/0/2940/coverbig.jpg?v=f401f6aae5ee1f6a413640130ec253ab)
Selama ini aku tak pernah keberatan membantu Mas Arya memenuhi kebutuhan keluarga kami, bahkan menafkahi ibu dan adiknya karena gajinya yang tak lagi mencukupi untuk itu. Tapi saat ia berkhianat bahkan nekad memutuskan menikah lagi, maka aku tahu bahwa aku tak perlu lagi berbuat baik terhadapnya. Sekarang biarlah ia memenuhi kebutuhan keluarga kami dan ibunya dengan usahanya sendiri, hingga akhirnya sadar bahwa selama ini akulah orang di belakang layar yang telah menyelesaikan semuanya tanpa ia perlu tahu. Namun, aku bukan wanita bodoh yang akan selamanya mengorbankan diri dalam perkawinan yang tidak sehat bersamanya karena tentu saja masa depanku masih sangat panjang dan aku berhak meraih kebahagiaan yang lain.
"Mas, apa benar kamu diam-diam nikah lagi?" tanyaku dengan nada tajam pada Mas Arya, suamiku yang baru saja pulang kantor.
Meski lelaki itu masih terlihat lelah usai mengais rezeki di luar sana, tetapi rasa penasaran dan emosi yang bercampur jadi satu di dada ini tak bisa lagi disembunyikan. Menuntut sebuah penjelasan dengan segera.
"Tahu darimana? Jangan sembarangan kamu bicara! Sok tahu!" Mas Arya menatap tak suka lalu meneruskan gerakannya melepas seragam dinas yang dikenakan. Bersikap tidak peduli.
"Ini!"
Kutunjukkan bukti foto-foto pernikahan keduanya bersama seorang wanita yang kudapatkan setelah membayar seseorang untuk membuntuti dan mengawasi gerak-gerik suamiku itu di luaran, tepatnya setelah kusadari lelaki yang telah menjadi suamiku sejak tiga tahun lalu itu mulai menunjukkan gelagat mencurigakan, selalu pulang malam bahkan tak jarang menginap di luar dengan alasan lembur ataupun dinas luar. Tak masuk akal.
"Jadi kamu sudah mulai berani menguntit suami pergi di luaran? Sudah bosan jadi istri eh?" Bukannya menyesal dan minta maaf, Mas Arya justru menatap sinis padaku.
"Maksud mas?" Aku menaikkan alis. Tak terima.
Bukan ini jawaban yang kuinginkan darinya melainkan perasaan bersalah karena telah mengkhianati janji setia pernikahan kami dulu lalu memperbaikinya. Bukan bertanya apa aku sudah bosan jadi istrinya atau tidak. Kurasa pernikahan tidaklah sesederhana itu.
"Kalau kamu tidak suka mas menikah lagi, tinggal pilih! Mau bercerai atau menerima kehadiran madumu dengan lapang dada? Toh mas gak bikin dosa. Agama juga membolehkan suami menikah lagi tanpa izin istri pertama. Lalu kamu siapa? Mau coba-coba menentang syariat?" Mas Arya mendengkus lagi dengan nada sinis.
Mendengar jawabannya sesaat aku terdiam. Aku tahu agama tidak melarang seorang lelaki menikah lagi, tapi apakah begini caranya? Sembunyi-sembunyi dan tidak jujur?
Belum lagi nafkah yang jujur amat minim kudapatkan darinya. Jika tidak dibantu dengan usahaku menulis di platform-platform kepenulisan online, belum tentu kami bisa hidup cukup seperti selama ini terjadi.
Gaji Mas Arya sudah habis dipotong pinjaman bank untuk membangun rumah ibunya dan membeli mobil keluarga. Sisa satu juta untuk makan sebulan, apa cukup? Tidak!
