Saat aku menikah lagi, Andin, istriku yang semula polos dan penurut tiba-tiba berubah acuh tak acuh dan tidak lagi peduli.
"Mil, ini jatah belanja bulanan untuk kamu. Lima juta rupiah. Cukup, 'kan?" tanyaku pada Mila, wanita muda yang baru sebulan lalu kunikahi dan kujadikan istri kedua.
Kuangsurkan selembar amplop berwarna coklat padanya yang segera diterima dengan senyum tipis terkembang di bibirnya.
Mila memang cantik. Ia selalu bisa memanjakan mata ini dengan penampilannya yang menyenangkan dan sedap dipandang. Ia juga tak pernah menolak setiap kali aku membutuhkan pelayanan darinya.
Tak salah jika akhirnya aku mengambil keputusan untuk menjadikannya istri kedua guna melengkapi hidup yang selama ini terasa bosan dan menjemukan.
Mila mengambil amplop gaji di tanganku lalu menyimpannya sedikit tak bersemangat.
Melihat ekspresinya yang tampak tak bersemangat itu, aku pun memicingkan mata dan bertanya heran.
"Kenapa? Kurang ya?" tanyaku sembari meneliti paras cantik di depanku itu.
Perempuan itu memandangku sekilas lalu menundukkan kepalanya, menyembunyikan raut wajahnya.
"I ... iya sih, Mas ... tadinya aku berencana mau ke klinik kecantikan, beli baju baru dan nambahin koleksi perhiasan, tapi karena Mas cuma bisa ngasih lima juta ya terpaksa aku tunda dulu semua itu," ujar istri mudaku itu sambil menggandeng tanganku lalu menghela langkahku menuju ruang makan.
Mendengar kalimat bernada mengeluh dan manja darinya, aku pun memeluk wanita cantik itu lebih erat.
"Ya, udah nanti pertengahan bulan mas tambahin lagi ya, tunggu proyek cair dulu tapi. Jangankan lima juta, dua puluh juta juga pasti mas kasih!" sahutku sembari mencubit pipinya dan menggoda istri mudaku itu agar ia tak lagi sedih.
Benar saja. Mendengar jawabanku, Mila tersenyum girang lalu memelukku erat-erat.
"Janji ya, Mas! Mas baik banget deh. Nggak nyesel aku jadi istri walaupun cuma istri kedua kalau begitu," ucapnya lagi lalu dengan penuh semangat segera menghidangkan makanan yang barusan kupesan di sebuah rumah makan via ojek online dan segera menikmati makan siang berdua.
Usai makan siang, seperti biasanya, Mila mengajakku ke peraduan. Memberi kebutuhan batin yang selama ini jarang kudapatkan dari Andin, istri pertamaku.
Andin yang selalu sibuk dengan urusan rumah, urusan anak, belum lagi harus mengurus ibuku yang stroke, memang akhir-akhir ini tak bisa lagi secara maksimal melayani kebutuhanku.
Aku memang sengaja meminta istriku itu untuk merawat kedua putri kami dan ibuku yang sedang sakit dengan tangannya sendiri. Maklum, aku tak percaya ART dan merasa lebih nyaman jika semua urusan itu ditangani istriku sendiri.
Namun, aku tak pernah menyangka jika akibatnya, Andin jadi melalaikan kewajibannya sebagai seorang istri terhadapku.
Malam demi malam jadi sering kulalui dalam kesepian dan kedinginan. Setiap kali aku meminta hak, Andin selalu melakukannya dengan terpaksa. Kadang malah menolak dengan alasan tidak mood dan capek karena harus mengurus semua urusan rumah tangga sendirian.
Itulah sebabnya, dari pada harus bertengkar dan mengemis padanya setiap hari, akhirnya aku pun memutuskan untuk menikah lagi. Tak sanggup rasanya jika harus berpuasa menahan kebutuhan batin setiap hari.
Begitulah hari-hari penuh keceriaan kulalui sejak memiliki istri muda. Aku yang biasanya hidup datar-datar saja, sekarang jadi bisa merasakan keseruan beristri dua.
Aku yang biasanya pusing memikirkan kebutuhan akan batin ini yang tak pernah tertunaikan, sekarang sudah bisa merasa nyaman dan tenteram karena ada istri kedua yang selalu siap sedia melayani saat dibutuhkan.
Ya, rasanya wajar jika aku menikah lagi karena istri pertamaku enggan menunaikan kewajibannya itu terhadapku.
Selama ini pertemuanku dengan Mila sendiri hanya kulakukan di siang hari saja, karena malam hari aku harus pulang ke rumah sebab aku tak mau Andin sampai tahu jika aku diam-diam telah menikah lagi. Aku belum siap kehilangan wanita yang sudah memberiku dua orang buah hati itu.
Jika Andin sampai tahu dan marah, siapa lagi yang akan mengurus kedua buah hatiku dan ibu yang sedang sakit serta hanya bisa terbaring lemah di atas tempat tidur?
Ya, Andin tak boleh sampai tahu jika aku sudah menikah lagi dan memiliki istri baru.
Lanjut?
