a bos lo aja di pabrik, tapi dia juga tetangga lo."
rahku, "ya lo juga
narkan ucapan Usron barusan. Ak
ita makan siang dulu," ucap bibi ku yang
n Usron. Kami berempat menikmati makan siang dengan tenang s
kata Usron saat a
siang ku. Lalu ku dengar suara langkah
matis membuatku terkejut. Aku mendo
ni cuma mau nganterin ini." katanya menunj
" ucapku t
a kamu ya Usron?" ta
sahut Usron mengangguk dan mengambi
egala lagi. Jadi ngerepotin Bap
ketinggalan di rumah saya,
kata Usron tak bisa membayangkan se
knya meskipun terlihat angkuh namun t
aluh menepuk pelan pundak Usron. "Lain ka
ma kasih ya pak." u
menatap ke arah paman,
bibi begitu perhatiannya sampai menany
h, Bu
aku terkejut mendengarnya, paman pa
h belum Pak. Ini juga saya tadi rencananya mau bikin
dadar lagi? Emang gak b
uma itu yang bisa saya bua
enepuk pelan pundak Galuh. "Rata-rata
kapan sepupu menyebalkan k
pak, saya cuma mau kasih support aja. Karena beberapa te
kspresi Galuh sedikit
a, saya yakin suatu saat nanti Bapak akan
gan pernikahan, takut di selingkuhin lagi." ungkapnya tanpa sadar. "Ya
dah seperti keluarga kok, iya kan Pak?"
u Bapak perlu bantuan, bisa bilang sama kami semua yang tinggal
garnya. Paman, bibi dan sepu
awar bibi sekali lagi, "jangan ngerasa sungkan loh P
pku membuat semua pasang mata kini menatap ke arahku. "Ken
omong lo bener, C
maksud dia selama ini omonga
*
amitan pada paman dan bibi. Sementara a
tis jangan pulang dulu. Cuci piring d
o cemberut gitu?" tany
rlalu dari hadapannya. Piring-pi
k ku kaget melihat bibi
Bi." pintaku yang
dok. Biar Bibi saja, lag
k tadi udah masakin maka
i, sayang." uca
mengambil alih pekerjaan cuci piring ini. Tapi, lagi-lagi bibi
i saja mumpung lagi mau ini." ucapn
emang kemauannya bibi
ibi aja yang
ya
aja yang nyuci piring?" ta
k di ribetin," omel bibi kesal padaku yang banyak tany
a, mmuaacch." aku menge
ngin melakukan apa. "Hmm, mau ngapain ya
emutuskan ke kamar Urson saat sebua
u kamar Usron, namun tak bisa d
ntu kamarnya." aku pun merasa
ron beberapa kali sambil mema
engetuk pintu yang tak kunjung dibuka. Dan mulutku
bel
ukup kuat, dan tanpa sadar aksi kurang ajar k
eranan. "Berantem sama Usron? Sampai kamu nendang-
n dari bagian
tin
Ecy cantik ya 'kan Paman? Jadi sepertinya bisa lah jadi arti
un pilihan dan keputusan kamu. Kamu
ih Paman."
dua jempolnya untukku dan set
u tadi berniat ingin menjebolkan pintu k
sron. Seakan tahu aku ingin menggangunya d
*