asa si
nak kecil yang seketika
ubuhnya berjongkok di sisi sang putri meny
napa masih disini?" ucap bocah perempuan kecil umur s
g." Pras menepuk jidatny
ia pada piring yang berisi
ka makan ini saja, ini namanya kue cokelat. Banyak cokelatnya loh, iya kan ka
ukkan kepalanya. Wika tersipu malu ketika Pr
njuk ke arah Wika dan menatapnya dari ata
a kita sayang, itu rumahnya."
guk-angguk mengerti dengan
a melompat-lompat gembira menunj
dulu sama kakak cantik." ucap Pras mengajarkan anaknya untuk selalu memiliki rasa be
ucap Vania pada Wika yang terpuk
enundukkan tubuhnya berjongkok, menyentuh pipi
it?" Vania
ingga membuat pipi Vania basah karena air liurnya. Vania man
skan pak." ucap Wika menoleh dan tersenyum ke arah Pras. Pras yan
yang keheranan pun mengguncang- guncang pelan bahu papanya. Wika d
a?" tanya Vania polos melirik
ingin segera melarikan diri dari situ. Untungnya Pras langsung mengalih
ngembalikan piring tempat kue bolu cokelat itu setelah nanti ia cuci bersih. Wi
antik ya." ucap Vania m
trinya, sambil menggandeng tangan Van
elat!" pinta Vania
kan. Pras mengangkat Vania dan mendudukkannya di salah satu ku
menyomot kue cokelat itu, Pras sampai tertaw
Pras yang kini sudah dudu
lesinya dengan selai rasa kacang. Vania
n kue cokelat i
, "baiklah, apak
a Vania dengan mulut pe
ak-acak pelan rambut anaknya. Pras sangat berte
*
g ha
a Pras akan menghabiskan seharian waktunya di rumah bersama sang anak. Di
mbali kumpulan tugas-tugas dari para mahasiswa dan mah
i, senyum tipis terukir di wajah tampannya mengingat
gan cueknya bersikap angkuh seperti tak mengenalnya, dan lucunya Wika menu
aksa mahasiswa dan mahasiswinya. Pras juga tidak menyangka den
a tak mengenali wanita itu. Rasanya Pras ingin tertawa terbahak saja saat itu, me
pelajarannya. Pras bukannya tidak tahu jika Wika memang sengaja melakukannya, hanya saja Pras l
." gumam Pras dengan bibir