Padahal kan aku sudah berjanji saat akan mau berangkat tadi.
"........"
"Ini lagi makan, Ma. Sambil nonton televisi," sahutku.
"........."
"Bibi lagi ... di dapur kayaknya Ma. Kenapa? Mama mau ngomong sama Bibi?"
"........"
"Hmm, oke Ma. Nanti bakal aku sampaikan ke Bibi. Dah Mama, mmmuuaacchh." aku mengecup ponselku seakan-akan tengah mengecup mama secara langsung.
Sambungan telepon berakhir dan aku pun kembali fokus makan sembari nonton televisi.
Setelah selesai makan aku pun langsung mencuci piring kotor bekas makan ku tadi. Lalu kembali menonton televisi lagi sampai aku pun merasa ngantuk dan menguap beberapa kali.
Aku pun memutuskan untuk tidur, dan baru terbangun saat hari menjelang sore. Gelagapan aku segera bergegas bangun dan keluar dari kamar.
"Hei sayang, gimana tidur kamu? Nyenyak ndok?" aku mengangguk dan tersenyum malu.
Malu karena bisa-bisanya aku tertidur cukup lama. Ya ampun!
"Maaf ya Bi, aku tidurnya nyenyak banget."
"Iya gak apa-apa sayang, Bibi maklum kok. Namanya juga capek," bibi menepuk lembut pipiku.
"Seharusnya Bibi bangunin aja aku," rengek ku pura-pura cemberut.
"Uluh-uluh, lebay banget kamu." kali ini bibi menoel hidung mancungku.
"Udah sana mandi," titah bibi yang langsung ku angguki.
"Siap, bos!"
Ting tong....
"Biar aku saja yang buka, Bi." kataku yang segera bergegas membuka pintu.
Tapi, sebelum itu aku mengintip dulu siapa orang yang datang dari jendela. Bibirku tersenyum senang kala melihat paman dan Usron.
"Surprise!" ucapku riang seraya membuka pintu. Paman dan sepupuku tampak terkejut dengan kejutan ku ini.
"Stecy!" seruan keduanya kompak. "Kapan sampai?" lagi, keduanya bahkan kompak bertanya.
Aku terkikik geli mendengarnya, "tadi pagi." sahutku.
"Ya ampun! Kangen banget gue sama lu, tau gak!" kata Usron seraya menghambur memelukku.
"Lebay, ih!" cibirku bermaksud menggoda Usron.
"Dih, biarin! Orang kangen juga sama sepupu sendiri. Emang salah?" aku menggeleng.
"Wah, gila! Gue juga kangen sama lo."
"Ehemm," ku dengar paman berdeham. Usron pun melepaskan pelukannya.
"Eci, sama paman gak kangen?" goda paman memasang wajah ngambek.
"Astaga! Ya ampun, Eci juga kangen sama Paman. Sini-sini peluk," aku pun menghamburkan memeluk tubuh paman yang ternyata jauh lebih acem baunya dari Usron.
"Hmm, mulai deh drama kangen-kangenannya." cibir Usron mendengus kesal.
"Biarin!" aku dan paman kompak menjulurkan lidah pada Usron yang cemberut.
***
Saat hari libur tiba, Usron mengajakku untuk lari pagi. Duh, aku paling males banget.
Namun, tidak ada kata malas bila berhubungan dengan Usron yang super duper rajin ini bila mengenai olahraga.
Pagi-pagi sekali bahkan dia sudah merecoki ku untuk segera bangun. Huffhh!
"Duh, Usron! Lo kalo mau lari pagi ya udah sana sendirian aja. Ngapain ngajak-ngajak gue sih?" protes ku kesal dengan mata setengah mengantuk.
"Ya biar lo sehat lah."
"Hmm, jadi maksud lo, gue kayak orang sakit gitu?" omel ku sembari menguap.
Dan saat aku hendak membaringkan tubuhku kembali ke ranjang, si menyebalkan Usron justru menahan ku.
"Ayo, bangun!" katanya seraya menarik tubuhku untuk segera bangun dan membawaku ke dalam kamar mandi. Dan....
Byurrr!
Langsung saja air dingin yang ada di dalam bak mandi mengguyur tubuhku. "Arghhh, Usron!" jeritku kaget dan merasa kedinginan. Urson tertawa dan kembali mengguyur tubuhku dengan air.
"Mau lagi atau kita jadi lari pagi?" tanyanya seakan menawar pilihan padaku. Sial!
"Gak ada yang gue pilih!" sahutku ketus.
"Oh, lo mau diguyur lagi-"
"Eh, enggak-enggak." sela ku memotong ucapan Usron.
"Hmm, enggak apa?"
"Iya gue mau lari pagi."
"Beneran?"
"Iyeee. Tapi gue mandi dulu."
