*
amar bertuliskan nama wanita itu. Dia menoleh pada Eddy yang menge
engan suara berdengung yang
pinggang dan tertatih-tatih. Wajah Stephanie terlihat muram, terlebih matanya yang terlih
emapah Stephanie untuk berjalan, "kau habis dariman
ntian pada pasangan suami istri yang baru menikah
ke kamarnya," jawab Eddy menatap Stephanie
phanie terlihat sumringah. "Baga
pun dia tak menunjukkannya. Yah ... tapi, dia masih bicara dengan ketus sepe
an satu sama lain, kemu
, aku bisa menyampaikan la
senyumnya. "Ini hanya sedikit sakit. Aku m
mbar selain Stephanie dan Daphne, tetapi dia belum pernah menemukan an
ly yang mengkhawatirkan gadis ya
ng yang dihukum sudah dilepaskan oleh master." Stephanie menelan saliva deng
lain pun ada," balas Emily memegangi lengan Stephanie yang terbungkus dal
ian mengangguk pelan. "Baiklah. Tolong antarkan
ntar Stephanie melewati pintu kamarnya menu
Eddy membuat kedua
ab Stepha
ujar Eddy mengangguk kecil yang dib
jak Stephanie berbicara dan gadis itu menjawabnya dengan baik, kecu
*
tok
ne menolehkan kepal
" jawab S
angsung bangkit dari tengkurap dan duduk sambil menutupi
hne yang merupakan kamar paling luas daripada anggota m
an ekspresi seolah baik-baik saja. "Daphne, kau masih saki
gkurap. Aku tak bersandar pada headboard, jadi jangan khawatir. Luka
. Menghadapi Daphne yang keras kepala membuat kepalanya
ly dari lengannya. Dia menoleh pada wanita itu dan tersenyum simpul. "Terima kasih, Emily. Aku akan merawat Daphne
irkan di sini," ujar Emily menghela napas gusar lagi. Dia menatap kedua perempuan ya
nya. Stephanie menepuk pelan pundak Emily sebanyak dua kali.
n datar sebelum pergi. "Kau ...! Jangan sampai lukamu melebar dan dijahit. Kalau s
i kucing chesire, membuat wanita yang berprofesi sebagai wakil dokter di markas
aik kau ke luar sekarang sebelum kau mendengarkan hal yang
tmu jauh lebih baik daripada Daphne," sambungnya melirik sekil
rgian Emily. Gadis itu menoleh pada Stephanie yang menutup pintu dan berjalan ke ranjang dengan hati-hati. "Apa yang kau
uanya telah ku lakukan untukmu," jawab Stephanie duduk di pinggir ranjang. Dia memperhatikan wajah Daphne yang terlihat pucat k
daripadaku." Ekspresi Daphne berubah menjadi masam. "Kau bodoh. Aku
tku dihukum master?" Stephanie balik bertanya. Dia menurun
s kontak mata dan menoleh ke arah lain. "Kau tidak boleh
jangan melakukan itu," sambungnya yang membuat Da
odriguez yang telah membuatnya rugi belas
terkejut. "Tapi, kau kan seda
watirkanku, Stephanie. Bahkan Eddy pun berkata
nie. Sebuah kebetulan karena dia akan bertemu
olehkan ku untuk memakai baju untuk lima hari ke depan." Dia memperhatikan mat
gantikan mu?" tanya
maku di ruangan ini saat Edgar datang. P
gugup dan berkedip lambat. "Aku akan menggantikan mu rapat bersama Edgar. Beritahu ap
phne mengangg
pada master?" tanya St
dengan mantap, membuat Stepha
sangat yakin," balas S
kan bahu sembari tersenyum sekilas. "Kau
at mencintainya," jawab Stephanie
pas panjang sembari menggeleng kecil dan tersenyum getir. "
bari menaikkan sebelah alis karena terkejut. "Aku mendengarnya samar-samar saat sedang tidur," sambungnya tersenyum simpul. "Tapi, aku
ban Stephanie yang sangat meyakinkan, seolah
Daphne tetap bersikeras. "Sekarang dengarkan rencana ku untuk balas dendam pada Rodr
-