Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Mas Brewok
Mas Brewok

Mas Brewok

5.0
28 Bab
2.2K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Rate 21+ Berpura-pura jadi wanita yang selama ini disukai oleh Yusuf Muhammad sungguh tak mudah, terlebih kala pria itu tanpa aba-aba mengambil kesucian Nur. Sungguh petaka lamun tak dapat dipungkiri pesona Yusuf Muhammad sungguh memikat Nur. Yang jadi masalah! Nur bukanlah wanita yang Yusuf Muhammad cinta, melainkan hanya menggantikan saja atau berpura-pura saja. Sanggupkah Nur menjelaskan pada Yusuf Muhammad jika sampai ketahuan nanti? Apakah Yusuf Muhammad akan tetap mencintainya dan tidak menuntut? Baca kisahnya ....

Bab 1 DIPAKSA JADI TEMAN

Namaku adalah NUR JANNAH Orang biasa memanggilku dengan sebutan NUR. Aku adalah orang yang pemalu, aku tinggal bersama kakak sepupuku karna aku bekerja di tempat dia tinggal.

Kakakku sudah menikah dan memiliki nama FIA dan suaminya yang bernama ANDRE. Aku memutuskan tinggal bersamanya sebenarnya bukan hanya karna bekerja,Tapi juga kabur karna ayahku yang sangat galak itu memaksaku buat menikah.

Aku belum mau menikah karna selain belum siap aku juga sangat takut. Kata kakak sepupuku menikah itu sakit saat malam pertamanya. Lagi pula aku juga belum laku.

Ayah mengancamku, kalau sampai aku dalam waktu 1 bulan ini tidak mendapatkan calon suami, maka aku akan beliau jodohkan dengan anaknya pak lurah yang gemuk, tinggi, hitam, giginya kuning dan menakutkan.

Aku kabur ke tempat kakakku fia karenanya. Aku benci anaknya pak lurah bukan karna dia jelek. Aku tipe wanita yang menyukai pria setia dan sabar.

Sedangkan dia selain jelek juga suka bergonta ganti wanita menggunakan uangnya.

Sedangkan yang kedua aku tidak suka pria yang BREWOK. Mereka menggelikan menurutku, aku lebih suka cowok yang bersih dan cool, dan di situlah masalahnya.... Calon saja belum punya!! Eh.. sok pilih pilih.

Hadeh........

"Nur..... Lihatlah! Dia menghubungiku lagi" teriak Tia sahabatku yang membuat telingaku sakit.

"Sudahlah Tia... Kau ini sudah punya kekasih, masih saja main chat dengan pria tidak jelas di luaran sana" gumamku kesal.

"Cuma chatting kan boleh, Yang penting tidak kecantol, hatiku tetap buat mas Irwan" ucapnya tersenyum.

Ya....

Dialah Tia...

Sahabatku yang sering main kerumah kakakku karna dia ngekost persis di sebelah rumah kak Fia.

Kami berdua sangat bertolak belakang.

Aku selalu bersih dalam mengerjakan setiap kebersihan rumah, karna mitosnya gadis yang belum menikah dan menyapunya tidak bersih maka suaminya akan Brewokan.

Sedangkan Tia, dia selalu menyapu sesukanya bahkan tidak bersih sama sekali. Kalau di ingatkan dia selalu membantah dengan alasan agar dapat suami Brewokan.

Dan ya....

Doanya terkabul dia mendapatkan kekasih yang brewokan hanya bagian kumisnya saja. Aku sering mentertawakannya dan mengejeknya. Tapi tetap saja aku yang kalah pada akhirnya kalau dia sampai bilang kata tidak laku padaku.

"Nur, Kok melamun sih?" tanyanya kesal.

"Eh tidak, Ya sudah lanjutkan saja percakapanmu dengan kekasih gelapmu itu, Aku hanya berharap semoga hubunganmu dan Irwan akan baik baik saja" ucapku datar.

"Tapi ada masalah Nur" ucapnya cemas.

"Kenapa?" tanyaku bingung.

"Dia adalah orang arab yang akan menetap di indonesia Nur! keluarganya sangat kaya dan dia adalah pewaris satu satunya. Semua sanak saudaranya memang tinggal di sana. Tapi dia memilih tinggal di sini dan hidup bahagia dengan mengurus cabang perusahaannya di indonesia sambil menjaga ibunya yang sedang sakit" ucap Tia pelan.

"Bagus dong! Kamu bisa berhubungan dengannya dan melihat wajahnya secara langsung" ucapku santai.

"Bodoh!! Aku sangat mencintai Irwan, Aku tidak akan meninggalkan dirinya demi pria yang ku kenal di luar sana meskipun dia kaya, aku sudah jatuh hati pada Irwanku Nur" ucapnya gelisah.