"Oke!" Usron mengacungkan satu jempolnya dan setelahnya berlalu pergi dari kamarku.
"Arghh! Usron sialan!" umpat ku kesal.
Ah, sudahlah. Kepalang basah, baju ku juga udah basah gara-gara Usron. Cuss! Langsung mandi.
***
Blurb : Bertemu dengan pria di masa lalunya bukanlah keinginan Marilyn. Namun keadaan yang memaksa mempertemukannya lagi dengan pria di masa lalunya. Alvaro adalah cinta pertamanya, pria yang sudah berhasil mencuri dan meluluhkan hatinya. Tapi secepat itu pula Alvaro membuatnya patah hati dan hancur saat sebuah fakta terungkap. Sebuah fakta yang sangat menyakiti Marilyn hingga memutuskan untuk pergi dari hidup Alvaro. Kini, sepuluh tahun sudah dan takdir mempertemukan mereka lagi. Mungkinkah ini hanya permainan takdir ataukah cinta sejati yang memang tak bisa terpisahkan?
Kisah cinta yang terhalang oleh status dan derajat antara pembantu dan sang majikan. Akankah berakhir indah atau malah sebaliknya?
Kisah seorang istri yang selalu sabar menghadapi sikap dingin tak tersentuh suaminya, dan berusaha membuat kata cinta hadir di dalam rumah tangga mereka. Akankah sang istri berhasil menaklukkan hati suaminya? atau dia justru kalah dan menyerah?
Wika Adelia tidak akan pernah percaya jika tetangga yang baru pindah di samping rumahnya adalah dosen yang mengajar di kampusnya. Dan lucunya Wika saat mendapati desas-desus kabar miring si dosen, banyak gosip yang mengabarkan jika pak dosen tersebut seorang duda beranak satu yang diceraikan sang mantan istrinya karena impoten. Rasa penasaran di dalam diri Wika pun muncul untuk menguak gosip tersebut, benarkah si pak dosen itu seseorang yang impoten? Lalu, mengapa dia bisa mempunyai anak? Dengan melakukan berbagai macam hal gila, mampukah Wika memecahkan rasa penasarannya?
Setelah tiga tahun menikah, Becky akhirnya bercerai dengan suaminya, Rory Arsenio. Pria itu tidak pernah mencintainya. Dia mencintai wanita lain dan wanita itu adalah kakak iparnya, Berline. Suatu hari, sebuah kecelakaan terjadi dan Becky dituduh bertanggung jawab atas keguguran Berline. Seluruh keluarga Arsenio menolak untuk mendengarkan penjelasannya, dan mengutuknya sebagai wanita yang kejam dan jahat hati. Rory bahkan memaksanya untuk membuat pilihan: berlutut di depan Berline untuk meminta maaf, atau menceraikannya. Yang mengejutkan semua orang, Becky memilih yang terakhir. Setelah perceraian itu, Keluarga Arsenio baru mengetahui bahwa wanita yang mereka anggap kejam dan materialistis itu sebenarnya adalah pewaris keluarga super kaya. Rory juga menyadari bahwa mantan istrinya sebenarnya menawan, cantik, dan percaya diri dan dia jatuh cinta padanya. Tapi semuanya sudah terlambat, mantan istrinya tidak mencintainya lagi .... Namun, Rory tidak menyerah dan tetap berusaha memenangkan hati Becky. Apakah Becky akan goyah dan kembali ke sisinya? Atau akankah pria lain masuk ke dalam hatinya?
Karin jatuh cinta pada Arya pada pandangan pertama, tetapi gagal menangkap hatinya bahkan setelah tiga tahun menikah. Ketika nyawanya dipertaruhkan, dia menangis di kuburan orang terkasihnya. Itu adalah pukulan terakhir. "Ayo bercerai, Arya." Karin berkembang pesat dalam kebebasan barunya, mendapatkan pengakuan internasional sebagai desainer. Ingatannya kembali, dan dia merebut kembali identitasnya yang sah sebagai pewaris kerajaan perhiasan, sambil merangkul peran barunya sebagai ibu dari bayi kembar yang cantik. Arya panik ketika pelamar yang bersemangat berduyun-duyun ke arah Karin. "Aku salah. Tolong biarkan aku melihat anak-anak kita!"
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Memang benar perkataan adrian tentang dirinya, dia wanita yang sangat cantik nan rupawan, aroma tubuhnya sampai tercium meskipun jarak di antara kita cukup jauh. tubuhnya juga sangat terawat, pantatnya yang besar dan nampak sekel, dan lagi payudara miliknya nampak begitu bulat berisi. "Ehmm... dia itu yaa wanita yang mendapat IP tertinggi sekampus ini !", gumamku. "Cantik, kaya dan pintar.. dia seperti mutiara di kampus ini !", lanjut gumamku.
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."