/0/4027/coverbig.jpg?v=54ca138eca4dd4c2dd32806ddd744bd8)
Talak tiga itu terlanjur diucapkan Danu pada istrinya di hadapan saksi sesaat sebelum Laras terus terang soal permintaan bapak dan ibunya agar mereka segera pulang kampung untuk mengurusi uang ganti rugi senilai 10 miliar rupiah hasil jual tanah ke perusahaan kilang minyak karena tak sabar lagi hidup sederhana bersama istrinya. Lalu apakah Danu menyesal sudah gegabah menjatuhkan talak dan bagaimana ia akan melewati penyesalannya serta masih adakah harapan baginya untuk kembali pada Laras? Atau justru wanita itu akan meninggalkannya tanpa sedikitpun penyesalan? Simak kisahnya di sini ya.
"Ras, mas ceraikan kamu sekarang juga dengan talak tiga. Mulai hari ini kamu bukan lagi istriku! Silahkan pergi dari rumah ini sekarang juga! Karena mulai saat ini kita bukan lagi suami istri!" ucap Mas Danu, lelaki berwajah tampan yang sudah dua tahun ini menjadi suamiku.
Aku nyaris jatuh tersungkur ke atas lantai jika tak berpegangan pada dinding di belakangku saat mendengar ucapan laki-laki yang sangat kucintai itu. Tega ia menceraikan aku tanpa tedeng aling-aling. Tanpa sedikitpun penjelasan apa salah dan kurangku padanya.
Selama ini meski hidup sederhana, hubungan kami nyaris tidak ada masalah yang berarti.
Meskipun belum dikaruniai keturunan, dan keluarga Mas Danu juga tidak terlalu dekat dan menyukaiku, tetapi karena aku banyak mengalah, maka rumah tangga kami cenderung adem ayem saja.
Tak banyak percekcokan terjadi di antara kami. Semua baik-baik saja.
Lantas jika tiba-tiba Mas Danu menceraikan aku, bahkan tak tanggung-tanggung lagi dengan talak tiga, salahkan jika aku mempertanyakannya dan nyaris tidak bisa mempercayainya sama sekali?
Bak petir menyambar di siang hari bolong, kalau tidak ada Pak Brahma dan Pak Dicky, tetangga sebelah rumah yang dimintai Mas Danu untuk menjadi saksi, mungkin aku benar-benar tak akan percaya jika Mas Danu sudah mengucapkan kata cerai itu padaku.
"Tapi kenapa, Mas? Apa salahku hingga kamu harus menceraikan aku seperti ini?" aku masih terisak, menuntut penjelasan gamblang dari suamiku itu.
Namun, mendengar pertanyaan yang keluar dari mulutku, Mas Danu hanya berdecih. Lama, hingga aku harus mengulangi kembali pertanyaan itu. "Mas, tolong jawab apa salahku?"
"Maaf, Laras. Kamu nggak salah. Mas yang salah karena mas nggak sabar hidup dalam kesulitan dan kesusahan bersama kamu. Mas capek harus kerja keras banting tulang setiap hari tapi nggak kaya-kaya juga, Ras! Makanya mas ingin bercerai dari kamu. Mas ingin hidup sukses tanpa perlu capek kerja keras lagi setiap hari!
Tadi siang mas sudah menerima tawaran menikah dengan Sonia, janda tempat mas bekerja sebagai tukang angkut barang selama ini di toko sembako miliknya.
Bu Sonia mengajak mas menikah tapi tidak mau dimadu atau diduakan, dia mau jadi satu-satunya istri mas. Itu sebabnya mas terpaksa menceraikan kamu, Ras. Maafkan, mas ya. Mas nggak bisa memenuhi janji awal kita menikah untuk tetap setia sama-sama dalam suka dan duka, sehidup semati.
Mas nggak kuat menghadapi cobaan dan ujian pernikahan kita. Itu sebabnya mas minta maaf. Pergilah, Ras. Pergilah. Semoga kelak kamu berjodoh dengan lelaki lain yang lebih baik dari mas," ucap Mas Danu panjang lebar sembari menunduk menyembunyikan raut wajah yang kelihatan getir, tapi tetap saja mendengar perkataan Mas Danu itu, kedalaman hatiku serasa disiram air cuka. Pedih dan perih.
"Ya, sudah, Mas. Kalau kamu memang sudah bertekad bulat menceraikan aku, aku bisa apa. Talak ada di tangan suami dan kamu sudah mengucapkan itu di depan dua orang saksi. Jadi, talak yang kamu ucapkan itu sudah pasti sah.
Tapi aku mohon beri aku waktu hingga besok pagi karena hari ini sudah sore. Bus antar kota antar propinsi yang biasa rute ke desa bapak dan ibu mungkin sudah nggak ada lagi. Jadi izinkan malam ini aku menginap ya. Besok pagi-pagi insyaallah aku pulang," sahutku akhirnya berusaha menerima kenyataan dengan terpaksa.
Hati ini masih sakit rasanya. Tapi mau bagaimana lagi, talak sudah diucapkan dan tidak mudah dicabut kembali.