"Tapi tidak begitu caranya, Mas! Bukankah membahagiakan istri itu wajib hukumnya, sedangkan poligami itu sunnah, bahkan mungkin hanya mubah? Mas juga seorang pegawai negeri sipil, gak boleh nikah lagi tanpa izin istri pertama dan atasan. Lalu kenapa Mas lakukan? Mas gak takut dipecat?' cecarku dengan dada berdesir perih. Sungguh tidak menyangka meski aturan kepegawaian melarang Mas Arya menikah lagi tanpa izin, tetapi tetap dilakukannya entah dengan dasar apa.
"Dipecat? Gak akan kalau kamu gak ngelapor! Dan mas yakin, kamu gak akan berani melakukan itu. Siapa yang gak bangga punya suami pegawai negeri seperti mas? Pekerjaan berprestise yang dicita-citakan banyak orang! Tahu nggak, yang antre pingin jadi istri mas itu bejibun. Bahkan gak perlu ngasih mahar, mereka yang rela bayar puluhan juta kalau mas mau memperistri mereka. Harusnya kamu bersyukur mas pilih kamu. Jadi terima aja kalau sekarang mas nikah lagi! Paham!"
"Tapi Mas ... kamu gak punya kemampuan untuk menafkahi dua istri karena gajimu sudah habis dipotong angsuran bank, gimana kamu mau menafkahi kami, istri-istrimu?" pekikku keras, berusaha menyadarkan Mas Arya akan kesalahannya tetapi lelaki itu justru mencibirkan bibirnya dengan ekspresi mengejek.
"Siapa bilang mas gak mampu menafkahi dua istri? Buktinya kamu makan kenyang setiap hari 'kan? Pakaian kamu bagus-bagus, skincare kamu mahal, tiap minggu kita jalan ke mall. Uang siapa kalau bukan uang mas?" ucapnya tanpa rasa bersalah.
Hampir saja aku tertawa terbahak-bahak mendengar ucapannya itu jika tak ingat kalau aku harus tetap diam agar suamiku ini tak tahu jika selama ini sebenarnya aku bukanlah wanita pengangguran tanpa penghasilan apa-apa. Bahkan penghasilanku setiap bulan boleh jadi jauh lebih besar darinya.
Penghasilan yang selama ini kupergunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga kami tanpa ia ketahui.
Setiap bulan tak kurang dari sepuluh juta rupiah masuk ke dalam rekeningku. Jika bukan karena penghasilanku itu, mungkin kami harus puasa setiap hari karena gaji Mas Arya yang tidak pernah mencukupi.
Sayang, suamiku itu malah tidak menyadari kebaikanku yang diam-diam telah mempergunakan uang sendiri untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga kami dengan satu orang anak berusia dua tahun ini. Via, putri semata wayang kami yang sedang membutuhkan banyak biaya untuk keperluan hidupnya sehari-hari.
Hal yang sekarang baru kusesali karena ternyata tidak membuat Mas Arya sadar dan menghargai.
Baiklah, kalau semua sumbangsih dan jerih payahku selama ini tak berarti di hadapan Mas Arya, mulai besok pagi aku tak akan lagi mengeluarkan sepeserpun uang dari hasil kerjaku di dunia online untuk keperluan hidup kami bertiga lagi.
Aku akan mencukupi kebutuhanku dan Via sendiri, sementara untuk kebutuhan hidup Mas Arya dan ibunya, aku tak akan lagi peduli sedikitpun.
Ya, cinta sanggup membuat seorang istri berkorban apa saja termasuk mengeluarkan uangnya sendiri demi keutuhan dan kebahagiaan rumah tangga. Tapi sebuah pengkhianatan dan kata-kata menyakitkan dari suami, akan membuat ketulusan seorang istri pudar dan berganti kebencian yang menggunung.
Dan kebencian itulah yang saat ini mulai bersarang di dalam hatiku.
Mas Arya harus tahu saat ia menyakiti istri yang telah tulus ikhlas menerima kekurangannya sepertiku ini maka selamanya tak akan ada lagi cinta dan ketulusan.
Dan ia pasti akan menyesali untuk semua yang telah ia lakukan itu!
