iakan kamar VIP." Bartender itu menawark
Mengabaikan ucapan bartender yang cukup tampan it
erta rasa bahagia karena memutuskan memberi kegadisannya sebagai hadiah. Entah mendapat pikiran dari mana, tapi dirinya merasa sudah sangat cocok dengan Alex juga sangat mencintainya, jadi tak ada salahnya memberikan sesuatu yang paling berharga untuk Alex. Dan sebu
iap malam dia
gar percakapan dua wanita
nar
u bilang pelayanann
a menguping pembicaraan d
itu
i dua wanita itu membuatnya semakin penasaran
an se
suk memanglah tampan. Tinggi tegap, tubuh yang tampak kokoh terbalut kemeja dan jas, serta langk
na pengaruh minuman membuat penglihatannya samar? Padahal sebelumnya tak pernah sekalipun ia berpendapat bahwa ada
sik. Dan rasanya ia tak percaya. Bagaimana mungkin pria setampan itu adal
ya, ia belum pernah melakukannya. Ia selalu menjaga kesuciannya hanya untuk suaminya
ya dan dengan berani ber
ini?" tanya Briana setelah berdiri d
irik Briana sekilas lewat e
ng bukan? Atau apa karena mengira ia tak sanggup bayar? Baga
endapat penolakan. "Sayangnya aku ingin duduk di sini," u
rniat pergi. Namun saat ia berdir
membayarmu?" tanya
at mengernyit tak me
Briana bangkit berdiri da
inya. Kemudian ditariknya tangan Briana dan membawanya melangkah menuju lant
di atas sofa beludru warna merah. Sebenarnya kamar itu adalah rua
pandangan sedikitpun dari Briana. Kemudian dalam se
elam dan tak mungkin kembali ke permukaan. Dan apa itu tadi? Dirinya pasti sudah gila karena tubuhnya me
"Jika kau berbohong, kau akan tahu akibatnya," bisiknya di telinga Briana d
a berinisiatif membawanya ke rumah sakit takut terjadi sesuatu dengan Alex kar
u nyeri setelah enam jam, sebaiknya anda periksakan ke rumah sakit. Alat dan perlengkapan di rumah sa
n. Sebenarnya ia malu harus peri
imanya, Mila lebih dulu merampasnya. Mila melihat resep obat yang dokter itu tulis dan gerutuan pun l
Alex tak ingin dokter
sesuatu denganmu, bagaimana? Bagaimana n
dari dokter membuat Alex segera
," ucap Alex yang segera mem
imana kelakuan Briana yang sebenarnya! Dia itu hanya wanita
Briana yang membuatnya kembali ingat awal mula hubungannya dengan Mila. Tapi melihat
*
ini berada di atasnya. Air matanya menetes melewati
yang mengajaknya menghabiskan malam bersama. Dan sebuah fakta bahwa wanita itu masih gadis membuatnya merasa menjadi bajinga
telinga Briana. "Bukankah kau yang
adi selesaikan dengan segera," jaw
ia kembali berbisik, "Kau tenang saja, akan kuber
jadi dalang yang membuat Briana melakukan hal gila. Dua wanita itu duduk di samping seorang pria ya