"Tadinya aku mau ngajak kamu ke desa, Mas, karena ibu dan bapak habis jual tanah ke perusahaan minyak yang mau menggunakan tanah di desa kami sebagai lokasi pengeboran minyak, tapi syaratnya bapak dan ibu harus pindah ke daerah lain. Itu sebabnya bapak dan ibu nyuruh pulang. Nyuruh kita nyari rumah, kendaraan dan bikin usaha dagang. Tapi karena Mas sudah mentalak aku, terpaksa aku pulang sendiri. Mungkin ini sudah nasibku, Mas. Semoga Mas bahagia dengan Sonia ya," sahutku dengan ekspresi sedih yang tidak bisa kutahan.
Mendengar perkataanku, tiba-tiba Mas Danu melebarkan matanya, menatapku ingin tahu.
"Memangnya berapa hasil penjualan tanah itu, Ras?" tanya laki-laki itu seolah ingin tahu.
Mendengar pertanyaannya, aku menghela nafas sambil menyahut ringan.
"Kata bapak, semuanya sepuluh miliar rupiah, Mas. Ibu minta aku mengelola uang ganti rugi itu bareng Mas, karena mereka sudah tua jadi ibu dan bapak akan beli rumah kecil aja buat mereka dan sisanya buat kita. Tapi kamu sudah mentalak aku, jadi gak mungkin lagi aku ngajak kamu pulang ke bapak dan ibu besok pagi, Mas. Terpaksa aku pulang sendiri. Doakan ya, aku selamat dalam perjalanan," ujarku berusaha tenang lalu masuk ke dalam kamar untuk mulai berkemas karena besok pagi aku harus segera pergi meninggalkan rumah ini.
Saat aku menikah lagi, Andin, istriku yang semula polos dan penurut tiba-tiba berubah acuh tak acuh dan tidak lagi peduli.
"Kenapa aku selalu dibedakan dari menantu-menantu ibu yang lain?" tanya Mia berapi-api. "Karena kamu memang beda! Kamu miskin sedang mereka kaya!" sahut mertuanya dengan pongah. Mia menggertakkan giginya. Sungguh, kalau saja ibu mertuanya tahu, harta benda yang berhasil ia kumpulkan dari hasil menulis online, mungkin ibu mertuanya akan terbelalak takjub. Tapi tidak! Karena ia justru tak ingin mertua dan suaminya yang zolim itu sampai tahu pundi-pundi logam mulia yang ia sembunyikan di suatu tempat yang aman.
Orang ketiga bisa hadir darimana saja tak terkecuali dari orang yang kita pekerjakan di rumah kita sendiri.
Selama ini aku tak pernah keberatan membantu Mas Arya memenuhi kebutuhan keluarga kami, bahkan menafkahi ibu dan adiknya karena gajinya yang tak lagi mencukupi untuk itu. Tapi saat ia berkhianat bahkan nekad memutuskan menikah lagi, maka aku tahu bahwa aku tak perlu lagi berbuat baik terhadapnya. Sekarang biarlah ia memenuhi kebutuhan keluarga kami dan ibunya dengan usahanya sendiri, hingga akhirnya sadar bahwa selama ini akulah orang di belakang layar yang telah menyelesaikan semuanya tanpa ia perlu tahu. Namun, aku bukan wanita bodoh yang akan selamanya mengorbankan diri dalam perkawinan yang tidak sehat bersamanya karena tentu saja masa depanku masih sangat panjang dan aku berhak meraih kebahagiaan yang lain.
Kumpulan cerita seru yang akan membuat siapapun terbibur dan ikut terhanyut sekaligus merenung tanpa harus repot-repot memikirkan konfliks yang terlalu jelimet. Cerita ini murni untuk hiburan, teman istrirahat dan pengantar lelah disela-sela kesibukan berkativitas sehari-hari. Jadi cerita ini sangat cocok dengan para dewasa yang memang ingin refrehsing dan bersenang-senang terhindar dari stres dan gangguan mental lainnya, kecuali ketagihan membacanya.
Warning !! Cerita Dewasa 21+.. Akan banyak hal tak terduga yang membuatmu hanyut dalam suasana di dalam cerita cerita ini. Bersiaplah untuk mendapatkan fantasi yang luar biasa..
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Cerita ada adengan dewasa harap pengertian bagi pembaca Satria seorang pensiunan tentara yang sekarang meneruskan bisnisnya yang bergerak dalam bidang jasa pembangunan. satria yang memiliki keluarga bahagia dan di kenal sosok yang alim harus terjebak dalam birahi nafsu di puber keduanya, dan perjalan kisah yang tidak di sangka yang akan terjadi pada dia dan orang sekitarnya termasuk keluarganya
Pada hari pernikahannya, saudari Khloe berkomplot dengan pengantin prianya, menjebaknya atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, di mana dia menanggung banyak penderitaan. Ketika Khloe akhirnya dibebaskan, saudarinya yang jahat menggunakan ibu mereka untuk memaksa Khloe melakukan hubungan tidak senonoh dengan seorang pria tua. Seperti sudah ditakdirkan, Khloe bertemu dengan Henrik, mafia gagah tetapi kejam yang berusaha mengubah jalan hidupnya. Meskipun Henrik berpenampilan dingin, dia sangat menyayangi Khloe. Dia membantunya menerima balasan dari para penyiksanya dan mencegahnya diintimidasi lagi.