Saat aku menikah lagi, Andin, istriku yang semula polos dan penurut tiba-tiba berubah acuh tak acuh dan tidak lagi peduli.
Talak tiga itu terlanjur diucapkan Danu pada istrinya di hadapan saksi sesaat sebelum Laras terus terang soal permintaan bapak dan ibunya agar mereka segera pulang kampung untuk mengurusi uang ganti rugi senilai 10 miliar rupiah hasil jual tanah ke perusahaan kilang minyak karena tak sabar lagi hidup sederhana bersama istrinya. Lalu apakah Danu menyesal sudah gegabah menjatuhkan talak dan bagaimana ia akan melewati penyesalannya serta masih adakah harapan baginya untuk kembali pada Laras? Atau justru wanita itu akan meninggalkannya tanpa sedikitpun penyesalan? Simak kisahnya di sini ya.
"Kenapa aku selalu dibedakan dari menantu-menantu ibu yang lain?" tanya Mia berapi-api. "Karena kamu memang beda! Kamu miskin sedang mereka kaya!" sahut mertuanya dengan pongah. Mia menggertakkan giginya. Sungguh, kalau saja ibu mertuanya tahu, harta benda yang berhasil ia kumpulkan dari hasil menulis online, mungkin ibu mertuanya akan terbelalak takjub. Tapi tidak! Karena ia justru tak ingin mertua dan suaminya yang zolim itu sampai tahu pundi-pundi logam mulia yang ia sembunyikan di suatu tempat yang aman.
Orang ketiga bisa hadir darimana saja tak terkecuali dari orang yang kita pekerjakan di rumah kita sendiri.
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."
Kehidupan Leanna penuh dengan kesulitan sampai Paman Nate-nya, yang tidak memiliki hubungan kerabat dengannya, menawarinya sebuah tempat tinggal. Dia sangat jatuh cinta pada Nate, tetapi karena Nate akan menikah, pria itu dengan kejam mengirimnya ke luar negeri. Sebagai tanggapan, Leanna membenamkan dirinya dalam studi andrologi. Ketika dia kembali, dia terkenal karena karyanya dalam memecahkan masalah seperti impotensi, ejakulasi dini, dan infertilitas. Suatu hari, Nate menjebaknya di kamar tidurnya. "Melihat berbagai pria setiap hari, ya? Bagaimana kalau kamu memeriksaku dan melihat apakah aku memiliki masalah?" Leanna tertawa licik dan dengan cepat melepaskan ikat pinggangnya. "Itukah sebabnya kamu bertunangan tapi belum menikah? Mengalami masalah di kamar tidur?" "Ingin mencobanya sendiri?" "Tidak, terima kasih. Aku tidak tertarik bereksperimen denganmu."
Megan dipaksa menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan seorang pria yang tanpa uang. Mengingat bahwa suaminya hanyalah seorang pria miskin, dia pikir dia harus menjalani sisa hidupnya dengan rendah hati. Dia tidak tahu bahwa suaminya, Zayden Wilgunadi, sebenarnya adalah taipan bisnis yang paling berkuasa dan misterius di kota. Begitu dia mendengar desas-desus tentang hal ini, Meagan berlari ke apartemen sewaannya dan melemparkan diri ke dalam pelukan suaminya. "Mereka semua bilang kamu adalah Tuan Fabrizio yang berkuasa. Apakah itu benar?" Sang pria membelai rambutnya dengan lembut. "Orang-orang hanya berbicara omong kosong. Pria itu hanya memiliki penampilan yang mirip denganku." Megan menggerutu, "Tapi pria itu brengsek! Dia bahkan memanggilku istrinya! Sayang, kamu harus memberinya pelajaran!" Keesokan harinya, Tuan Fabrizio muncul di perusahaannya dengan memar-memar di wajahnya. Semua orang tercengang. Apa yang telah terjadi pada CEO mereka? Sang CEO tersenyum. "Istriku yang memerintahkannya, aku tidak punya pilihan lain selain mematuhinya."
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?