kepala hingga ujung flat shoes yang dipakainya k
aruh baya tersebut dengan menurunk
a nafas panjang. Suatu keberuntungan orang yang
Briana dengan se
u pingsan tadi pagi," tanya Jiro, pri
ak," jawab Briana de
kau sakit, kau boleh izin. Jangan sampai karena ingin memenuhi t
ryawan teladan. Dan Briana adalah salah satu di antaranya. Itu lah kenapa dirinya yang dikirim ke kantor anak cabang yang b
sih. Kalau begitu aku k
harusnya tadi kau kembali se
iana dalam hati. "Tidak apa-apa, Pak. Tadi aku sudah makan di klinik.
Ingat, jaga ke
da saja," gumamnya kemudian pergi dari sana membawa kardus di tangan. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti saat ia membuka layar ponselnya. Sebelah alisnya terlihat meninggi kemudian berbalik menatap Bria
dan membungkuk menyembunyikan diri. Mungkin saat ini
buh?" sapa Rania saat Briana
. "Ssst." Memberi isyarat pada Rania kemudia
erjaannya. Untuk karyawan biasa seperti mereka, memegang hp saat jam kerja adal
ana segera merosot dan bersembunyi di bawah me
ar. Aku sudah lapar," ucap Briana yang
ujar Briana dengan tangan mengi
h? Kau sudah seperti bur
menangis sekarang. Namanya mungkin akan hancur setelah ini. Bibirnya
suk membuatnya melihat ponselnya. Dan teriakannya terdengar tepat setelah i
Briana hanya bisa menyembunyikan wajahny
an. Rupanya dirinyalah yang sengaja menyebar foto itu, foto yang menunjukkan Briana yang memohon
da pandangan pertama dan langsung meny
ng baru memasuki ruangan. Dirinya lah yang mengam
a, melirik Fatar sekilas kemudian
beritahu. Setelah mengecek daftar absen, Briana tak pernah absen selama dirinya bekerja di sana. Dan perusahaan itu selalu memberi reward bagi karyawan teladan sepertinya. Bukan hanya mengganti h
endengus. "Kau pi
resign, kau sudah kehilangan salah satu k
as meja menjawab, "Dan kau pikir aku akan membiarkannya?" T
rah kau saja lah. Lagipula kenapa kau mengincarnya
riana pelajaran, namun tak mengatakan alasannya. Tentu ia tak akan mengatakan jika itu terjadi karena Brian
"Baiklah. Aku akan menyiapkan dokumen untuk beso
goda dan tak pengalaman seperti dia?" batin Mr. G. Ya, daripada jatuh cinta
galkan kala itu kini telah ia tambahi sepuluh kali lipat. "Kita lihat
*
ia bersembunyi ke pantry menghindari orang-orang yang mencarinya
mungkin mister
ng bening. Setelah ini kalau lihat
, padahal sudah
a dengar. Dan jika mengingatnya, rasanya Briana ingin mengakhiri hidup s