"Kalau begitu lupakan saja pria arabmu itu gadis manis" ucapku asal.

"Tidak semudah itu Nur, Kau ini!! Dia kesini selain ingin merawat ibunya, dia juga akan menemuiku kemudian melamarku" ucap Tia dengan keras.

"Apa!!! Dasar bodoh!! Makanya jangan genit jadi perempuan!! Kena batunya kan!! Sekarang temui dia dan jelaskan saja bahwa kau tidak mencintainya, Kau hanya main main saja" ucapku tidak sabar.

"Sudah aku bilang, Tidak semudah itu Nur jannah yang manis.... Dia orang kaya, Aku takut dia membawaku ke jalur hukum karna aku sudah membohonginya" ucap Tia frustasi.

"Jangan berlebihan Tia, Belum pernah dengar seorang pria memenjarakan si wanita hanya karna urusan sepele, kau tidak merugikannya bukan??" tanyaku tajam.

"Aku merugikannya Nur, Aku menggunakan uang darinya setiap bulan buat keperluan belanjaku, aku juga menipunya bahwa aku masih belum memiliki kekasih, dan yang paling fatal, Aku pernah bilang padanya akan menyerahkan tubuh dan hidupku buatnya, Tapi saat itu aku kan masih belum ketemu irwan, Dan sekarang... Aku hanya mencintai satu pria saja, yaitu irwan" ucap Tia sedih.

"Ya sudah, Aku hanya bisa mengucapkan satu kata saja buat kamu Tia, Sabar..." ucapku lelah.

"Tidak Nur, Hanya kamu saja yang bisa membantuku, Aku mohon! bantu aku ya..." ucapnya sambil bersimpuh di hadapanku.

"Bantu apa Tia?" tanyaku cemas.

"Jadilah diriku, Temui dia dan menjalinlah hubungan dengannya demi diriku" ucap Tia memelas.

"Apa!? Kau gila?! Kau yang salah mengapa aku yang kena sih. Lagipula aku tidak suka cowok Brewok Tia. Astaga...." ucapku sambil menjambak rambutku sendiri.

"Aku mohon Nur... Atau aku akan mati di tanggannya" ucap Tia memaksaku.

"Mati saja kau!!" ucapku bangkit berdiri.

"Nur... Ayolah sayang... Aku mohon... Lagipula kau masih sendiri bukan?" ucapnya lagi.

"Tidak mau Tia!! Aku tidak mau membohonginya sama seperti dirimu" ucapku kesal.

"Hanya beberapa hari saja Nur... Setelah itu kau buatlah kesalahan agar hubungan kalian putus" ucap Tia memberi keterangan.

"Mengapa tidak kau saja?!" ucapku protes.

"Tidak bisa Nur, Besok aku pulang kampung karna keluarga mas Irwan akan melamarku, sedangkan dia akan menemuiku besok malam, jadi aku mohon, Bantu aku ya..." ucapnya membuatku bingung.

"Kau ini, Bagaimana kalau dia tidak mempercayaiku?" ucapku mengelak.

"Aku yakin dia pasti percaya Nur, Aku belum pernah memperlihatkan wajahku kepadanya, aku selalu memasang PP cartoon di setiap sosial media ku" ucap Tia meyakinkanku.

"Tapi...."

"Ayolah nur...aku mohon..." ucapnya lagi.

"Oke, Oke, Tapi hanya sekali ini saja aku menolongmu Tia"' ucapku kesal.

"Astaga, Kau memang baik sayang..... Semoga pria Brewok itu tidak mengecewakanmu" ucapnya senang.

"Aku benci pria Brewok" gumamku datar.

Kak Fia dan kak Andre mendengarkan kami dengan geli. Mereka mendukung keputusan Tia buat menemukan aku dengan si brewok itu.

Dasar nasib ....

Brewok bukan sembarang brewok, jika brewok bagian yang itu, kan geli. Astaga! Aku benci pikiranku, tidak! Aku adalah gadis polos, sepolos bayi dan murni semurni kutang yang baru dicuci. Jangan sampai karena brewok ini mengotori pikiran jernihku.

Brewok, oh brewok ... betapa lebatnya jika tidak dicukur, geli-geli meresahkan, mungkin enak bagi sebagian orang, tapi tidak denganku. Aku geli ....

Sangat geli ....

Membayangkan bulu banyak beradu dengan kulitku ... astaga! Aku masih saja memikirkannya, ini semua karena sahabat bernama Tia, bisa-bisanya, Dia. Menggoda orang tapi tidak bertanggung jawab. Keterlaluan! Minta dihajar! Awas saja! Kalau sampai pria itu macam-macam, akan habis di tanganku. Aku tidak selemah itu. Camkan.

______////________

TBC.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY