i?" tanyaku dengan nada tajam pada Mas A
, tetapi rasa penasaran dan emosi yang bercampur jadi satu di dada ini
" Mas Arya menatap tak suka lalu meneruskan gerakannya me
ni
awasi gerak-gerik suamiku itu di luaran, tepatnya setelah kusadari lelaki yang telah menjadi suamiku sejak tiga tahun lalu itu mulai menunj
luaran? Sudah bosan jadi istri eh?" Bukannya menyesal
ku menaikkan al
engkhianati janji setia pernikahan kami dulu lalu memperbaikinya. Bukan bertanya apa
ngan lapang dada? Toh mas gak bikin dosa. Agama juga membolehkan suami menikah lagi tanpa izin istri p
a tidak melarang seorang lelaki menikah lagi, tapi apa
ak dibantu dengan usahaku menulis di platform-platform kepenulisan o
k membangun rumah ibunya dan membeli mobil keluarga.
ang pegawai negeri sipil, gak boleh nikah lagi tanpa izin istri pertama dan atasan. Lalu kenapa Mas lakukan? Mas gak takut dipecat?' cecarku dengan dada b
? Pekerjaan berprestise yang dicita-citakan banyak orang! Tahu nggak, yang antre pingin jadi istri mas itu bejibun. Bahkan gak perlu ngasih mahar, mereka y
angsuran bank, gimana kamu mau menafkahi kami, istri-istrimu?" pekikku keras, berusaha menyadarkan
etiap hari 'kan? Pakaian kamu bagus-bagus, skincare kamu mahal, tiap minggu ki
tap diam agar suamiku ini tak tahu jika selama ini sebenarnya aku bukanlah wanita pengangguran t
unakan untuk mencukupi kebutuhan r
keningku. Jika bukan karena penghasilanku itu, mungkin kami harus
ri untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga kami dengan satu orang anak berusia dua tahun ini. Via,
i karena ternyata tidak membua
adapan Mas Arya, mulai besok pagi aku tak akan lagi mengeluarkan sepeserpun u
i, sementara untuk kebutuhan hidup Mas Arya d
i demi keutuhan dan kebahagiaan rumah tangga. Tapi sebuah pengkhianatan dan kata-kata menyakitk
ang saat ini mulai ber
ah tulus ikhlas menerima kekurangannya sepertiku ini
esali untuk semua yang