hindari karyawan lain yang mungkin juga akan melakukan hal serupa. Namun karena terlalu terburu-buru, dirinya tanpa sengaja menabrak
at bulu kuduk Briana berdiri. Tak menyiakan kesempatan ia
jerit Briana namun percuma
Briana dengan tangan. "Ada apa? Kenapa kau begitu takut sa
ulutnya. Dan saat perlahan Mr. G menurunkan tangannya, dengan cep
pat di saat itu pintu lift terbuka membuat Briana melepas gigitannya dan mendorong Gavin lalu keluar dari lift
biru dan sedikit mengeluarkan darah. "Agh! Das
ai di tempat mobilnya terparkir. Tanpa menunggu ia segera memasuki mobi
at Mr. G yang tengah mendapat
lakukan ini?" tanya Deon sambil
dia keturunan vampir," jawa
embersihkan jejak darah, jejak gigi terlihat jelas. "Benar-be
ukup saling mengenal karena Deon adalah teman Fatar
rhati-hati," kata Deon se
hat meninggi menunggu De
akan terkena v
berca
merasakan degup jantung tak terkendali, merasa gelisah jika tak menemuinya barang sejenak serta
Deon, hanya menatapnya dengan
leh. "Mak
rus itu mulai b
menatap Mr. G. "Apa dia percaya?" batinny
satu bulan anda tidak merasakan gejala seper
pa namanya?" Jika benar Briana memberinya virus mematikan itu, sepertinya ia harus menjaga jarak dengannya dan itu artinya niatnya member
nyuman hingga matanya menyip
*
terbaca. Saat ini dirinya telah berada dalam
ing kecil, tapi tak ada yang tahu dia bisa berubah menj
ahnya yang malas. Tiba-tiba ia teringat kata 'cinta '
nganmu yang digigit,"
Tahu begini ia tak me
an berimajinasi jika bukan tangannya yang
an karena kau suda
Bahkan tangannya saja sampai seperti itu,
mengernyitkan dahi. "Apa yang ia pikirkan?" gumamnya tanpa suara. Sampai tiba-tiba perhatiannya teralihkan saat tanpa sengaja melihat s
adar dari imajinasi mengerikannya. Ia mengedarkan pandangan m
run sebentar," jawab Fatar seraya memb
obil di belakang mobilnya, namun bukan itu yang menjadi atensinya melainkan
yang bis
apati Fatar berdiri di belakangnya. "Maklum mob
han tawanya. Dan hal itu sukses membuat Briana malu. Briana
aku
l, tapi dengan sok tahu ingin memperbaikinya dengan tangannya sendiri sembari menunggu Ran
a memeriksa mobil Briana, Briana sama sekali tak membuka suara, ia masih malu mengingat Fatar seperti ingin tertawa saat melihatny
ya Briana. Karena demi apapun
k. "Satu liter
gegas mencari toko terde
gan. Namun ia bertanya-tanya, kenapa setiap orang yang melihatnya terta
foto itu juga," gumamnya. Sampai tiba-tiba ia menghentikan langkahnya di dekat
hingga menjatuhkan seb