Talak tiga itu terlanjur diucapkan Danu pada istrinya di hadapan saksi sesaat sebelum Laras terus terang soal permintaan bapak dan ibunya agar mereka segera pulang kampung untuk mengurusi uang ganti rugi senilai 10 miliar rupiah hasil jual tanah ke perusahaan kilang minyak karena tak sabar lagi hidup sederhana bersama istrinya. Lalu apakah Danu menyesal sudah gegabah menjatuhkan talak dan bagaimana ia akan melewati penyesalannya serta masih adakah harapan baginya untuk kembali pada Laras? Atau justru wanita itu akan meninggalkannya tanpa sedikitpun penyesalan? Simak kisahnya di sini ya.
"Kenapa aku selalu dibedakan dari menantu-menantu ibu yang lain?" tanya Mia berapi-api. "Karena kamu memang beda! Kamu miskin sedang mereka kaya!" sahut mertuanya dengan pongah. Mia menggertakkan giginya. Sungguh, kalau saja ibu mertuanya tahu, harta benda yang berhasil ia kumpulkan dari hasil menulis online, mungkin ibu mertuanya akan terbelalak takjub. Tapi tidak! Karena ia justru tak ingin mertua dan suaminya yang zolim itu sampai tahu pundi-pundi logam mulia yang ia sembunyikan di suatu tempat yang aman.
Orang ketiga bisa hadir darimana saja tak terkecuali dari orang yang kita pekerjakan di rumah kita sendiri.
Selama ini aku tak pernah keberatan membantu Mas Arya memenuhi kebutuhan keluarga kami, bahkan menafkahi ibu dan adiknya karena gajinya yang tak lagi mencukupi untuk itu. Tapi saat ia berkhianat bahkan nekad memutuskan menikah lagi, maka aku tahu bahwa aku tak perlu lagi berbuat baik terhadapnya. Sekarang biarlah ia memenuhi kebutuhan keluarga kami dan ibunya dengan usahanya sendiri, hingga akhirnya sadar bahwa selama ini akulah orang di belakang layar yang telah menyelesaikan semuanya tanpa ia perlu tahu. Namun, aku bukan wanita bodoh yang akan selamanya mengorbankan diri dalam perkawinan yang tidak sehat bersamanya karena tentu saja masa depanku masih sangat panjang dan aku berhak meraih kebahagiaan yang lain.
Bagi publik, dia adalah sekretaris eksekutif CEO. Di balik pintu tertutup, dia adalah istri yang tidak pernah diakui secara resmi. Jenessa sangat gembira ketika mengetahui bahwa dia hamil. Tapi kegembiraan itu digantikan dengan ketakutan ketika suaminya, Ryan, menghujani kasih sayangnya pada cinta pertamanya. Dengan berat hati, dia memilih untuk melepaskan pria itu dan pergi. Ketika mereka bertemu lagi, perhatian Ryan tertangkap oleh perut Jenessa yang menonjol. "Anak siapa yang kamu kandung?!" tuntutnya. Tapi dia hanya mencemooh. "Ini bukan urusanmu, mantan suamiku tersayang!"
Ketika Nadia mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu Raul tentang kehamilannya, dia tiba-tiba mendapati pria itu dengan gagah membantu wanita lain dari mobilnya. Hatinya tenggelam ketika tiga tahun upaya untuk mengamankan cintanya hancur di depan matanya, memaksanya untuk meninggalkannya. Tiga tahun kemudian, kehidupan telah membawa Nadia ke jalan baru dengan orang lain, sementara Raul dibiarkan bergulat dengan penyesalan. Memanfaatkan momen kerentanan, dia memohon, "Nadia, mari kita menikah." Sambil menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, Nadia dengan lembut menjawab, "Maaf, aku sudah bertunangan."
Jeslin pulang untuk mengunjungi orang tua dan dan menghadiri pernikahan kakak perempuan nya, tapi siapa sangka malam pertama yang seharusnya menjadi malam pertama kakak perempuan nya menjadi malam pertama diri nya dan Kakak iparnya, dia di rudalpaksa dan kehilangan keperawanan nya, dia dipaksa melayani gairah kakak ipar nya yang gila. Setelah malam itu hidup nya tidak baik-baik saja, dia ingin melupakan nya tapi kakak ipar nya tidak mengizinkan dia melupakan nya, semakin dia mencoba untuk lepas dari genggaman kakak ipar nya, semakin gila laki-laki tersebut menggenggam dirinya.
Suara Renata kini mendesah saat ciuman pria muda itu mendarat di lehernya, sambil tangannya kini meremas buah dadanya yang tertutup kaos oblong itu, sofa yang sudah tua di ruang tamu di rumah sederhana itu nampak sesak dan bergoyang saat dengan nakalnya tangan Eka meremas dan memilin sekujur tubuh gadis itu “Maaaas…..”
Hari itu adalah hari yang besar bagi Camila. Dia sudah tidak sabar untuk menikah dengan suaminya yang tampan. Sayangnya, sang suami tidak menghadiri upacara tersebut. Dengan demikian, dia menjadi bahan tertawaan di mata para tamu. Dengan penuh kemarahan, dia pergi dan tidur dengan seorang pria asing malam itu. Dia pikir itu hanya cinta satu malam. Namun yang mengejutkannya, pria itu menolak untuk melepaskannya. Dia mencoba memenangkan hatinya, seolah-olah dia sangat mencintainya. Camila tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah dia memberinya kesempatan? Atau mengabaikannya begitu saja?
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.